74 diperoleh siswa yaitu 100 dan skor terendah yaitu 0. Perhitungannya sebagai
berikut: Mi
= 0,5 x 100 + 0 = 50
Sdi = x 100
– 0 = 16,67
Berdasarkan perhitungan tersebut dapat dibuat kriteria kemampuan pemecahan masalah siswa, yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.4 Kriteria Kemampuan Pemecahan Masalah No.
Rentang Nilai Kriteria
1 2
3 4
75 KPM 50 ≤ KPM 75
25 ≤ KPM 50 25
Sangat Baik Baik
Cukup Baik Kurang Baik
3.8.5.1 Validitas Instrumen
Instrumen penelitian dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat dengan tepat mengukur apa yang hendak diukur Widoyoko, 2014: 172. Dengan
kata lain validitas suatu instrumen berkaitan dengan ketepatan alat ukur yang hendak dipergunakan dalam sebuah penelitian. Penggunaan instrumen yang valid
akan menghasilkan data yang valid juga begitu sebaliknya, data yang valid diperoleh dari instrumen yang valid.
Purwanto 2014: 114 menyatakan bahwa validitas berhubungan dengan kemampuan untuk mengukur secara tepat sesuatu yang diinginkan diukur.
Selanjutnya menurut Arikunto 2015: 80, “validitas sebuah tes dapat diketahui dari hasil uji pemikiran dan dari hasil pengalaman”. Menguji validitas sebuah instrumen
75 penelitian dilakukan dengan dua tahapan yaitu, uji validitas internal atau validitas
logis, hal ini bertujuan untuk memenuhi syarat valid berdasarkan hasil penalaran atau rasional, kemudian uji validitas empiris, dilakukan untuk mengetahui hasil uji
coba instrumen berdasar pada pengalaman lapangan. Validitas logis dalam sebuah instrumen berkenaan pada kondisi sebuah
instrumen yang memenuhi kaidah penyusunan sebuah tes, didasarkan pada hasil penalaran atau rasional. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto 2015: 80 yang
menyatakan “validitas logis untuk sebuah instrumen evaluasi menunjuk pada kondisi bagi sebuah instrumen yang memenuhi persyaratan valid berdasarkan hasil
penalaran”. Validitas logis sebuah instrumen terdapat tiga macam yaitu validitas isi, validitas konstruk, dan validitas butir.
Validitas empiris yaitu Arikunto 2015: 81 mengatakan bahwa “sebuah instrumen dapat dikatakan memiliki validitas empiris apabila sudah diuji dari
pengalaman”. Validitas empiris tidak dapat diperoleh hanya dengan menyusun instrumen seperti halnya validitas logis, tetapi harus dibuktikan melalui
pengalaman Arikunto, 2015: 81. Riduwan 2013: 98 menyatakan, setelah data didapat dan ditabulasikan, kemudian pengujian validitas dilakukan dengan analisis
faktor, yaitu dengan mengkorelasikan antar skor item instrumen dengan rumus Pearson Product Moment.
Penelitian ini menggunakan 8 butir soal uraian objektif dan dipararelkan menjadi 11 butir soal. Soal dibuat secara pararel dan setara, yang bertujuan agar
validitas dan reliabilitasnya teruji. Dengan demikian soal tes yang dibuat sebagai instrumen penelitian bisa dikatakan valid. Selanjutnya untuk angket minat,
digunakan sejumlah 40 butir soal. Uji coba instrumen dilakukan kepada objek yang
76 bukan objek sesungguhnya. Dalam penelitian ini, instrumen akan diujicobakan
kepada siswa kelas IV SD Negeri Debong Kulon, dengan alasan siswa di SD tersebut memiliki usia yang relatif sama dan dengan kemampuan yang relatif sama
dengan siswa kelas IV SD Negeri Debong Kidul. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS
versi 21, program ini digunakan untuk mempermudah perhitungan tanpa memengaruhi hasil. Pengujian validitas dalam SPSS 21 ini menggunakan menu
Analyze – Correlate – Bivarate. Pengambilan keputusan pada uji validitas
dilakukan dengan signifikansi 0,05. Jika nilai positif dan r
hitung
≥ r
tabel,
maka item soal valid. Sebaliknya jika nilai r
hitung
r
tabel,
maka item soal tidak valid. 3.8.5.1.1 Validitas Lembar Pengamatan Metode
Instrumen lembar pengamatan metode Guided Discovery Learning digunakan pada saat pelaksanaan pembelajaran. Lembar pengamatan metode
digunakan oleh guru sebagai instrumen penilaian bagi peneliti pada saat peneliti melaksanakan pembelajaran matematika materi bilangan pecahan. Sebelum lembar
pengamatan digunakan, terlebih dahulu dilakukan validitas logis oleh ahli yaitu Drs. Yuli Witanto, M. Pd dosen pembimbing.
