76
Nama : Azmi D. Putra
KelasSmtr : VIIGenap
Praktek : Berwudhu
No Rukun Wudhu
Penilaian Catatan
SB B
C 1
Niat 2
Membasuh muka 3
Membasuh tangan hingga siku 4
Mengusap kepala 5
Membasuh kaki hingga mata kaki 6
Tertib Rentang nilai :
SB : 81 – 100
B : 71 – 80
C : 70 Tangerang, 20 februari 2014
Siti Chairunnisa
Gambar 2. Lembar penilaian kemampuan
Dan untuk mengetahui keberhasilan dari segi psikomotor sikap, orang tua atau keluarga melakukan pengamatan secara tidak langsung
agar anak tidak merasa diperhatikan dalam penilaian. Tujuannya agar benar
– benar terlihat perubahan sikap setelah pembelajaran Pendidikan Agama Islam secara nyata.
Dalam sekolah formal, keterbatasan alokasi waktu pada sekolah formal yang hanya dua jam pelajaran dalam satu minggu untuk bidang
studi Pendidikan Agama Islam turut membuat penilaian dilakukan secara berkala satu penilaian untuk dua atau tiga bab pembahasan atau yang
disebut ulangan harian yang dibuktikan dalam bentuk angka atau huruf. Tugas dalam bentuk latihan biasanya hanya diterima siswa apabila guru
yang bersangkutan tidak hadir atau berhalangan. Hal ini tentu tidak memberi
gambaran maksimal
dalam mengukur
keberhasilan pembelajaran peserta didik. Tidak ada kontrol terhadap evaluasi afektif
dan psikomotor peserta didik setelah berakhirnya pembelajaran. Tidak ada
77
kontrol terhadap penilaian afektif dan psikomotor mengakibatkan evaluasi tidak berjalan dengan baik dan jauh dari harapan sistem pendidikan
nasional itu sendiri.
9. Tindak Lanjut
Hasil dari evaluasi dan penilaian diatas menjadi tindak lanjut yang harus dilakukan pihak keluarga dengan pelaksana homeschooling menuju
pembelajaran yang lebih baik lagi. Tindak lanjut disini dapat berupa: a.
Remedial dan pembinaan, dimana peserta didik yang tidak mampu memenuhi standar kelulusan baik dari segi kognitif dan afektif,
diadakan evaluasi ulang. Dan apabila tidak terjadi perubahan sikap selama pengamatan, dilakukan pembinaan oleh orang tua dan
keluarga. b.
Evaluasi tutor atau pengajar, dimana akan ada diskusi siapa yang akan mengambil alih pengajaran apabila ditemukan kendala atau hasil yang
tidak maksimal. Bisa saja peran orang tua sebagai tutor dalam hal ini berubah dan diambil alih oleh tutor yang disediakan pihak
homeschooling. Hal ini berlaku sebaliknya. c.
Evaluasi metode dan media pembelajaran, dimana orang tua dan anak berhak mengganti metode dan media pembelajaran. Hal ini harus di
diskusikan oleh orang tua dan anak. d.
Evaluasi jenis homeschooling, dimana setelah evaluasi melalui pengamatan yang dilakukan oleh orang tua dan pihak homeschooling,
seorang anak yang menggunakan jenis homeschooling tunggal bisa dipindahkan ke jenis homeschooling lain seperti homeschooling
majemuk dan homeschooling komunitas apabila ditemukan masalah seperti lingkungan keluarga yang tidak menunjang pembelajaran dan
sebagainya. Hal ini dilakukan semata – mata demi kemajuan sang
anak.
78
Untuk evaluasi atau penilaian harian, tindak lanjut dilakukan oleh orang tua atau keluarga pelaksana homeschooling. Setelah melaksanakan
evaluasi dan penilaian pada setiap pokok bahasan, tindak lanjut yang dilakukan pihak keluarga disesuaikan dengan kondisi peserta didik, seperti
remedial test apabila hasil pembelajaran peserta didik tidak memenuhi standar kelulusan dan mengganti metode atau media pembelajaran apabila
terdapat kendala selama pembelajaran berlangsung. Pada sekolah formal, tindak lanjut hanya dilakukan pada peserta
didik dengan melakukan remedial test apabila tidak memenuhi standar kelulusan pada bidang kognitif. Tidak ada tindak lanjut untuk guru bidang
studi Pendidikan Agama Islam, baik dari segi media ataupun metode pembelajaran.
79 BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang dilakukan oleh keluarga yang memilih jenis homeschooling tunggal dari Kamyabi
Homeschool berbeda dengan sekolah formal. Dalam prosesnya, orang tua dan keluarga terlibat langsung saat pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Hal
ini berbeda dengan sekolah formal dimana orang tua atau keluarga tidak terlibat langsung dalam proses pembelajaran peserta didik.
Keberadaan homeschooling memberi ruang pada anak untuk ikut merancang pelaksanaan pembelajaran yang menyenangkan agar tidak ada
hambatan dalam proses pembelajaran, mulai dari menentukan metode dan media pembelajaran, tutorpengajar pada setiap bidang studi hingga jenis tes
evaluasi dan penilaian. Sifat demokratis dalam menyusun proses pembelajaran inilah yang sukar ditemui disekolah formal.
Tidak ada perbedaan antara materi ajar Pendidikan Agama Islam di homeschooling dengan sekolah formal, karena keduanya sama
– sama mengikuti kurikulum yang ditetapkan oleh Dinas Kependidikan. Bahkan, di
homeschooling, untuk pendidikan Agama Islam, dimuat beberapa bidang studi penunjang seperti bahasa Arab dan sebagainya.
Keberhasilan pembelajaran di homeschooling ditentukan oleh sikap dan tanggung jawab orang tua dalam menjalankan tugasnya sebagai
pelaksana kegiatan homeschooling dengan jenis tunggal. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan tersebut, perlu diadakan evaluasi baik secara tertulis
maupun pengamatan yang dilakukan secara berkala. Hasil evaluasi menjadi tindak lanjut dan bahan diskusi antara pihak
keluarga pelaksana dengan Kamyabi Homeschool, seperti apakah terdapat kesesuaian antara tutorpengajar dengan bidang studi yang diajarkan, metode
dan media pembelajaran, bahkan menjadi pertimbangan apakah peserta didik cocok dengan jenis homeschooling yang dipilih keluarga.
80
B. Saran
Adapun beberapa saran yang dapat penulis sampaikan: 1.
Untuk penyelenggara, Kamyabi Homeschool. Lebih meningkatkan layanan informasi yang jelas dan lengkap mengenai
homeschooling yang didirikan, meningkatkan mutu dan pelayanan, serta terus berupaya memperbaiki segala kekurangan dalam penyelanggaraan
Kamyabi Homeschool untuk pendidikan alternative yang lebih baik lagi. 2.
Untuk keluarga pelaksana Homeschooling Anak terus dilibatkan secara aktif dalam setiap pembelajaran kedepannya.
Memilih gurututor yang benar – benar mampu dan kompeten di
bidangnya, metode dan media yang mudah dan menyenangkan guna mendapatkan hasil yang maksimal bagi pembelajaran anak.
3. Untuk tamatanalumni mahasiswa Pendidikan Agama Islam
Moral dan akhlak bangsa merupakan bagian dari tanggung jawab tamatanalumni jurusan Pendidikan Agama Islam. Adalah kewajiban kita
bersama untuk berpartisipasi dan bahkan ikut menyelenggarakan pendidikan
alternatif seperti
homeschooling agar
pembelajaran Pendidikan Agama Islam menjadi lebih menyenangkan dan tidak kalah
saing dengan bidang studi lainnya.