membantu siswa memeroleh kemudahan ketika menceritakan kembali. Karena bantuan boneka sebagai alat peraga akan membangkitkan ide siswa yang tertuang
dalam sebuah cerita yang akan mereka ceritakan di depan kelas. Selain itu, mereka juga tidak akan canggung lagi menceritakan kembali menggunakan
boneka boneka Upin dan Ipin. Dengan menggunakan media boneka mereka tidak menceritakan kembali langsung menghadapi siswa yang lain melainkan mereka
merasa menjadi tokoh dalam boneka tersebut.
3.4 Indikator Kinerja
Indikator kinerja yang diharapkan dari penelitian menceritakan kembali melalui teknik demonstrasi dengan media boneka Upin dan Ipin bersifat
kuantitatif dan kualitatif. Indikator kinerja tersebut berkaitan langsung dengan proses pembelajran yang dilakukan. Indikator tersebut dijelaskan sebagai berikut.
3.4.1 Indikator Data Kuantitatif
Indikator kuantitatif penelitian ini adalah ketercapaian target dalam menceritakan kembali cerita anak melalui teknik demonstrasi dengan media
boneka Upin dan Ipin yang diketahui melalui teknik tes menceritakan kembali secara lisan. Siswa dinyatakan berhasil melakukan pembelajaran menceritakan
kembali cerita anak melalui teknik demonstrasi dengan media boneka Upin dan Ipin apabila nilai yang diperoleh sesuai dengan target nilai dalam penelitian ini
sebesar 70. Nilai tersebut disesuaikan dengan KKM yang telah ditetapkan sekolah. Pembelajaran keterampilan menceritakan kembali melalui teknik
demonstrasi dengan media boneka Upin dan Ipin ini dianggap berhasil apabila 70 siswa mencapai KKM yang telah ditetapkan.
Aspek yang dinilai dalam pembelajaran menceritakan kembali cerita anak melalui teknik demonstrasi dengan media boneka Upin dan Ipin adalah Ketujuh
aspek yang dinilai, yaitu 1 penguasaan topik, 2 kemenarikan penyajian cerita, 3 kelancaran, 4 pilihan kata diksi, 5 volume suara, 6 penampilan, dan 7
penggunaan media. Hasil menceritakan kembali dapat diperoleh dengan disesuaikan dengan rentang dan kategori yang diperoleh dalam tes menceritakan
kembali cerita anak melalui teknik demonstrasi dengan media Upin dan Ipin. Kriteria penilaian tersebut digunakan sebagai acuan penilaian keterampilan
menceritakan kembali siswa. Siswa dikatakan mencapai kategori sangat baik jika memperoleh nilai antara 85-100, kategori baik nilai antara 75-84, kategori cukup
nilai antara 60-74, dan kategori kurang nilai antara 0-59.
3.4.2 Indikator Data Kualitatif
Indikator yang bersifat kualitatif merupakan penilaian terhadap perilaku belajar siswa kearah yang lebih positif atau negatif. Siswa dikatakan berhasil
apabila didukung dengan keefktifan siswa dalam proses pembelajaran menceritakan kembali secara langsung dan perubahan perilaku ke arah yang
positif. Proses pembelajaran berlangsung dan perubahan perilaku tersebut secara tidak langsung dapat mempengaruhi penilian kuantitatif. Proses siswa dalam
pembelajaran menceritakan kembali cerita anak meliputi 1 suasana kelas yang kondusif pada saat pembelajaran menceritakan kembali melalui teknik
demonstrasi dengan media boneka Upin dan Ipin, 2 keintensifan reaksi dan respon dalam menceritakan kembali ceritak anak melalui teknik demonstrasi
dengan media boneka Upin dan Ipin, 3 Keintensifan interaksi dan kerja sama antarsiswa dalam pembelajaran menceritakan kembali ceritak anak melalui teknik
demonstrasi dengan media boneka Upin dan Ipin, 4 kemampuan menceritakan kembali meliputi, penguasaan topik, kemenarikan penyajian cerita, kelancaran,
pilihan kata diksi, volume suara, penampilan, dan penggunaan media, 5
terbangunnya suasana yang reflektif ketika kegiatan refleksi.
Perubahan perilaku positif dalam menceritakan kembali cerita anak melalui teknik demonstrasi dengan media boneka Upin dan Ipin meliputi, 1 kesiapan
siswa mengikuti pembelajaran, 2 keseriusan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, 3 ketertarikan yang memotivasi siswa dalam menceritakan
kembali melalui teknik demonstrasi dengan media boneka Upin Ipin, 4 keaktifan siswa selama proses pembelajaran, dan 5 kepercayaan diri dalam
menceritakan kembali di depan kelas.
3.5 Instrumen Penelitian