4.2.1 Peningkatan Proses Pembelajaran Menceritakan Kembali Cerita
Anak
Peningkatan proses pembelajaran menceritakan kembali cerita anak siswa Kelas VII-B SMP Futuhiyyah Mranggen pada siklus I dan siklus II dari hasil
observasi, jurnal, wawancara, dan dokumentasi foto siklus I menunjukkan bahwa masih ada sebagian siswa yang belum bisa mengikuti proses pembelajaran yang
dilakukan oleh guru antara lain belum menunjukkan sikap aktif, interaksi, memberikan respon, dan suasana kelas yang belum kondusif pada saat
pembelajaran menceritakan kembali cerita anak. akan tetapi, pada siklus II mengalami perubahan yang signifikan. Siswa mampu menunjukkan sikap aktif,
interaksi, memberikan respon, dan suasana kelas yang kondusif dan menyenangkan. Siswa yang bercanda dengan teman dan tidak memperhatikan
penjelasan guru semakin berkurang. Peningkatan proses pembelajaran menceritakan kembali cerita anak melalui teknik demonstrasi dengan media
boneka Upin dan Ipin dijelaskan pada tabel 25 berikut.
Tabel 25 Peningkatan Proses Pembelajaran Menceritakan Kembali Siklus I dan Siklus II
No. Aspek yang diamati Rata-Rata Skor
Peningkatan Siklus I
Siklus II F
F
1. suasana kelas yang kondusif
pada saat
pembelajaran menceritakan kembali melalui
teknik demonstrasi dengan media boneka Upin dan Ipin
18 52,94 30
88,23 35,29
2. keintensifan reaksi dan respon
dalam menceritakan kembali ceritak anak melalui teknik
demonstrasi dengan media boneka Upin dan Ipin
25 73,52 34
100 26,48
3. Keintensifan interaksi dan
kerja sama antarsiswa dalam pembelajaran
menceritakan kembali ceritak anak melalui
teknik demonstrasi dengan media boneka Upin dan Ipin
20 58,83 26
76,47 17,64
4. proses siswa menceritakan
kembali meliputi, penguasaan topik, kemenarikan penyajian
cerita, kelancaran, pilihan kata diksi,
volume suara,
penampilan, dan penggunaan media
25 73,52 30
88,23 14,71
5. terbangunnya suasana yang
reflektif ketika
kegiatan refleksi
27 79,41 30
88,23 8,82
Rata-Rata 23
67,64 30
88,23 20,59
Berdasarkan tabel 25 di atas diketahui sebagian besar siswa menunjukkan proses pembelajaran menceritakan kembali cerita anak dari siklus I ke siklus II.
Dalam pembelajaran menceritakan kembali cerita anak siklus I tentang suasana kelas yang kondusif pada saat pembelajaran menceritakan kembali melalui teknik
demonstrasi dengan media boneka Upin dan Ipin tercatat sebanyak 18 siswa atau 52,94 sudah tenang di dalam kelas dan siap mengikuti pembelajaran dan
mengalami peningkatan pada siklus II sebesar 35,29 menjadi 30 siswa atau 88,23.
Berdasarkan observasi yang dilakukan pada keintensifan reaksi dan respon dalam menceritakan kembali ceritak anak melalui teknik demonstrasi dengan
media boneka Upin dan Ipin diperoleh data 25 siswa atau 73,52 serius memberikan reaksi yaitu dengan merespon dan memperhatikan penjelasan guru
selama proses pembelajaran berlangsung dan mengalami peningkatan pada siklus II sebesar 26,48 menjadi 34 siswa atau 100 .
Dari tabel di atas pada siklus I mengenai proses keintensifan interaksi dan kerja sama antarsiswa dalam pembelajaran menceritakan kembali ceritak anak
melalui teknik demonstrasi dengan media boneka Upin dan Ipin tercatat sebanyak 20 siswa atau 58,83 siswa melakukan interaksi siswa berpartisipasi dalam
diskusi kelompok selama melaksanakan pembelajaran dan mengalami peningkatan pada siklus II tercatat 26 siswa atau 76,47 meningkat sebanyak
17,64 . Untuk observasi yang telah dilakukan pada siklus I mengenai
terbangunnya suasana yang reflektif ketika kegiatan refleksi
tercatat 27 siswa atau 79,41 dan meningkat pada siklus II yaitu 8,82 menjadi 30 siswa atau 88,23. Hal ini
menunjukkan proses refleksi dengan suasana yang mendukung bukan suasana yang gaduh, berisik dan tidak tertib. Dengan adanya suasana yang mendukung,
kegiatan refleksi akan berjalan dengan baik dan terarah.
4.2.2 Peningkatan Hasil Tes Menceritakan Kembali Cerita Anak