Kerangka Berpikir Hipotesis Tindakan

anak dengan memperagakan, mengekspresikan karakter tokoh serta siswa dapat menceritakan kembali dengan lancar, runtut, lengkap, dan jelas sesuai dengan aspek-aspek yang diperhatikan dalam menceritakan kembali.

2.3 Kerangka Berpikir

Kemampuan siswa kelas VII-B SMP Futuhiyyah Mranggen dalam menceritakan kembali cerita anak masih rendah. Penyebab rendahnya kemampuan siswa dalam menceritakan kembali cerita anak adalah siswa kurang antusias dan lancar dalam menceritakan kembali serta kurang memiliki keberanian untuk melakukan peragaan karakter tokoh dalam menceritakan kembali cerita sehingga mereka cenderung menceritakan kembali tanpa memperagakan dan mengekspresikan karakter tokoh. Siswa kurang percaya diri dalam memerankan karakter tokoh yang dibawakan. Selain itu, siswa kurang begitu memperhatikan penggunaan lafal, intonasi, nada tekanan, dan artikulasi yang jelas serta kurang penghayatan dalam menceritakan kembali, serta siswa tidak mampu menceritakan secara kronologis karena kurang memahami isi bacaan, dan siswa kurang mampu menggunakan diksi atau gaya bahasa yang baik. Salah satu cara untuk mengatasi kesulitan siswa dalam melakukan atau memperagakan suatu materi dengan menggunakan teknik demonstrasi. Teknik ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk menerangkan secara lisan. Penggunaan teknik ini didukung dengan media boneka Upin dan Ipin supaya membantu siswa untuk memperoleh kemudahan dalam menceritakan kembali. Tujuan pemilihan media ini supaya siswa siswa termotivasi dan tidak merasa bosan, selain itu juga meningkatkan kreativitas dan imajinasi siswa dalam menceritakan kembali. Pembelajaran menceritakan kembali cerita anak dengan menggunakan teknik demonstrasi akan menunjukkan, memperagakan, dan mengekspresikan karakter tokoh dengan penguatan unsur-unsur. Diharapkan dengan media boneka Upin dan Ipin dan teknik demonstrasi dapat memudahkan siswa dalam menceritakan kembali.

2.4 Hipotesis Tindakan

Berdasarkan tinjauan pustaka di atas, dirumuskanlah hipotesis tindakan sebagai berikut: “Jika teknik demonstrasi dengan media boneka Upin dan Ipin diterapkan pada pembelajaran menceritakan kembali cerita anak siswa kelas VII-B SMP Futuhiyyah Mranggen, maka keterampilan menceritakan kembali cerita anak siswa akan meningkat dan perilaku siswa dalam pembelajaran menceritakan kembali cerita anak mengalami perubahan ke arah yang lebih positif.” 64

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas PTK. Suyanto dalam Subyantoro 2009:7-8 mendefinisikan PTK sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara profesional. Melalui penelitian ini akan dilihat perubahan-perubahan yang terjadi dalam pembelajaran. Penelitian ini bertujuan memperbaiki pembelajaran menceritakan kembali cerita anak dan meningkatkan kemampuan menceritakan kembali cerita anak pada siswa melalui teknik demonstrasi dengan media boneka Upin dan Ipin. Diharapkan dari penelitian ini hasil belajar dapat lebih maksimal. Penelitian ini ditempuh melalui dua siklus, yaitu proses tindakan pada siklus I dan siklus II. Tiap siklus terdiri atas tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Siklus I bertujuan untuk mengetahui kemampuan menceritakan kembali cerita anak. Siklus I digunakan sebagai refleksi untuk melaksanakan siklus II. Hasil proses tindakan siklus II bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan menceritakan kembali cerita anak setelah melakukan perbaikan dalam kegiatan belajar mengajar yang didasarkan pada refleksi siklus I. Proses penelitian dengan menggunakan dua siklus, menurut Tripp 1996 dapat digambarkan sebagai berikut:

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI CERITA ANAK BERMUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN METODE SQ3R PADA PESERTA DIDIK KELAS VII H SMP NEGERI 16 SEMARANG

0 15 311

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN MELALUI TEKNIK SHOW NOT TELL DENGAN MEDIA TEKS DRAMA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 MRANGGEN KABUPATEN DEMAK

5 41 167

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENCERITAKAN TOKOH IDOLA DENGAN MEDIA BONEKA PESERTA DIDIK KELAS VII A PENINGKATAN KEMAMPUAN MENCERITAKAN TOKOH IDOLA DENGAN MEDIA BONEKA PESERTA DIDIK KELAS VII A SMP NEGERI 2 GATAK KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN AJARAN

0 2 16

PEMEROLEHAN KALIMAT ANAK USIA 6-7 TAHUN MELALUI PENCERITAAN KEMBALI CERITA UPIN DAN IPIN_BASIKAL BARU PEMEROLEHAN KALIMAT ANAK USIA 6-7 TAHUN MELALUI PENCERITAAN KEMBALI CERITA UPIN DAN IPIN_BASIKAL BARU DI SD NEGERI BAKIPANDEYAN 01 BAKI SUKOHARJO TAHUN

0 0 14

Penerapan Model Stratta sebagai Upaya Meningkatkan Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Anak yang Dibaca Siswa Kelas VII B MTs Al Islam Limpung Kabupaten Batang.

1 2 2

Peningkatan Keterampilan Menulis Kembali Dongeng yang Pernah dibaca dengan Menggunakan Strategi Stratta pada Siswa Kelas VII C SMP Negeri 2 Mranggen Demak.

0 0 2

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI MEDIA POWER POINT GAMBAR DENGAN TEKNIK CERITA BERANGKAI SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 5 DEMAK.

0 1 3

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI MEDIA POWER POINT GAMBAR DENGAN TEKNIK CERITA BERANGKAI SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 5 DEMAK.

0 0 136

Peningkatan Menulis Kembali Isi Dongeng melalui Model Pembelajaran Strata dan Media Boneka Panggung pada Siswa Kelas VIIIB SMP Negeri 1 Karanganyar Kabupaten Demak.

0 0 2

Peningkatan Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Anak melalui Teknik Story Telling dengan Media Flash Card pada Siswa Kelas VII-C SMP Islam Sudirman Sumowono Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2008 2009 -

0 0 228