55
BAB IV HASIL PENELITIAN
Pada bab ini dibahas tentang pelaksanaan penelitian, hasil deskriptif penelitian, dan pembahasan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
peningkatan keaktifan dan kemampuan menulis teks prosedur kompleks menggunakan teknik Jigsaw. Berikut merupakan pemaparan pembahasannya.
A. Pelaksanaan Penelitian dan Hasil Penelitian
Pada bagian ini diterangkan tentang pelaksanaan dalam penelitian, dan hasil penelitian yang dituangkan dalam tabel, grafik, diagram beserta uraiannya.
1. Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian peningkatan keaktifan dan kemampuan menulis teks prosedur kompleks menggunakan Teknik Jigsaw. Penelitian ini adalah pada
siswa kelas X IIS 1, semester 2, SMA N 2 Ngaglik Yogyakarta tahun ajaran 20142015 yang berjumlah 32 siswa. Proses penelitian dilaksanakan dalam tiga
tahap, yaitu tahap kondisi awal, siklus I, dan siklus II. Setiap tahap dilakukan dalam satu kali pertemuan. Adapun kegiatan yang dilaksanakan dalam penelitian
ini adalah sebagai beikut.
1.1 Kondisi Awal
Pada kondisi awal dilakukan wawancaraa dan observasi untuk mengetahui seberapa tinggi pengetahuan awal siswa mengenai keaktifan dan pembelajaran
menulis teks prosedur kompleks. Pada kondisi awal dilaksanakan hari Sabtu, 14 Februari 2015 di kelas X IIS 1 SMA N 2 Ngaglik pada jam pelajaran bahasa
Indonesia 1Jpx 45menit. Dalam kondisi awal siswa diminta menulis teks prosedur kompleks sesuai dengan pengetahuan yang didapatkan siswa selama ini.
Kemudian setelah selesai menulis, siswa mengumpulkan hasil tulisan ke peneliti, untuk diberi penilaian bersama dengan mitra kolaborasi. Hasil kondisi awal ini
sebagai patokan nilai dalam penelitian ini. Berikut Diagram 4.1 berisi rincian ketuntasan keaktifan dan Diagram 4.2 berisi rincian kemampuan menulis teks
prosedur kompleks dalam kondisi awal.
Diagram 4.1 Data Keaktifan Siswa pada Kondisi Awal
Diagram 4.2 Data Tes Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks Siswa
pada Kondisi Awal
31 69
Tuntas Tidak Tuntas
31 69
Tuntas Tidak Tuntas
Berdasarkan data tes siswa pada kondisi awal, diketahui bahwa indikator keberhasilan keaktifan dan kemampuan menulis teks prosedur kompleks yaitu
31, rinciannya sebagai berikut. a.
Hanya 31 saja atau 10 dari 32 siswa yang tuntas KKM 3 keaktifan. b.
Hanya 31 saja atau 10 dari 32 siswa yang tuntas KKM 75 menulis teks prosedur kompleks.
1.2 Siklus I
Tahap selanjutnya adalah pelakasanaan siklus I. Siklus I ini dilaksanakan hari Sabtu, 21 Maret 2015 pada 32 siswa di kelas X IIS 1 SMA N 2 Ngaglik jam
pelajaran bahasa Indonesia 2jp x 45menit. Siklus I ini menggunakan Teknik Jigsaw agar proses pembelajaran yang dilaksanakan semakin menarik dan dapat
meningkatkan keaktifan dan kemampuan menulis teks prosedur kompleks. Siklus I dilaksanakan dalam empat tahap, yakni perencanaan, tindakan, pengamatan, dan
refleksi.
