Komponen model pembelajaran aktif

17 maupun guru. Siswa dikatakan aktif apabila siswa melakukan berbagai kegiatan tersebut selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Sebaliknya, siswa dikatakan pasif apabila siswa hanya mendengarkan atau memperhatikan penjelasan guru atau teman dan siswa melakukan hal-hal yang tidak terkait dengan kegiatan pembelajaran, dengan kata lain siswa tersebut tidak berusaha untuk terlibat dalam pemecahan masalah maupun untuk memperoleh pengalaman belajarnya.

b. Komponen model pembelajaran aktif

active learning Salah satu karakteristik model pembelajaran aktif adalah adanya keaktifan siswa dan guru sehingga tercipta suasana belajar aktif. Untuk menciptakan suasana belajar aktif tidak lepas dari komponen pendukungnya. Di bawah ini merupakan komponen pembelajaran aktif menurut Hamdani 2011: 50- 51. 1 Pengalaman Siswa akan belajar banyak melalui perbuatan. Pengalaman langsung mengaktifkan lebih banyak indera dari pada hanya melalui pendengaran. 2 Interaksi Belajar akan berlangsung dengan baik dan meningkat kualitasnya apabila siswa berinteraksi melalui berdiskusi, saling bertanya, atau saling menjelaskan. 18 3 Komunikasi Pengungkapan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tulisan, akan memantapkan pemahaman siswa tentang sesuatu yang sedang dipelajari. 4 Refleksi Apabila siswa mengungkapkan gagasan kepada orang lain dan mendapat tanggapan, siswa akan merenungkan kembali gagasannya dan melakukan perbaikan. Refleksi dapat terjadi sebagai akibat dari interaksi dan komunikasi. Hubungan timbal balik guru dalam keempat komponen tersebut dapat diamati dari tabel di bawah ini: Tabel 1 Kegiatan dalam Belajar Aktif No. Komponen Kegiatan Siswa Kegiatan Guru 1. Pengalaman - Melakukan pengamatan. - Melakukan percobaan. - Membaca - Menciptakan kegiatan yang beragam. - Mengamati siswa bekerja dan mengajukan pertanyaan yang menantang. 2. Interaksi - Mengajukan pertanyaan. - Meminta pendapat orang lain. - Memberi komentar. - Bekerja dalam kelompok. - Mendengarkan, tidak menertawakan, dan memberi kesempatan terlebih dahulu kepada siswa untuk menjawabnya. - Berkeliling ke kelompok, sesekali duduk bersama kelompok. 3. Komunikasi - Mendemonstrasikan mempertunjukkan menjelaskan. - Berbicarabercerita menceritakan. - Memerhatikan memberi komentar pertanyaan yang menantang. 19 4. Refleksi - Memikirkan kembali hasil kerjapikiran sendiri. - Mempertanyakan. - Meminta siswa lain untuk memberi komentar. Sumber: Ujang Sukanda dalam Hamdani 2011: 53-54 Tabel di atas menunjukkan adanya saling mempengaruhi antara guru dan siswa. Active learning memposisikan siswa sebagai subjek belajar dan menuntut siswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam pembelajaran, namun guru merupakan fasilitator terciptanya pembelajaran aktif. Peran fungsional guru dalam pembelajaran aktif adalah sebagai fasilitator Warsono Hariyanto, 2013: 20. Tugas guru sebagai fasilitator antara lain: 1 menyediakan fasilitas pedagogis, psikologis, dan akademik bagi siswa; 2 menyusun rencana pembelajaran; 3 melakukan evaluasi pembelajaran. Terkait dengan tugas guru yang pertama sebagai fasilitator, guru harus menguasai teori pendidikan, metode pembelajaran, serta mumpuni dalam penguasaan bahan ajar sehingga pembelajaran aktif dapat berjalan dengan baik. Kedua, dalam menyusun rancangan pembelajaran guru harus menyesuaikannya dengan minat dan kebutuhan siswa. Selain itu, dalam mengimplementasikan rancangan pembelajaran, hal utama yang perlu diperhatikan adalah bagaimana cara mengelola kelas dengan baik. Ketiga, guru harus mengolah asesmen siswa dan hasil asesmen ini digunakan sebagai bahan perbaikan bagi pembelajaran selanjutnya. Keempat komponen pembelajaran aktif di atas akan digunakan dalam penelitian ini. Kegiatan pembelajaran yang disusun memuat komponen pengalaman, interaksi, komunikasi, dan refleksi. Dengan demikian, pembelajaran 20 dapat terlaksana dengan baik karena tidak hanya guru yang terlibat dalam kegiatan belajar, namun ada interaksi antara guru dan siswa.

c. Kelebihan dan kekurangan pembelajaran aktif

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS V Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Pembelajaran PKn Siswa Kelas V SD Negeri 03 Wonorejo, Gondan

0 0 15

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS V Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Pembelajaran PKn Siswa Kelas V SD Negeri 03 Wonorejo, Gondan

0 1 16

PENINGKATAN SIKAP SOSIAL MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING TIPE ACTIVE KNOWLEDGE SHARING SISWA KELAS V SD N NGENTAKREJO.

0 1 136

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL ACTIVE LEARNING TIPE “APA? LANTAS APA? SEKARANG BAGAIMANA?” TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SD PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA.

0 1 237

PENGARUH IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF KURIKULUM 2013 TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SD SE-KOTA YOGYAKARTA.

0 1 166

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING TIPE PEER LESSON PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI NGEMPLAK.

0 0 221

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL ACTIVE LEARNING TIPE PERMAINAN BINGO SISWA KELAS V-A SD N BANTUL WARUNG.

0 0 198

PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR PKn KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN

0 1 10

PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS V SD

0 0 10

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS V SD

0 1 7