6. Penerapan Teknik Jigsaw dalam Pembelajaran Menulis Teks Prosedur
Kompleks
Pembelajaran memproduksi teks prosedur kompleks akan diterapkan
dengan Teknik Jigsaw. Berikut adalah penerapan teknik tersebut. Pendahuluan,
guru membentuk kelompok asal, setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa, kemudian siswa berkumpul dalam kelompok asal berdasarkan kelompok yang sudah dibuat
dan diberi bahan pembelajaran yang berbeda bahan sesuai dengan jumlah anggota kelompok. Kegiatan Inti, siswa berkumpul dalam kelompok ahli
berdasarkan teks yang sama dengan anggota kelompok lain, kemudian mulai berdiskusi dan menulis teks prosedur kompleks dalam kelompok ahli. Setelah
sampai batas waktu yang ditentukan, siswa kembali kepada kelompok asal dan mendiskusikanmengajarkan kepada anggota lain hasil diskusi dan tulisan teks
prosedur kompleks dalam kelopok ahli. Penutup, guru dan siswa membuat
kesimpulan dan merefleksikan pembelajaran.
C. Kerangka Berpikir
Berdasarkan permasalahan yang dihadapi guru mata pelajaran bahasa Indonesia yaitu, keaktifan dan kemampuan menulis siswa SMA kelas X belum
maksimal. Dengan adanya permasalahan tersebut, peneliti melakukan penelitian tindakan kelas dengan berpusat pada keaktifan dan kemampuan menulis.
Kemampuan menulis di khususkan dalam menulis teks prosedur kompleks. Pemecahan masalah yang peneliti lakukan adalah menggunakan teknik Jigsaw.
Adapun pokok-pokok pikiran yang terdapat dalam penelitian ini, yaitu keaktifan dan kemampuan menulis teks prosedur kompleks menggunakan teknik
jigsaw. Menulis adalah suatu proses menuangkan gagasan atau ide yang terdapat di dalam pikiran yang dituangkan dalam bahasa tulis sehingga orang dapat
memahami dengan mudah. Dengan demikian, kemampuan menulis ini akan dipadukan dengan aspek keaktifan siswa. Dalam pembelajaran menulis akan
menggunakan teknik Jigsaw. Penggunaan teknik jigsaw, diharapkan siswa dapat aktif dan keterampilan menulis siswa meningkat.
Untuk meningkatkan keaktifan dan kemampuan menulis teks prosedur kompleks peneliti menggunakan teknik jigsaw dalam penerapan pembelajaran
siswa di kelas X SMA N 2 Ngaglik Yogyakarta. Pembelajaran menulis teks prosedur kompleks menggunakan kompetensi inti nomor empat dan kompetensi
dasar nomor 4.2. Penelitiaan ini dilaksanakan dalam dua siklus dengan empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Data yang diperoleh
dianalisis untuk mengetahui presentase ketuntasan belajar, nilai rata-rata kelas, uji normalitas, dan mengetahui perbedaan disetiap siklus dilakukan penghitungan uji
paired t test sample. Berikut kerangka berpikir yang dirancang oleh peneliti.
Skema 2.1 Kerangka Berpikir Penelitian
KONDISI AWAL Siswa Kelas X IIS 1 SMA Negeri 2 Ngaglik Sleman Yogyakarta
Tahun Ajaran 20142015
1. Rendahnya Keaktifan Siswa dalam Proses Pembelajaran Menulis Teks
Prosedur Kompleks 31. 2.
Rendahnya Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks 31.
Penggunaan Teknik Jigsaw di SMA Negeri 2 Ngaglik [Slavin, dkk. 2008 dalam Sugiyanto 2010:45]
Peningkatan Keaktifan SMA Negeri 2 Ngaglik
[Joni, 1992 dalam Martinis Yamin 2007:80-81]
Peningkatan Kemampuan Menulis SMA Negeri 2 Ngaglik
[The Liang Gie 1992:3]
Peningkatan Keaktifan
[Kristiani, 2010]
Peningkatan Kemampuan Menulis
[Mariasari, 2012. dan Suprimanto, 2012
D. Hipotesis