1.2.1 Rencana Tindakan Siklus I
Pada tahap perencanaan, peneliti berkolaborasi dengan guru Bahasa Indonesia dengan satu mahasiswa USD untuk mempersiapkan segala sesuatu yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan tindakan. Pertama, membuat
skenario pembelajaran yang meliputi RPP. Kedua, merencanakan langkah-langkah
menggunakan teknik Jigsaw lihat lampiran dan menyiapkan bahan pembelajaran, yaitu materi, petunjuk dan topik yang sesuai dengan tahap
perkembangan siswa. Ketiga, mempersiapkan instrumen yang berupa soal tes,
kuesioner, lembar penilaian keaktifan dan kemampuan menulis teks prosedur kompleks, dan catatan lapangan lihat Bab III, hal. 38-46. Keempat,
mempersiapkan kamera digital untuk mendokumentasikan proses pelaksanaan pembelajaran.
1.2.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan pada hari Sabtu, 21 Maret 2015. Kegiatan dilaksanakan di kelas X IIS 1 SMA N 2 Ngaglik Yogyakarta.
Berikut ini dijelaskan pelaksanaan kegiatan penelitian siklus I. Pembelajaran berlangsung dalam satu kali pertemuan 2jp x 45 menit. Dalam penelitian ini,
peneliti berkolaborasi dengan guru Bahasa Indonesia SMA N 2 Ngaglik kelas X yaitu, Ibu Susi dan satu mahasiswa USD yaitu, Veranita Ragil Sagita. Peneliti
berperan sebagai pengajar dan juga bertugas mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran, sedangkan guru dan satu mitra kolaborasi berperan sebagai
pengamat atau observer. Dalam melakukan pengamatan terhadap keaktifan dan kemampuan menulis teks prosedur kompleks siswa, guru dan mitra kolaborator
menggunakan format penilaian yang telah disediakan oleh peneliti.
Pelaksanaan pembelajaran, terdapat tiga kegiatan pembelajaran. Kegiatan pertama merupakan pendahuluan yaitu, peneliti membuka kegiatan pembelajaran
dengan salam, peneliti mempresensi siswa, peneliti memberikan kondisi awal mengenai pertemuan sebelumnya yaitu definisi, struktur dan kaidah teks prosedur
kompleks yang sudah diberikan oleh guru Bahasa Indonesia SMA N 2 Ngaglik kelas X IIS 1 pada pertemuan sebelumnya secara singkat, peneliti menyampaikan
KI, KD, dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, peneliti memotivasi siswa dengan membacakan contoh teks prosedur kompleks yaitu Apa yang Harus Anda
Lakukan Jika Terkena Tilang. Tahap pendahuluan ini berlangsung selama 10 menit.
Kegiatan kedua merupakan kegiatan inti, pertama, peneliti memberikan pengarahan kepada siswa untuk membentuk kelompok yang terdiri dari 8
kelompok apel, jeruk, mangga, anggur, pisang, pepaya, melon, dan semangka
masing-masing kelompok terdiri dari 4 siswa. Di setiap kelompok peneliti membagikan 4 soal tes dan petunjuk menulis yang baik dan benar dengan 4 topik
yang berbeda cara membuat ATM, cara membuat Kartu Pelajar, cara membuat I- KTP, dan cara membuat SIM, masing-masing siswa dalam kelompok
mendapatkan soal tes yang berisikan 1 topik secara acak. Setelah itu, peneliti mengarahkan siswa mencermati petunjuk menulis teks prosedur kompleks yang
sudah dibagikan. Saat mencermati peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang berhubungan dengan topik maupun kriteria
menulis teks prosedur kompleks yang baik dan benar. Tahapan ini berlangsung selama 10 menit.
Kedua, Peneliti mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok pakar ATM, kartu pelajar, SIM, dan I-KTP sesuai dengan topik yang sama
berdasarkan topik teks prosedur kompleks yang didapat dalam kelompok semula. Setelah itu, peneliti mengarahkan siswa untuk berkumpul dan berdiskusi
dalam masing-masing kelompok pakar mendiskusikan syarat dan langkah- langkahurutan pada topik yang didapat. Tahapan ini berlangsung selama 25
menit. Ketiga, peneliti mengarahkan siswa untuk mulai menulis teks prosedur
kompleks berdasarkan hasil diskusi dalam kelompok secara individu syarat dan langkah-langkahurutan dijabarkan menggunakan kalimat yang baik dan benar.
