adalah terjadi peningkatan signifikan pada indikator keaktifan antara sebelum dilakukan tindakan dan setelah dilakukan tindakan dengan menggunakan Teknik
Jigsaw pada siklus I. Peningkatan signifikan yang terjadi pada kondisi awal ke siklus I sebesar 41.
Berdasarkan nilai rata-rata yang dilakukan pada tindakan data kondisi awal adalah 2,00 sedangkan setelah dilakukan pelaksanaan tindakan dengan
menggunakan Teknik Jigsaw pada siklus I meningkat menjadi 3,38. Berdasarkan nilai rata-rata aspek keaktifan sebelum dilakukan tindakan dan sesudah dilakukan
pelaksanaan tindakan siklus I, terjadi peningkatan sebesar 1,38. Peningkatan tersebut diperoleh dari nilai rata-rata siklus I dikurangi nilai rata-rata data kondisi
awal. Sesuai dengan nilai rata-rata pada siklus I, yaitu 3,38 terdapat 22 siswa yang mendapatkan nilai di atas rata-rata dan 10 siswa mendapat nilai di bawah rata-rata,
sedangkan pada data kondisi awal 10 siswa memperoleh nilai di atas rata-rata dan 22 siswa memperoleh nilai di bawah rata-rata.
1.2 Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks
Hasil uji paired t test kemampuan menulis pembelajaran menulis pada siklus I menunjukkan adanya perbedaan pada kondisi awal ke siklus I. Hal ini
ditunjukkan dari kondisi awal ke siklus I nilai t hitung 7,826 lebih besar dari t tabel 2,036 dengan taraf signifikan 0,05 5 di mana diketahui nilai P.Sig
0,000. Hal ini dibuktikan dari nilai rata-rata kondisi awal 68,81 ke siklus I 77,56. Kesimpulannya adalah rata-rata kondisi awal ke siklus I mengalami peningkatan
lihat Tabel 4.17.
Berdasarkan hasil nilai pada siklus I menunjukkan telah terjadi peningkatan hasil belajar siswa kelas X IIS 1 SMA N 2 Ngaglik. Peningkatan
tersebut terlihat pada nilai tertinggi pada siklus I adalah 84 dengan nilai terendah 68, sedangkan pada data kondisi awal nilai tertinggi adalah 82 dengan nilai
terendah 52 lihat Tabel 4.12. Siswa dikatakan tuntas apabila mencapai nilai 75. Dilihat dari presentase
ketuntasan belajar pada indikator kemampuan menulis teks prosedur kompleks pada siklus I, jumlah siswa telah mencapai KKM sebesar 69 atau 22 siswa,
sedangkan yang masih di bawah KKM 31 atau 10 siswa lihat Tabel 4.12 dan Grafik 4.2. Jika dibandingkan dengan nilai skor siswa pada data kondisi awal
sebelum menggunkan Teknik Jigsaw dimana siswa yang tuntas KKM pada indikator menulis teks prosedur kompleks menggunakan teknik Jigsaw yaitu 31
siswa dinyatakan tuntas dan sisanya 69 siswa tidak tuntas KKM. Kesimpulannya adalah terjadi peningkatan signifikan pada indikator menulis teks
prosedur kompleks antara sebelum dilakukan tindakan dan setelah dilakukan tindakan dengan menggunakan Teknik Jigsaw pada siklus I. Peningkatan
signifikan yang terjadi pada kondisi awal ke siklus I sebesar 38. Peningkatan juga terjadi pada nilai rata-rata yang dilakukan pada tindakan
data kondisi awal adalah 68,81 sedangkan setelah dilakukan pelaksanaan tindakan dengan menggunakan Teknik Jigsaw pada siklus I meningkat menjadi 77,56.
Berdasarkan nilai rata-rata aspek kemampuan menulis teks prosedur kompleks sebelum dilakukan tindakan dan sesudah dilakukan pelaksanaan tindakan siklus I,
terjadi peningkatan sebesar 8,75. Peningkatan tersebut diperoleh dari nilai rata-
rata siklus I dikurangi nilai rata-rata data kondisi awal. Sesuai dengan nilai rata- rata pada siklus I, yaitu 77,56 terdapat 22 siswa yang mendapatkan nilai di atas
rata-rata dan 10 siswa mendapat nilai di bawah rata-rata, sedangkan pada data kondisi awal 10 siswa memperoleh nilai di atas rata-rata dan 22 siswa
memperoleh nilai di bawah rata-rata. Berikut ini hasil analisis data secara keseluruhan keaktifan dan kemampuan menulis teks prosedur kompleks pada
kondisi awal dan siklus I.
Tabel 4.18 Perbedaan Hasil Analisi Data Keaktifan dan Kemampuan Menulis Teks
Prosedur Kompleks Data pada Kondisi Awal dan Siklus I
No Keterangan
Keaktifan Kemampuan Menulis
Kondisi Awal
Siklus I Kondisi
awal Siklus I
1
Nilai siswa tuntas KKM
Tuntas KKM 10
23 10
22 Tidak tuntas
22 9
22 10
2
Presentase ketuntasan dengan KKM 3 untuk keaktifan dan 75
untuk menulis Tuntas
31 72
31 69
Tidak tuntas 69
28 69
31 3
Rata-rata 2,00
3,38 68,81
77,56 Peningkatan rata-rata data kondisi
awal ke siklus I 1,38
8,75
4
Uji statistik
Uji normalitas 1,32
0,89 7,31
0,84 Uji t uji paired t test
t hitung = 11,000 dan sig, = 0,000
t hitung = 7,826 dan sig, = 0,000
2. Siklus II