3.8.5.1.2 Validitas Angket Minat Belajar Angket minat belajar siswa digunakan untuk mengukur minat siswa dalam
mengikuti pembelajaran matematika. Sebelum digunakan dan diujicobakan, angket diuji validitas logis terlebih dahulu oleh ahli yaitu Drs. Yuli Witanto, M. Pd dan
Dra. Sri Ismi Rahayu, M.Pd, selanjutnya dilakukan uji coba kepada siswa kelas IV SD Negeri Debong Kulon yang berjumlah 33 siswa. Ujicoba dilakukan pada
tanggal 2 Maret 2016.
77 Validitas angket dapat dihitung dengan membandingkan r
hitung
dan r
tabel.
Angket diujicobakan pada 33 siswa dengan demikian diperoleh r
tabel
sebesar 0,344. Dari hasil perhitungan dengan bantuan program SPSS 21 menggunakan menu
Analyze – Correlate – Bivarate. Pengambilan keputusan pada uji validitas
dilakukan dengan signifikansi 0,05. Jika nilai positif dan r
hitung
≥ r
tabel,
maka item valid. Sebaliknya jika nilai r
hitung
r
tabel,
maka item tidak valid. Dari uji validitas yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Angket Uji Coba Minat Belajar Siswa r
tabel
= 0,344; Taraf Signifikansi = 5; dan n = 33
Nomor Item
Pearson Correlations
Validitas Nomor
Item Pearson
Correlations Validitas
1. -0,011
tidak valid 21.
0,050 tidak valid
2. 0,465
valid 22.
0,035 tidak valid
3. 0,614
valid 23.
0,383 valid
4. 0,083
tidak valid 24.
0,229 tidak valid
5. 0,352
valid 25.
0,286 tidak valid
6. 0,623
valid 26.
0,579 valid
7. 0,189
tidak valid 27.
0,390 valid
8. 0,364
valid 28.
0,661 valid
9. 0,034
tidak valid 29.
0,212 tidak valid
10. 0,441
valid 30.
-0,078 tidak valid
11. 0,035
tidak valid 31.
0,731 valid
12. 0,605
valid 32.
0,274 tidak valid
13. 0,264
tidak valid 33.
0,153 tidak valid
14. 0,331
tidak valid 34.
0,103 tidak valid
15. 0,480
valid 35.
0,195 tidak valid
16. 0,175
tidak valid 36.
0,182 tidak valid
17. 0,468
valid 37.
0,373 valid
18. 0,574
valid 38.
0,196 tidak valid
19. 0,630
valid 39.
0,360 valid
20. 0,391
valid 40.
0,221 tidak valid
78 Berdasarkan Tabel 3.5 tersebut, diperoleh hasil bahwa dari 40 item yang
diujicobakan terdapat 19 item yang valid dan 21 item tidak valid. Item yang valid yaitu item nomor 2, 3, 5, 6, 8, 10, 12, 15, 17, 18, 19, 20, 23, 26, 27, 28, 31, 37, dan
39. 3.8.5.1.3 Validitas Soal Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Sebelum instrumen soal tes kemampuan pemecahan masalah matematika diujicobakan, terlebih dahulu dilakukan uji validitas logis oleh tim ahli yaitu dosen
pembimbing dan guru kelas IV SD Negeri Debong Kulon. Soal diujicobakan kepada siswa kelas IV SD Negeri Debong Kulon yang berjumlah 33 siswa. Uji coba
soal dilaksanakan pada tanggal 2 Maret 2016. Validitas soal dihitung dengan bantuan program SPSS 21 dengan menu
Analyze – Correlate – Bivarate. Uji validitas dilakukan dengan membandingkan
r
hitung
dan r
tabel,
dengan jumlah siswa 33 diperoleh r
tabel
sebesar 0,344. Pengambilan keputusan pada uji validitas dilakukan dengan signifikansi 0,05. Jika nilai positif
dan r
hitung
≥ r
tabel,
maka item valid. Sebaliknya jika nilai r
hitung
r
tabel,
maka item tidak valid. Dari hasil uji validitas, diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Soal Tes Kemampuan Pemecahan Masalah r
tabel
= 0,344; Taraf Signifikansi = 5; dan n = 33
Nomor Item
Pearson Correlations
Validitas Nomor
Item Pearson
Correlations Validitas
1. 0,574
valid 7.
0,600 valid
2. 0,666
valid 8.
0,711 valid
3. 0,602
valid 9.
0,531 valid
4. 0,874
valid 10.
0,421 valid
5. 0,587
valid 11.
0,618 valid
6. 0,697
valid
79
3.8.5.2 Reliabilitas Instrumen