Lembar Observasi Lembar Angket

56

1. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai keaktifan siswa yang berupa aktivitas fisik atau yang dapat diamati pada sebelum dan sesudah pemberian treatment . Instrumen observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah check list . Check list atau daftar cek adalah pedoman observasi yang berisikan daftar dari semua aspek yang diamati. Observer memberikan tanda cek  untuk menentukan “ada atau tidak adanya” sesuatu berdasarkan hasil pengamatan Wina Sanjaya, 2013: 274. Kisi-kisi lembar observasi keaktifan belajar siswa dapat dicermati pada tabel di bawah ini: Tabel 3 Kisi-Kisi Lembar Observasi Keaktifan Belajar Siswa No. Sub Variabel Indikator Jumlah Butir Nomor Butir 1. Kegiatan visual Membaca. 1 1 Perhatian pada guru. 1 2 Pengamatan pada media. 2 3, 4 2. Kegiatan lisan Menjawab. 1 5 Bertanya. 2 6, 7 3. Kegiatan mendengarkan Mendengarkan guru. 1 8 Mendengarkan teman. 2 9, 10 4. Kegiatan menulis Mencatat. 1 11 Mengerjakan soal. 1 12 Pada lembar observasi, observer memberikan tanda cek  pada kolom “ya” atau “tidak” sesuai aktivitas yang muncul selama kegiatan observasi berlangsung. Skor penilaian untuk pernyataan dengan jawaban “ya” adalah 1, sedangkan 0 untuk jawaban “tidak”. Hasil observasi yang diperoleh selanjutnya dianalisis dan digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi mengenai pengaruh 57 pemberian perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Lembar observasi beserta hasil rekapitulasi dapat dilihat pada lampiran 8 dan 9 halaman 180-185.

2. Lembar Angket

Lembar angket pada penelitian ini selanjutnya disebut lembar skala karena pernyataan pada angket diikuti dengan pilihan jawaban yang menunjukkan tingkatan yakni: selalu, sering, kadang-kadang, dan tidak pernah. Instrumen ini digunakan untuk mengetahui keaktifan siswa yang berupa aktivitas nonfisik atau yang tidak dapat diamati. Lembar skala ini digunakan saat pretest dan posttest pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Lembar skala yang diberikan saat pretest digunakan untuk mengetahui keaktifan siswa kelompok kontrol dan eksperimen sebelum diberi perlakuan. Lembar skala yang diberikan saat posttest digunakan untuk mengetahui keaktifan siswa kelas eksperimen setelah diberi perlakuan model active learning tipe bowling kampus, serta untuk mengetahui keaktifan siswa kelas kontrol setelah diberi perlakuan menggunakan metode ceramah bervariasi. Hasil analisis data dari lembar skala pretest dan posttest kelas kontrol dan eksperimen selanjutnya dibandingkan untuk mengetahui pengaruh perlakuan yang telah diberikan. Kisi-kisi lembar skala keaktifan belajar siswa dapat dicermati pada tabel di bawah ini: Tabel 4 Kisi-Kisi Skala Keaktifan Belajar Siswa No. Sub Variabel Indikator Butir Pernyataan Nomor Butir Pernyataan 1. Kegiatan mental Merenungkan. 2 15, 17 Mengingat. 2 1, 12 Memecahkan masalah. 2 4, 9 Membuat keputusan. 3 2, 8, 13 58 Skala pengukuran yang digunakan dalam angket ini adalah menggunakan skala likert dengan pilihan jawaban yang disediakan adalah selalu SL, sering SRG, kadang-kadang KDG, dan tidak pernah TP. Lembar rekapitulasi hasil skala keaktifan belajar dapat dilihat pada lampiran 10-13 halaman 186-193. Berikut bobot pernyataan keaktifan belajar siswa: Tabel 5 Bobot Pernyataan Keaktifan Belajar Siswa Pernyataan Positif Pernyataan Negatif Skor SL TP 4 SRG KDG 3 KDG SRG 2 TP SL 1

H. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS V Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Pembelajaran PKn Siswa Kelas V SD Negeri 03 Wonorejo, Gondan

0 0 15

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS V Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Pembelajaran PKn Siswa Kelas V SD Negeri 03 Wonorejo, Gondan

0 1 16

PENINGKATAN SIKAP SOSIAL MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING TIPE ACTIVE KNOWLEDGE SHARING SISWA KELAS V SD N NGENTAKREJO.

0 1 136

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL ACTIVE LEARNING TIPE “APA? LANTAS APA? SEKARANG BAGAIMANA?” TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SD PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA.

0 1 237

PENGARUH IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF KURIKULUM 2013 TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SD SE-KOTA YOGYAKARTA.

0 1 166

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING TIPE PEER LESSON PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI NGEMPLAK.

0 0 221

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL ACTIVE LEARNING TIPE PERMAINAN BINGO SISWA KELAS V-A SD N BANTUL WARUNG.

0 0 198

PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR PKn KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN

0 1 10

PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS V SD

0 0 10

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS V SD

0 1 7