Media Boneka Upin dan Ipin

memuaskan, serta ketidaksertaan siswa akan menyebabkan proses penerapan teknik ini kuang dipahami oleh siswa dan penyampaian teknik kurang berhasil Roestiyah 2008: 85. Dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan teknik demonstrasi adalah cara yang digunakan guru melakukan peragaan untuk memperjelas dan memperlihatkan suatu tindakan guna tindakan yang serupa akan dikuasai siswa.

2.2.5 Media Boneka Upin dan Ipin

Media adalah suatu alat yang digunakan dalam proses belajar mengajar yang berupa perangkat keras maupun lunak berfungsi untuk menyampaikan dan memperjelas materi untuk mencapai tujuan. Media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya Sudjana dan Rivai 2009:2. Boneka merupakan model dari manusia, atau yang menyerupai manusia atau hewan. Seringkali boneka dimaksudkan untuk dekorasi atau koleksi untuk anak yang sudah besar atau orang dewasa, namun kebanyakan boneka ditujukan sebagai mainan untuk anak-anak, terutama anak perempuan Error Hyperlink reference not valid. diunduh 9februari 2012. .Menurut Daryanto 2011: 30-31, boneka merupakan benda tiruan dari bentuk manusia dan atau binatang. Sebagai media pendidikan, boneka dapat dimainkan dalm bentuk sandiwara boneka. Penggunaan boneka dalam pendidikan telah popular sejak tahun 1990-an di Amerika. Di Indonesia, penggunaan boneka sudah lumrah, misalnya wayang golek di Jawa Barat digunakan untuk memainkan cerita Mahabarata dan Ramayana. Macam-macam boneka dibedakan atas: boneka jari dimainkan dengan jari tangan; boneka tangan satu tangan memainkan satu boneka; boneka tongkat seperti wayang-wayangan; boneka tali sering disebut marionette cara menggerakkan melalui tali yang menghubungkan kepala, tangan, dan kaki; boneka bayang-bayang shadow puppet dimainkan dengan cara mempertontonkan gerak baying-bayangnya. Untuk keperluan sekolah dapat dibuat boneka yang disesuaikan dengan cerita-cerita jaman sekarang. Untuk tiap daerah pembuatan boneka ini disesuaikan dengan keadaan daerah masing-masing. Peneliti memilih menggunakan media Boneka Upin dan Ipin. Upin dan Ipin merupakan tokoh dari film seri animasi anak-anak. Film tersebut berisikan tema yang bersahaja dan dekat dengan keseharian, meskipun Upin dan Ipin di produksi dari negara Malaysia kultur budaya membuat cerita mudah dimengerti dan membuat keunikan tersendiri, ragam permainan rakyat yang hampir serupa di Indonesia. Upin dan Ipin mempunyai karakterisasi yang kuat sehingga membuat mudah diingat pemirsa. Logat dan dialek yang dipakai oleh Upin dan Ipin memancing rasa ingin tahu anak-anak. Film tersebut awalnya dibuat dengan tujuan pendidikan, ternyata disukai semua kalangan. Boneka Upin dan Ipin merupakan alat untuk membantu anak mengembangkan kemampuan menceritakan kembali. Boneka Upin dan Ipin berupa boneka tangan yang berwujud Upin dan Ipin berserta kawan-kawannya, Mei-mei, Jarjit, Mail, Ehsan, dan Fizi. Media boneka Upin dan Ipin merupakan media pembelajaran yang menarik dan tepat. Media tersebut dapat menarik perhatian dan minat siswa dalam pembelajaran menceritakan kembali. Media tersebut juga berfungsi untuk membantu siswa memeroleh kemudahan ketika menceritakan kembali. Karena bantuan boneka sebagai alat peraga akan membangkitkan ide siswa yang tertuang dalam sebuah cerita yang akan mereka ceritakan di depan kelas. Selain itu, mereka juga tidak akan canggung lagi menceritakan kembali menggunakan boneka boneka Upin dan Ipin. Dengan menggunakan media boneka mereka tidak menceritakan kembali langsung menghadapi siswa yang lain melainkan mereka merasa menjadi tokoh dalam boneka tersebut. Menurut Daryanto 2011: 31, beberapa keuntungan penggunaan boneka untuk menceritakan kembali adalah: 1 Tidak memerlukan waktu yang banyak dan persiapan yang terlalu rumit, 2 Tidak banyak memakan tempat, 3 Tidak menuntut keterampilan yang rumit bagi yang akan memainkannya, 4 Dapat mengembangkan imajinasi anak, mempertinggi keaktifan dan menambah suasana gembira. Dapat disimpulkan bahwa media boneka Upin dan Ipin merupakan boneka tangan yang berwujud Upin dan Ipin berserta kawan-kawannya, Memei, Jarjit, Mail, Ehsan, dan Fizi. Media boneka Upin dan Ipin merupakan media pembelajaran yang dapat menarik perhatian dan minat siswa dalam pembelajaran menceritakan kembali. Media tersebut juga berfungsi untuk membantu siswa memeroleh kemudahan ketika menceritakan kembali.

2.2.6 Penerapan Teknik Demonstrasi dengan Media Boneka Upin dan Ipin

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI CERITA ANAK BERMUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN METODE SQ3R PADA PESERTA DIDIK KELAS VII H SMP NEGERI 16 SEMARANG

0 15 311

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN MELALUI TEKNIK SHOW NOT TELL DENGAN MEDIA TEKS DRAMA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 MRANGGEN KABUPATEN DEMAK

5 41 167

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENCERITAKAN TOKOH IDOLA DENGAN MEDIA BONEKA PESERTA DIDIK KELAS VII A PENINGKATAN KEMAMPUAN MENCERITAKAN TOKOH IDOLA DENGAN MEDIA BONEKA PESERTA DIDIK KELAS VII A SMP NEGERI 2 GATAK KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN AJARAN

0 2 16

PEMEROLEHAN KALIMAT ANAK USIA 6-7 TAHUN MELALUI PENCERITAAN KEMBALI CERITA UPIN DAN IPIN_BASIKAL BARU PEMEROLEHAN KALIMAT ANAK USIA 6-7 TAHUN MELALUI PENCERITAAN KEMBALI CERITA UPIN DAN IPIN_BASIKAL BARU DI SD NEGERI BAKIPANDEYAN 01 BAKI SUKOHARJO TAHUN

0 0 14

Penerapan Model Stratta sebagai Upaya Meningkatkan Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Anak yang Dibaca Siswa Kelas VII B MTs Al Islam Limpung Kabupaten Batang.

1 2 2

Peningkatan Keterampilan Menulis Kembali Dongeng yang Pernah dibaca dengan Menggunakan Strategi Stratta pada Siswa Kelas VII C SMP Negeri 2 Mranggen Demak.

0 0 2

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI MEDIA POWER POINT GAMBAR DENGAN TEKNIK CERITA BERANGKAI SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 5 DEMAK.

0 1 3

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI MEDIA POWER POINT GAMBAR DENGAN TEKNIK CERITA BERANGKAI SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 5 DEMAK.

0 0 136

Peningkatan Menulis Kembali Isi Dongeng melalui Model Pembelajaran Strata dan Media Boneka Panggung pada Siswa Kelas VIIIB SMP Negeri 1 Karanganyar Kabupaten Demak.

0 0 2

Peningkatan Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Anak melalui Teknik Story Telling dengan Media Flash Card pada Siswa Kelas VII-C SMP Islam Sudirman Sumowono Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2008 2009 -

0 0 228