50 diberikan. Di bawah ini gambaran megenai rancangan
nonequivalent control group design
Sugiyono, 2007: 116:
Gambar 2 Rancangan
Nonequivalent Control Group Design
Keterangan: R1
= Kelompok eksperimen. R2
= Kelompok kontrol. O1 O3 = Kedua kelompok diobservasi untuk mengetahui keaktifan
awalnya X
= Pemberian perlakuan. O2
= Keaktifan siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan model
active learning
tipe bowling kampus. O4
= Keaktifan siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan metode ceramah bervariasi.
C.
Setting
Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Gentan yang beralamat di Gentan, Sinduharjo, Ngaglik, Sleman. Alasan dipilih sekolah tersebut karena sekolah
sudah menerapkan kurikulum 2013 dan berdasarkan observasi awal menunjukkan bahwa guru belum menerapkan
active learning
dalam kegiatan pembelajaran. Penelitian menggunakan model
active learning
tipe bowling kampus dilaksanakan pada bulan Mei 2015.
D. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD N Gentan yang terdiri dari 2 kelas. Kelas VA yang berjumlah 29 siswa sebagai kelompok kontrol dan
R
1
O
1
X O
2
R
2
O
3
O
4
51 kelas VB yang berjumlah 35 siswa sebagai kelompok eksperimen sehingga
jumlah keseluruhannya adalah 64 siswa. Penelitian ini merupakan penelitian populasi karena jumlah populasi kurang
dari 100 sebagaimana yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto 2006: 134 bahwa apabila subjek penelitian kurang dari 100, lebih baik diambil semua
sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah subjeknya besar, dapat diambil antara 10 - 15 atau 20
– 25 atau lebih. Berikut data subjek kelompok kontrol dan eksperimen:
Tabel 2 Subjek Penelitian
No. Kelas
Kelompok Jumlah
1. VA
Kontrol 29 siswa
2. VB
Eksperimen 35 siswa
Jumlah
64 siswa Tahap-tahap yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini meliputi: tahap pra
eksperimen, tahap eksperimen, dan tahap pasca eksperimen. 1.
Tahap pra eksperimen. Pada tahap ini peneliti menentukan subjek penelitian. Subjek pada
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V semester II SD Gentan. Selanjutnya adalah penentuan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Berdasarkan hasil undian, diperoleh kelas VA sebagai kelas kontrol dengan jumlah 29 siswa dan kelas VB sebagai kelas eksperimen dengan jumlah 35
siswa. Seluruh siswa dari kedua kelompok diberi
pretest
berupa skala untuk mengetahui keaktifan awal sebelum pelaksanaan eksperimen, serta
52 dilakukan pengamatan keaktifan belajar awal menggunakan lembar
pre observation.
2. Tahap eksperimen
a Tahap persiapan.
Persiapan yang dilakukan pada penelitian ini berupa persiapan perangkat pembelajaran, lembar pengamatan kegiatan eksperimen, dan
segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan eksperimen. b
Tahap pelaksanaan. Tahap pelaksanaan adalah tahap pemberian
treatment
perlakuan untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada kelompok
eksperimen,
treatment
yang diberikan adalah penerapan model
active learning
tipe bowling kampus pada pembelajaran tematik. Pada kelompok kontrol tidak diberi perlakuan seperti pada kelompok
eksperimen. Pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode yang biasa digunakan guru. Pada penelian ini pemberian
treatment
dilaksanakan tiga kali pada kelompok eksperimen dan tanpa
treatment
dilaksanakan tiga kali pada kelompok kontrol. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dapat dilihat pada lampiran 6 halaman 120 dan
lampiran 7 halaman 154. 3.
Tahap pasca eksperimen. Pada tahap ini, kelompok kontrol dan kelompok eksperimen diberikan
posttest
.
Posttest
berupa pengamatan keaktifan belajar akhir menggunakan lembar
post observation
dan pengisian skala keaktifan belajar siswa.
53 Selanjutnya, hasil
pretest
dan
posttest
dianalisis untuk mengetahui pengaruh pemberian
treatment
.
E. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel