Faktor kebahasaan Faktor-faktor Penunjang Efektifitas Berbicara

menyampaikan pikiran, gagasan, serta perasaan yang disusun serta dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pendengar atau penyimak.

2.2.2.1 Faktor-faktor Penunjang Efektifitas Berbicara

Pengetahuan mengenai ilmu atau teori berbicara akan sangat bermanfaat dalam menunjang kemahiran serta keberhasilan seni atau praktik berbicara. Itulah sebabnya diperlukan pendidikan berbicara speech education Tarigan 1983:21. Keterampilan berbicara menunjang keterampilan berbahasa yang lainnya. Seorang pembicara yang baik harus mampu memberikan kesan bahwa pembicara yang baik harus mampu memberikan kesan bahwa pembicara menguasai masalah yang dibicarakan. Penguasaan topik yang baik akan menumbuhkan keberanian dan kelancaran. Selain menguasai topik, seorang pembicara harus berbicara mengucapkan bunyi-bunyi bahasa dengan jelas dan tepat. Pengucapan bunyi bahasa yang kurang tepat dapat mengalihkan perhatian pendengar. Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan sesorang untuk dapat menjadi pembicara yang baik. Faktor-faktor tersebut adalah faktor kebahasaan dan non kebahasaan Arsyad dan Mukti 1988: 17-21.

2.2.2.1.1 Faktor kebahasaan

1 Ketepatan ucapan Seorang pembicara harus membiasakan diri mengucapkan bunyi-bunyi bahasa secara tepat. Pengucapan bunyi-bunyi bahasa yang kurang tepat dapat mengalihkan perhatian pendengar. Hal ini akan mengganggu keefektifan berbicara. Pengucapan bunyi-bunyi bahasa yang kurang tepat atau cacat akan menimbulkan kebosanan, kurang menyenangkan, kurang menarik atau setidaknya dapat mengalihkan perhatian pendengar Arsyad dan Mukti 1998: 17 2 Penempatan tekanan, nada, sendi, dan durasi yang sesuai Walaupun masalah yang dibicarakan kurang menarik, dengan penempatan tekanan, nada, sendi, dan durasi yang sesuai akan menyebabkan masalahnya mendai menarik. Tapi jika nada, tekanan pembicaraan biasa dan datar-datar saja maka masalah kejemuan akan muncul dalam pembicaraan tersebut. Arsyad dan Mukti 1998: 17 3 Pilihan kata diksi Mustakim 1994: 41 berpendapat bahwa agar dapat mengungkapkan gagasan, perasaan, dan pikiran secara tepat, dalam berbahasa baik lisan maupun tulis, pemakai bahasa hendaknya dapat memenuhi beberapa kriteria dalam pemilihan kata, yaitu ketepatan, kecermatan, dan keserasian. Pilihan kata adalah hasil dari proses atau tindakan tersebut. 4 Ketepatan sasaran pembicaraan Ketepatan sasaran pembicaraan ini menyangkut pemakaian kalimat. Seorang pembicara harus mampu menyusun kalimat efektif, kalimat yang mengenai sasaran sehingga mampu menimbulkan pengaruh, meninggalkan kesan atau menimbulkan akibat. Kalimat yang efektif memilih keterampilan atau menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar. Kalimat efektif mempunyai ciri-ciri keutuhan, kesatuan gagasan, perpautan, pemusatan, perhatian, dan kehematan. Arsyad dan Mukti 1998: 19 Mustakim 1994: 56 berpendapat berkenaan dengan faktor lawan bicara, hal- hal yang perlu diperhatikan adalah, 1 siapa lawan bicara, 2 bagaimana kedudukan atau status sosialnya, 3 seberapa dekat hubungan pembicara dan lawan bicara akrab atau tidak akrab.

2.2.2.1.2 Faktor Nonkebahasaan

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI CERITA ANAK BERMUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN METODE SQ3R PADA PESERTA DIDIK KELAS VII H SMP NEGERI 16 SEMARANG

0 15 311

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN MELALUI TEKNIK SHOW NOT TELL DENGAN MEDIA TEKS DRAMA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 MRANGGEN KABUPATEN DEMAK

5 41 167

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENCERITAKAN TOKOH IDOLA DENGAN MEDIA BONEKA PESERTA DIDIK KELAS VII A PENINGKATAN KEMAMPUAN MENCERITAKAN TOKOH IDOLA DENGAN MEDIA BONEKA PESERTA DIDIK KELAS VII A SMP NEGERI 2 GATAK KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN AJARAN

0 2 16

PEMEROLEHAN KALIMAT ANAK USIA 6-7 TAHUN MELALUI PENCERITAAN KEMBALI CERITA UPIN DAN IPIN_BASIKAL BARU PEMEROLEHAN KALIMAT ANAK USIA 6-7 TAHUN MELALUI PENCERITAAN KEMBALI CERITA UPIN DAN IPIN_BASIKAL BARU DI SD NEGERI BAKIPANDEYAN 01 BAKI SUKOHARJO TAHUN

0 0 14

Penerapan Model Stratta sebagai Upaya Meningkatkan Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Anak yang Dibaca Siswa Kelas VII B MTs Al Islam Limpung Kabupaten Batang.

1 2 2

Peningkatan Keterampilan Menulis Kembali Dongeng yang Pernah dibaca dengan Menggunakan Strategi Stratta pada Siswa Kelas VII C SMP Negeri 2 Mranggen Demak.

0 0 2

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI MEDIA POWER POINT GAMBAR DENGAN TEKNIK CERITA BERANGKAI SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 5 DEMAK.

0 1 3

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI MEDIA POWER POINT GAMBAR DENGAN TEKNIK CERITA BERANGKAI SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 5 DEMAK.

0 0 136

Peningkatan Menulis Kembali Isi Dongeng melalui Model Pembelajaran Strata dan Media Boneka Panggung pada Siswa Kelas VIIIB SMP Negeri 1 Karanganyar Kabupaten Demak.

0 0 2

Peningkatan Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Anak melalui Teknik Story Telling dengan Media Flash Card pada Siswa Kelas VII-C SMP Islam Sudirman Sumowono Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2008 2009 -

0 0 228