Tujuan Praktis Tujuan Kemasyarakatan Tujuan Profesional Tujuan Budaya

29 mata pelajaran membiasakan siswa untuk berpikir kritis serta kreatif dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Aisyah, dkk 2007: 1-4 mendefinisikan pembelajaran matematika sebagai proses yang sengaja dirancang dengan tujuan untuk menciptakan suasana lingkungan kelassekolah yang memungkinkan siswa untuk melakukan kegiatan belajar matematika. Kemudian Susanto 2013: 186-7 menyatakan bahwa “pembelajaran matematika adalah suatu proses belajar belajar mengajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreativitas berpikir siswa yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa, serta dapat meningkatkan kemampuan mengkontruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi matemati ka.” Mathematical Science Education Board – National Research Councli 1990 dalam Wijaya 2012: 7 merumuskan empat macam tujuan pendidikan matematika, yaitu: tujuan praktis practical goal, tujuan kemasyarakatan, tujuan profesional professional goal, tujuan budaya cultural goal. Uraian selengkapnya sebagai berikut:

2.1.8.1 Tujuan Praktis

Tujuan praktis berkaitan dengan pengembangan kemampuan siswa untuk menggunakan matematika untuk menyelesaikan masalah yang terkait dengan kehidupan sehari-hari.

2.1.8.2 Tujuan Kemasyarakatan

Tujuan ini berorientasi pada kemampuan siswa untuk berpartisipasi secara aktif dan cerdas dalam hubungan kemasyarakatan. Tujuan kemasyarakatan 30 menunjukan bahwa tujuan pendidikan matematika tidak hanya mengembangkan kemampuan kognitif siswa, tetapi juga aspek afektif siswa. Pendidikan matematika seharusnya bisa mengembangkan kemampuan sosial siswa, khususnya kecerdasan intrapersonal.

2.1.8.3 Tujuan Profesional

Pendidikan matematika harus bisa mempersiapkan siswa untuk terjun ke dunia kerja. Tujuan pendidikan ini memang dipengaruhi oleh pandangan masyarakat secara umum yang sering menempatkan pendidikan sebagai alat untuk mencari pekerjaan.

2.1.8.4 Tujuan Budaya

Pendidikan merupakan suatu bentuk dan sekaligus produk budaya. Oleh karena itu, pendidikan matematika perlu menempatkan matematika sebagai hasil kebudayaan manusia dan sekaligus sebagai suatu proses untuk mengembangkan suatu kebudayaan. Selanjutnya Aisyah, dkk 2007: 1.4 menyatakan lima tujuan matematika di Sekolah Dasar SD atau Madrasah Ibtidiyah MI, agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: 1 Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah. 2 Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika. 31 3 Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh. 4 Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah. 5 Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika di sekolah dasar adalah suatu kegiatan pembelajaran yang dirancang oleh guru di tingkat sekolah dasar, memiliki tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya sesuai dengan kompetensi yang harus dicapai oleh siswa.

2.1.9 Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika