Mitigasi Bencana Tanah Longsor

dengan sedikit pasir dan bersifat subur. Tanah yang terlalu banyak mengandung lempung merupakan tanah yang kurang padat dan terlalu tebal sehinggaberpotensi terhadap bencana tanah longsor dan rentan terhadap pergerakan tanah terutama ketikamusim penghujan.

2. Mitigasi Bencana Tanah Longsor

Mitigasi bencana tanah longsor adalah suatu upaya atau segenap usaha yang dilakukan untuk mengurangi resiko bencana dan dampak kerugian yang disebabkan oleh bencana tanah longsor. Mitigasi bencana tanah longsor dilakukan dengan cara sosialisasi dari lembaga yang terkait dengan kebencanaan kepada masyarakat atau akademisi, semisalnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD untuk tingkat kabupaten dan lembaga lainnya dari tingkat provinsi maupun tingkat nasional. Segi pendidikan, pemerintah mengupayakan dilaksanakannya pendidikan kebencanaan sebagai bagian dari kurikulum pendidikan yang ditunjukkan dengan adanya materi tentang materi mitigasi bencana alam pada mata pelajaran Geografi untuk siswa kelas X KD 3.7. Sumber : Materi Power Point Mata Kuliah Studi Bencana Tahun 2014 Gambar 2.1 Siklus Manajemen Bencana Gambar 2.1 Siklus Manajemen Bencana menunjukkan bahwa peran akademisi dalam manajemen kebencanaan sangatlah penting. Para akademisi bekerja sama dengan pemerintah, militer, masyarakat, swasta dalam pelaksanaan manajemen kebencanaan mulai dari tahap kesiapsiagaan, tanggap darurat, pasca darurat, dan mitigasi bencana. Akademisi harus dibekali dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan mengenai mitigasi bencana sesuai dengan kondisi lingkungan sekitar mereka tinggal. Upaya dalam melakukan mitigasi bencana terdiri dari beberapa tahapan dalam pelaksanaannya. Tahapan yang dilakukan dalam mitigasi bencana meliputi: tahappemetaan, penyelidikan, pemeriksaan, pemantauan, sosialisasi, dan pemeriksaan bencana longsor. Setelah mengetahui bagaimana cara mitigasi bencana tanah longsor, kurang lengkap rasanya apabila tidak mengetahui bagaimana tahapan tindakan yang dilakukan selama dan sesudah tanah longsor. Berikut adalah bagaimana tindakan yang dilakukan terjadi dan pasca terjadinya bencana tanah longsor. a. Upaya Menghindari Tanah Longsor Mitigasi bencana tanah longsor dilakukan untuk menhindari, mengurangi resiko dan dampak yang ditimbulkan ketika terjadi bencana tanah longsor. Upaya yang dapat dilakukan untuk menghindari dan mengurangi resiko bencana tanah longsor adalah sebagai berikut. 1 Jangan mencetak sawah dan membuat kolam pada lereng bagian atas di dekat pemukiman. 2 Buatlah terasering sengkedan untuk areal persawahan yang berada di daerah lereng. 3 Segera menutup retakan tanah dan dipadatkan agar air tidak masuk ke dalam tanah melalui retakan. 4 Jangan menebang pohon di daerah lereng. 5 Jangan memotong tebing jalan menjadi tegak. 6 Jangan mendirikan rumah di tepi sungai yang rawan erosi. 7 Waspada terhadap mata air atau rembesan air pada lereng. 8 Waspada pada saat curah hujan yang tinggi pada waktu yang lama Hartuti, 2009:186. b. Tindakan Saat Terjadi Tanah Longsor Bencana tanah longsor memang tidak bisa diperkirakan kapan akan terjadi dan seberapa besar dampak yang akan ditimbulkannya. Tindakan yang dapat dilakukan pada saat terjadi bencana tanah longsor adalah sebagai berikut. 1 Tanggap Darurat Tindakanyang harus dilakukan dalam tahap tanggap darurat adalah penyelamatan dan pertolongan korban secepatnya supaya korban tidak bertambah. Dalam tanggap darurat ini, ada beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain: kondisi medan; kondisi bencana; peralatan dan informasi bencana. 2 Segera hubungi pihak terkait dan lakukan pemindahan korban dengan hati-hati. 3 Segera lakukan pemindahan penduduk ke tempat yang aman Hartuti, 2009:187. c. Tindakan Setelah Tanah Longsor Tindakan setelah terjadinya bencana tanah longsor perlu dilakukan sebagai upaya perbaikan dan mengkaji penyebab terjadinya tanah longsor agar tidak terjadi secara berulang-ulang. Tindakan yang dapat dilakukan setelah terjadinya bencana tanah longsor adalah sebagai berikut. 1 Rehabilitasi Rehabilitasi adalah upaya pemulihan korban dan prasarananya yang meliputi: kondisi sosial; ekonomi; dan sarana transporasi.Selain itu, perlu juga dikaji tentang perkembangantanah longsor dan teknik pengendaliannya supaya tanah longsor tidak berkembang.Perlu dilakukan penentuan relokasi korban tanah longsor bila tanah longsor sulit dikendalikan. 2 Rekonstruksi Rekonstruksi pasca terjadinya tanah longsor dilakukan dengan cara penguatan ddan perbaikan infrastruktur yang ada di lokasi tanah longsor. Penguatan bangunan infrastruktur di daerah rawan longsor sebenarnya tidak menjadi pertimbangan utama dalam mitigasi bencana tanah longsor, hal ini dikarenakan kerentanan untuk bangunan yang akan dibangun pada jalur tanah longsor hampir 100. Namun, tidak ada salahnya melakukan perlindungan dan perbaikan yang pada tempat-tempat hunian. Beberapa tambahan perlindungan tersebut antara lain: a perbaikan drainase tanah menambah materi-materi yang dapat menyerap; b modifikasi lereng pengurangan sudut lereng sebelum pembangunan; c vegetasi kembali lereng-lereng; d beton-beton yang mampu menahan tembok sehingga diharapkan dapat menstabilkan lokasi hunian Hartuti, 2009:187..

E. Kemampuan Pemahaman Belajar Siswa

Siswa atau peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Keberhasilan belajar siswa dapat diketahui dengan adanya peningkatan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan siswa pasca pembelajaran.Pengetahuan merupakan kemampuan untuk membentuk model mental yang menggambarkan obyek dengan tepat dan mempresentasikannya dalam aksi yang dilakukan terhadap suatu obyek Martin dan Oxman, 1988:197. Pengetahuan dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu pengetahuan prosedural procedural knowledge, pengetahuan deklaratif declarative knowledge, dan pengetahuan tacil tacil knowledge. Pengetahuan prosedural lebih menekankan pada bagaimana melakukan sesuatu. Pengetahuan deklaratif menjawab pertanyaan apakah sesuatu bernilai salah atau benar. Sedangkan pengetahuan tacil merupakan pengetahuan yang tidak dapat diungkapkan dengan bahasa, misalnya: bagaimana cara kita memindah tangan. Pengertian pemahaman siswa adalah kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari. Pemahaman termasuk dalam klasifikasi ranah kognitif level 2 setelah pengetahuan. Pengertian pemahaman siswa dapat di urai dari kata ”Faham” yang memiliki arti tanggap, mengerti