60 5 . Jika r hitung lebih besar dari r tabel berarti instrumen itu valid. Sebaliknya,
jika r hitung lebih kecil dari r tabel berarti instrumen itu tidak valid. Langkah setelah penyusunan kisi-kisi adalah penyusunan instrumen
penelitian. Selanjutnya dilakukan
judgement expert
oleh bapak Agung Hastomo, M. Pd dan ibu Aprilia Tina Lidyasari, M. Pd. Lembar pernyataan
judgement expert
dapat dilihat pada lampiran 3 halaman 116. Instrumen angket yang telah dinyatakan valid diujicobakan pada 33 responden di SD Babarsari. Hasil uji coba
dianalisis menggunakan korelasi
product moment
. Hasil uji validitas dapat dilihat pada lampiran 4 halaman 118. Di bawah ini merupakan rincian butir angket yang
valid dan tidak valid: Tabel 6 Hasil Uji Validitas Instrumen Skala Keaktifan Siswa SD Babarsari
2. Uji Reliabilitas Instrumen
Instrumen dikatakan reliabel apabila instrumen tersebut konsisten atau ajek dalam hasil ukurnya sehingga dapat dipercaya. Instrumen yang reliabel tidak
bersifat tendensius yang mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu Trianto, 2011: 271. Menurut Suharsimi Arikunto 2013: 180, untuk
No. Sub
Variabel Indikator
Item Valid
Tidak Valid
1. Kegiatan
mental Merenungkan.
15, 17 15, 17
- Mengingat.
1, 12 1
12 Memecahkan masalah.
4, 9 4, 9
- Membuat keputusan.
2, 8, 13 8
2, 13 2.
Kegiatan emosional
Minat. 6, 11, 14
11 6, 14
Berani. 3, 7, 10
3, 7, 10 -
Tenang. 5, 16
16 5
61 instrumen yang dapat diberikan skor dan skornya bukan 1 dan 0, uji reliabilitas
menggunakan rumus Alpha, yaitu:
Keterangan: r
11
= reliabilitas instrumenkoefisien alpha k
= banyaknya butir soal = jumlah varians butir
= varians total Rumus Varians:
−
Keterangan: σ
2
= varians ∑x
= jumlah seluruh skor pada item ke-i dari angket ∑x
2
= jumlah hasil kuadrat seluruh skor pada item ke-i dari angket
N = jumlah responden
Pengujian reliabilitas instrumen angket dilakukan dengan menggunakan bantuan program
SPSS 16 for Windows
. Tolok ukur untuk menentukan derajat kehandalan menurut Suharsimi Arikunto 2006: 276 dibandingkan dengan
pedoman di bawah ini: Tabel 7 Interpretasi Nilai r
Besarnya nilai r Interpretasi
Antara 0,800 – 1,00
Tinggi Antara 0,600
– 0,800 Cukup
Antara 0,400 – 0,600
Agak rendah Antara 0,200
– 0,400 Rendah
Antara 0,00 – 0,200
Sangat rendah
r
11
=
−
∙ −
�
�
�
�
62 Setelah dilakukan perhitungan dengan bantuan
SPSS 16 for Windows
, hasil reliabilitas butir angket keaktifan belajar siswa diperoleh nilai hitung alpha
sebesar 0,733. Nilai hitung alpha tersebut berada pada rentang 0,600 – 0,800,
maka dapat disimpulkan bahwa reliabilitas instrumen termasuk kategori cukup. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada lampiran 5 halaman 119.
I. Teknik Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
Teknik analisis atau pengolahan data sangat berhubungan erat dengan jenis data yang diperoleh, pertanyaan penelitian atau hipotesis dan tujuan penelitian
Nana Syaodih, 2006: 288. Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Terdapat dua macam statistik yang digunakan, yaitu
statistik deskriptif dan statistik inferensial. Menurut Sugiyono 2007: 207-208 statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data
dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk
umum atau generalisasi. Penelitian yang dilakukan pada populasi tanpa diambil sampelnya jelas
akan menggunakan statistik deskriptif dalam analisisnya Sugiyono, 2007: 207- 208. Termasuk dalam statistik deskriptif antara lain: penyajian data melalui tabel,
grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, mean, median pengukuran tendensi sentral, perhitungan desil, persentil, perhitungan
63 penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan
persentase. Penelitian ini dilakukan pada populasi tanpa diambil sampelnya, maka
statistik yang akan digunakan untuk menganalisis data adalah statistik deskriptif. Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis dengan cara mendeskripsikan
sebagaimana adanya tanpa bermaksud untuk membuat generalisasi melalui
perhitungan mean M, modus Mo, median Me, dan standar deviasi SD.
2. Pengujian Hipotesis