Peneliti mengarahkan siswa untuk mengaitkan teks prosedur kompleks yang dibuat dengan definisi, struktur, kaidah, dan ciri-ciri kebahasaan teks prosedur
kompleks yang baik dan benar. Tahapan ini berlangsung selama 35 menit.
Keempat, peneliti mengarahkan siswa kembali ke kelompok asal untuk membacakan hasil tulisan kepada kelompok secara bergilir dan memberikan
komentar atas tulisan yang dibacakan. Tahapan ini hanya berlangsung selama 5 menit. Kelima, peneliti meminta siswa untuk menyerahkan hasil tulisan kepada
peneliti. Kegiatan ketiga merupakan kegiatan penutup yaitu, peneliti dan siswa
menyimpulkan pelajaran
yang berlangsung.
Peneliti mengajak
siswa merefleksikan pembelajaran yang telah didapatkan dengan cara mengisi kuesioner
yang telah dibagikan oleh peneliti. Pada kegiatan penutup ini peneliti tidak melakukan tahap merefleksikan pembelajaran namun peneliti membagikan
kuesioner kepada siswa untuk diisi. Hal ini terjadi karena waktu pembelajaran hanya tersisa 5 menit sebelum pembelajaran akan berakhir.
1.2.3 Pengamatan Siklus I
Observasi atau pengamatan pada siklus I dilakukan untuk memperoleh data tentang keaktifan dan kemampuan siswa menulis teks prosedur kompleks.
Observasi dilakukan oleh guru dan satu mitra peneliti untuk melakukan pengamatan kegiatan pembelajaran menulis teks prosedur kompleks. Selain itu,
terdapat hasil rata-rata kuesioner reaksi siswa terhadap pembelajaran yang sudah dilaksanakan. Hasil observasi kegiatan pembelajaran menulis teks prosedur
kompleks dan dari rata-rata hasil reaksi kuesioner siswa, ditemukan bahwa pelaksanaan pembelajaran sudah dapat berjalan dengan baik. Siswa terbantu untuk
menulis teks prosedur kompleks dan dapat membangkitkan keaktifan siswa, namun juga ditemukan kekurangan sebagai berikut ini.
a. Peneliti belum menjelaskan teknik jigsaw yang digunakan secara jelas,
sehingga masih ada beberapa siswa mengalami sedikit kebingungan. b.
Peneliti dalam mengatur waktu pembelajaran belum sesuai dengan alokasi waktu yang sudah ditetapkan di RPP.
c. Peneliti belum melakukan kesimpulan dari hasil pembelajaran yang sudah
berlangsung. d.
Siswa masih kurang termotivasi dan masih malu-malu. e.
Siswa mengalami kesulitan dalam mengungkapkan gagasan dan dalam penulisan ejaan tanda baca.
Uraian di atas dibuktikan berdasarkan Tabel 4.1 instrumen observasi kegiatan pembelajaran menulis, Tabel 4.2 instrumen observasi untuk situasi kelas
aktivitas siswa dan situasi di kelas, dan Tabel 4.3 rata-rata hasil kuesioner lembar penilaian siswa. Pembelajaran hasil lembar observasi penelitian siklus I ini
dilakukan oleh guru dan mitra tutur, lebih rinci pada Tabel di bawah ini.
Tabel 4.1 Instrumen Observasi Pengamatan Kegiatan Pembelajaran Menulis pada
Siklus I
NO ASPEK YANG DIAMATI
SKOR 1
2 3
4 I. PRAPEMBELAJARAN
1. Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media
√
2. Memeriksa kesiapan siswa
√ II. MEMBUKA PEMBELAJARAN
1. Melakukan kegiatan apersepsi
√
2. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatannya
√ III.
KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
Kriteria skor penilaian: 1.
Sangat Setuju : 4