34
5. Keaktifan Belajar Siswa
a. Keaktifan belajar
Keaktifan merupakan indikator bahwa siswa mempunyai keinginan untuk belajar. Menurut Anton M. Mulyono dalam Lukmannul Hakim dan Arif Susanto,
2015: 145, keaktifan artinya kegiatan atau aktivitas. Segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi, baik fisik maupun nonfisik,
merupakan suatu keaktifan. Sementara Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad 2013: 77 mengemukakan bahwa dalam proses pembelajaran siswa diharapkan
aktif terlibat dalam kegiatan pembelajaran untuk berpikir, berinteraksi, berbuat untuk mencoba, menemukan konsep baru atau menghasilkan suatu karya.
Adanya aktivitas sebagai suatu bentuk keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran akan membuat proses belajar siswa menjadi lebih bermakna. Lebih
lanjut, Sardiman 2012: 97 menjelaskan bahwa dalam belajar sangat diperlukan aktivitas. Tanpa aktivitas, proses belajar tidak mungkin berlangsung dengan baik.
Bentuk aktivitas seorang siswa dapat berupa kegiatan fisik dan psikis. Kegiatan fisik di antaranya dalam bentuk kegiatan membaca, mendengarkan, menulis, dan
mengukur. Sedangkan kegiatan psikis antara lain: mengingat kembali isi pelajaran pertemuan sebelumnya, menggunakan pengetahuan yang dimiliki dalam
memecahkan masalah, dan menyimpulkan hasil eksperimen Dimyati Mudjiono, 2013: 114.
Aktivitas ditekankan pada siswa karena dengan adanya aktivitas siswa untuk memperoleh suatu pengetahuan, maka terciptalah situasi belajar aktif.
Ahmad Rohani 2004: 10 menyatakan bahwa segala pengetahuan harus diperoleh
35 melalui pengamatan dan pengalaman siswa sendiri. Guru hanya merangsang
keaktifan dengan jalan menyajikan bahan pelajaran, sedangkan yang mengolah dan mencerna adalah siswa.
Definisi dari belajar sendiri disampaikan oleh beberapa ahli. Salah satunya adalah Abdillah dalam Aunurrahman, 2013: 35 yang mengemukakan
bahwa belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut
aspek-aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik untuk memperoleh tujuan tertentu. Sementara menurut Daryanto 2010: 2, belajar merupakan suatu proses
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Dari berbagai uraian mengenai keaktifan dan belajar, maka dapat disimpulkan bahwa keaktifan belajar adalah keterlibatan siswa dalam proses
pembelajaran, baik berupa kegiatan fisik maupun nonfisik, untuk memperoleh pengalaman belajar yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
b. Unsur-unsur keaktifan belajar