Sejarah Homeschooling Di Indonesia

25 Kegiatan homeschooling perlu dilaporkan ke Dinas Pendidikan setempat agar peserta homeschooling mendapat ijazah resmi dari pemerintah. Untuk ijazah Sekolah Dasar adalah paket A, ijazah Sekolah Menengah Pertama adalah paket B dan Sekolah Menengah Atas adalah paket C. Ijazah yang mereka terima sah dimata hukum dan dapat dipergunakan untuk melanjutkan sekolah ke jenjang berikutnya bahkan perguruan tinggi manapun yang diinginkan.

4. Tujuan Homeschooling

Pendidikan informal melalui homeschooling berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional, sekaligus memperluas akses terhadap pendidikan dasar dan menengah. Adapun tujuan homeschooling, yaitu: a. Untuk menjamin penyelesaian pendidikan dasar dan menengah yang bermutu bagi peserta didik yang berasal dari keluarga yang menentukan pendidikan anaknya melalui homeschooling. b. Untuk menjamin pemenuhan kebutuhan belajar bagi semua manusia muda dan orang dewasa melalui akses yang adil pada program belajar kecakapan. c. Untuk menghapus disparintas gender dalam pendidikan dasar menengah. d. Untuk melayani peserta didik yang memerlukan pendidikan akademik dan kecakapan hidup secara fleksibel untuk meningkatkan mutu kehidupannnya. 23 22 Loy Kho, Secangkir Kopi: Obrolan Seputar Homeschooling, Yogyakarta: Kansius, 2008, hal. 243-244. 23 Direktorat Pendidikan Kesetaraan, Komunitas Homeschooling Sebagai Pendidikan Kesetaraan, Jakarta, 2006, hal. 12. 26

5. Jenis – Jenis Homeschooling

Departemen Pendidikan Nasional dalam bukunya komunitas rumah sebagai satuan pendidikan kesetaraan menyebutkan bahwa pada dasarnya format sekolah-rumah atau homeschooling dapat dibedakan menjadi: 24 a. Homeschooling tunggal. Jenis ini dilakukan oleh orang tua dalam satu keluarga tanpa bergabung dengan yang lainnya. Ini karena hal tertentu atau lokasi yang berjauhan. Homeschooling tunggal memiliki fleksibilitas tinggi karena tempat, bentuk dan waktu belajar bisa disepakati oleh pengajar dan peserta didik. Dalam homeschooling ini, orang tua berperan penting dalam pendidikan yang dijalani anaknya serta sebagai penilai dan evaluator hasil belajar anak serta mengusahakan penyetaraan. Apabila orang tua atau keluarga tidak mampu melaksanakannya, jenis homeschooling ini bisa dikombinasikan dengan jenis homeschooling selanjutnya. b. Homechooling majemuk. Jenis ini dilakukan oleh dua atau lebih keluarga sekolah-rumah yang memilih untuk menyelenggarakan satu atau lebih kegiatan secara bersama – sama di tempat dan waktu yang telah ditentukan, sementara kegiatan pokok tetap dilaksanakan oleh orang tua masing – masing. 25 Pada jenis homeschooling ini, semangat berkompetensi dan bersosialisasi pun akan muncul. Masing – masing anak akan terpacu untuk berprestasi semaksimal mungkin. Mereka dapat bersosialisasi dan berkolaborasi dengan anak lain yang tentu saja proses belajar mereka menjadi lebih dinamis. c. Komunitas Homeschooling Jenis ini merupakan gabungan dari homeschooling majemuk yang menyusun dan menentukan silabus, bahan ajar, kegiatan pokok, 24 Sumardiono, Homeschooling : A Leap For Better Leraning; Lompatan Cara Belajar, Jakarta : PT. Elex Media Komputindo, 2007, hal 62-66. 25 Sumardiono, Homeschooling : A Leap For Better Leraning; Lompatan Cara Belajar, Jakarta : PT. Elex Media Komputindo, 2007, hal 62