23 3 Sesekali menyelipkan humor-humor segar terutama yang relevan dengan
bahan ajar atau kondisi pembelajaran. Seorang guru yang kompeten adalah gudangnya ice breaker, pemecah kebekuan.
4 Jeda sejenak dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kecil. 5 Selalu berupaya akar kelas terbangun oleh suasana yang dialogis, banyak
terjadi diskusi. 6 Memberikan pekerjaan rumah yang menantang ... dalam hal ini guru perlu
berdiskusi dengan para siswa. 7 Melakukan refresing dengan para siswa dalam suatu karya wisata, namun
benar-benar harus ada studi ekskursi di sana ... Tujuan pokoknya adalah mengkontekstualkan pembelajaran.
2.1.5 Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan satu aspek yang sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar, hasil belajar menjadi tolok ukur siswa dalam mengikuti
pembelajaran. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran yang mendidik berupa perubahan tingkah laku yang disadari, kontinu, fungsional, positif, tetap, bertujuan,
dan komperhensip Lapono., dkk, 2008: 4-123. Rancangan pembelajaran yang baik hendaknya mampu memberikan hasil berupa perubahan dalam diri siswa.
Beberapa ciri perubahan dalam diri siswa yang perlu diperhatikan guru menurut Lapono, dkk 2008: 4-123
–4 antara lain: 1 perubahan tingkah laku harus disadari peserta didik; 2 perubahan tingkah laku dalam belajar bersifat kontinu dan
fungsional; 3 perubahan tingkah laku dalam belajar bersifat positif dan aktif; 4 perubahan tingkah laku dalam belajar tidak bersifat sementara; 5 perubahan
tingkah laku dalam belajar bertujuan; 6 perubahan tingkah laku mencakup seluruh aspek tingkah laku.
24 Menurut Winkel 1996 dalam Purwanto 2014: 45
“hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah
lakunya.” Kemudian Susanto 2013: 5 mendefinisikan “hasil belajar sebagai perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek
kognitif, afektif, dan psikomotor seb agai hasil dari kegiatan belajar”. Pernyataan ini
diperkuat oleh Bloom 1956 dalam Sudjana 2011: 22, hasil belajar diklasifikasikan menjadi tiga ranah yaitu sebagai berikut:
1 Ranah Kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis,
sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi.
2 Ranah Afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi.
3 Ranah Psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris, yakni gerak
refleks, keterampilan gerak dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerak keterampilan kompleks, dan ekspresif dan interpretatif.
Ketiga ranah tersebut perlu diperhatikan oleh guru dalam proses pembelajaran, dengan demikian guru akan lebih objektif dalam menilai hasil belajar
tiap siswa. Hasil belajar siswa dalam penelitian ini difokuskan pada ranah kognitif siswa, yang dijadikan pedoman atau acuan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh treatment yang diberikan terhadap kemampuan siswa dalam memecahkan
masalah.
25
2.1.6 Karakteristik Siswa SD