70
3.8 Instrumen Penelitian
Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan pengukuran, oleh sebab itu perlu adanya alat ukur yang baik sehingga diperoleh data yang baik pula.
Alat ukur dalam penelitian disebut juga sebagai instrumen penelitian, menurut Sugiyono 2013: 148, “instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan
mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian”. Selanjutnya, Arikunto 2004 dalam
Sudaryono, dkk 2013: 30 menjelaskan bahwa “instrumen pengumpulan data atau penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam
kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan pengumpulan data tersebut menjadi lebih mudah dan sistematis”.
Jadi dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian adalah alat untuk melakukan pengukuran terhadap suatu variabel penelitian, yang dipilih dan
digunakan oleh peneliti dengan tujuan untuk mengumpulkan data supaya lebih mudah dan sistematis. Dalam penelitian ini, instrumen penelitian yang digunakan
yaitu dokumen, instrumen tes, pedoman wawancara, kuisioner dan pedoman observasi. Penjelasan selengkapnya sebagai berikut:
3.8.1 Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara yang dijadikan instrumen dalam penelitian ini berbentuk pedoman wawancara tidak terstruktur. Pedoman wawancara tidak
terstruktur ini dipergunakan untuk melakukan studi pendahuluan, mengumpulkan informasi-informasi terkait dengan permasalahn yang ada, sehingga peneliti bisa
menentukan permasalahan apa yang menjadi fokus peneliti dalam penelitiannya.
71
3.8.2 Dokumen
Dokumen dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh informasi mengenai data nama siswa, data guru, dan silabus pembelajaran serta data nilai
ujian tengah semester gasal siswa kelas IV A dan kelas IV B di SD Negeri Debong Kidul Kota Tegal. Selain itu, digunakan juga kamera sebagai alat untuk mengambil
gambar dan merekam video pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung, sebagai bukti telah dilaksanakan penelitian.
3.8.3 Lembar Observasi Metode
Lembar observasi metode digunakan untuk mengamati pelaksanaan metode Guided Discovery Learning dalam pembelajaran matematika materi bilangan
pecahan di kelas eksperimen dan kontrol. Pengamatan pembelajaran dilakukan oleh guru kelas IV SD Negeri Debong Kidul Kota Tegal. Lembar observasi metode
Guided Discovery Learning ini disusun menggunakan skala likert dengan 4 kriteria penskoran. Pengamatan penggunaan metode dalam pembelajaran ini didasarkan
pada langkah-langkah pelaksanaan metode Guided Discovery Learning yaitu sebagai berikut:
1 Pengenalan dan Review: Guru memulai dengan media fokus untuk pengenalan dan mereview hasil kerja sebelumnya.
2 Tahap Terbuka: Guru memberikan contoh-contoh dan meminta pengamatan dan perbandingan.
3 Tahap Konvergen: Guru memandu siswa sebagaimana mereka mencari pola di dalam contoh.
4 Penutup: Mendeskripsikan konsep hubungan-hubungan yang ada di dalamnya.
72
3.8.4 Kueisioner Minat
Kuisioner atau angket dalam penelitian ini dipergunakan untuk mengetahui minat belajar siswa yang akan diteliti. Sebelum dan sesudah diberi perlakuan.
Angket dalam penelitian ini menggunakan skala Likert dengan memodifikasi alternatif pilihan jawaban menjadi 4 empat, dikarenakan responden cenderung
memilih jawaban di tengah. Angket tersebut berisi dimensi dan indikator minat belajar yang dikembangkan menjadi butir-butir pernyataan. Adapun cara
menghitung minat siswa dalam pembelajaran menggunakan analisis indeks, setelah mengetahui nilai indeks akhir dari angket kategorikan presentasi minat dengan
menggunakan rumus Three Box Method yaitu sebagai berikut: � = k
Keterangan : i
= interval r
= rentang k
= 3 Ferdinand, 2006: 292
Kemudian hasil perhitungan akhir angket diklasifikasikan dengan kategori yaitu: 25
– 50 rendah; 50,01 -75 sedang; 75,01 – 100 tinggi.
3.8.5 Soal Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika