Aktivitas Belajar Siswa Hasil Analisis Efektivitas Pembelajaran Mitigasi Bencana Tanah

Tabel 4.13 Aktivitas Belajar Siswa No IndikatorSub Indikator Hasil Pengamatan 1 Mengamati 1 Siswa mengamati fakta di lapangan dengan sungguh-sungguh. √ 2 Siswa mengidentifikasi fakta-fakta yang ada di lapangan. √ 2 Menanya 3 Siswa merumuskan masalah berdasarkan hasil diskusi kelompok. √ 4 Siswa menyampaikan rumusan masalah tersebut. √ 3 Mengumpulkan Informasi 5 Siswa mengumpulkan informasi dari berbagai sumber dan pengalaman belajar di luar kelas. √ 6 Siswa bersama kelompok menganalisis dari informasi atau data yang telah di kumpulkan. √ 7 Siswa menganalisis setiap informasi dariberbagai sumber yang mereka peroleh. √ 4 Mengasosiasi 5 Mengkomunikasikan 8 Siswa menyampaikan hasil analisis dari diskusi kelompok. √ Sumber: Analisis Data Penelitian 2015 Lampiran 6-8 Halaman 171-177 Lampiran 10 Halaman 180 Keterangan: √ : Terpenuhi Pertama yaitu mengamati; siswa terlihat antusias dalam melakukan dan mengamati fakta-fakta di lapangan, setelah mengamati siswa mampu mengidentifikasi fakta-fakta yang mereka temui di lapangan dengan baik dengan cara mencatat hal penting yang mereka temui dilapangan dan mereka juga memfoto fenomena tersebut sebagai dokumentasi. Kedua yaitu menanya; siswa merumuskan masalah berdasarkan hasil diskusi kelompok yang mereka tulis sebagai pengajuan pertanyaan atau hipotesis terhadap permasalahan yang akan mereka kaji dan siswa menyampaikan rumusan masalah tersebut pada saat diskusi kelompok. Ketiga yaitu mengumpulkan informasi; siswa dengan teliti mencari informasi dari observasi lapangan dan sumber belajar lainnya internet maupun buku, siswa melakukan diskusi kelompok untuk bertukar informasi yang mereka peroleh untuk menjawab pengajuan pertanyaan dan hipotesis yang telah disusun sebelumnya. Keempat yaitu mengasosiasi; siswa menganalisis setiap informasi dari berbagai sumber yang mereka peroleh dengan berdiskusi kelompok pada saat jam pelajaran ataupun diluar jam pelajaran kemudian diolah dan dikembangkan secara sistematis dalam bentuk makalah sebagai penyajian hasil diskusi mengenai permasalahan yang dikaji. Kelima yaitu mengkomunikasikan; siswa membuat produk hasil belajar berupa makalah yang berisi pembahasan yang lebih lengkap mengenai masalah yang mereka bahas dan PPT yang akan digunakan untuk mempresentasikan hasil diskusi. Setiap kelompok melakukan presentasi didepan kelas dengan alokasi waktu 7 menit, dan kelompok lain yang tidak sedang melakukan presentasi tetap memperhatikan dan mempersiapkan satu pertanyaan mengenai hal yang sedang dipresentasikan. Setiap kelompok memiliki kinerja kelompok yang baik, hasil diskusi kelompok baik, dan penguasaan dan kelengkapan materinya juga baik.

3. Kendala Selama Proses Pembelajaran Mitigasi Bencana Tanah

Longsor Berbasis Masalah Berdasarkan hasil pengamatan dan pengalaman peneliti yang bertindak sebagai guru dalam melakukan pembelajaran mitigasi bencana tanah longsor berbasis masalah ini, ada beberapa kendala yang dihadapi selama proses pembelajaran berlangsung namun kendala tersebut tidak terlalu berdampak besar terhadap proses pembelajaran dan masih bisa diatasi. Analisis kendala pembelajaran mitigasi bencana tanah longsor berbasis masalah akan disajikan pada Tabel 4.14 sebagai berikut. Tabel 4.14 Analisis Kendala Pembelajaran Mitigasi Bencana Tanah Longsor Berbasis Masalah Variabel Indikator atau Sub Variabel Kendala Pembelajaran PP SDP SP AW KS Tidak Ada Ada Tidak Ada Ada Ada Sumber : Analisis Data Penelitian, 2015 Keterangan: PP : Perencanaan Pembelajaran AW : Alokasi Waktu SDP : Sarana dan Prasarana KS : Karakteristik Siswa SP : Situasi Pembelajaran Guru tidak mengalami kesulitan dalam melaksanakan kegiatan perencanaan pembelajaran. Kegiatan perencanaan meliputi kegiatan penyusunan perangkat pembelajaran berupa penyusunan silabus, RPP, bahan ajar, LKS dan media pembelajaran PPT. Minimnya sarana penunjang untuk melakukan kegiatan observasi lapangan membuat kegiatan observasi lapangan sedikit terhambat. Sarana yang dimaksud ini adalah kendaraan yang digunakan untuk menuju lokasi observasi lapangan mengingat tidak semua siswa membawa kendaraan ke sekolah. Sedangkan waktu tempuh dari sekolahan berkisar 15-20 menit, dan jarak antar lokasi observasi lapangan bervariasi antara 3-5 km dan yang paling jauh 6-10 km. Solusi untuk mengatasi kendala ini, siswa yang tidak membawa kendaraan meminjam kendaraan teman mereka yang bertempat tinggal dekat dengan sekolah bahkan ada yang mengajak teman mereka yang berbeda kelas untuk ikut observasi lapangan. Situasi pembelajaran tergolong kondusif, siswa bersikap tertib dan melaksanakan pembelajaran dengan baik walaupun ada sebagian kecil siswa yang ramai sendiri ketika proses pembelajaran berlangsung tetapi itu tidak berjalan lama dan mampu diatasi.Kelemahan pembelajaran berbasis masalah adalah memerlukan waktu yang banyak. Karena keterbatasan waktu penelitian dan pada saat itu waktu penelitian juga mendekati jadwal UAS tingkat SMA maka pembelajaran berbasis masalah ini berjalan kurang maksimal karena keterbatasan waktu. Setiap siswa pasti memiliki karakteristik yang beragam. Terlihat pada segi intelektual, siswa yang memiliki daya pikir tinggi akan mudah dalam melaksanakan pembelajaran berbasis masalah ini, tetapi mereka yang memiliki daya pikir rendah akan merasa minder dan lebih terlambat melakukan penyesuaian daripada teman lainnya, mengingat bahwa pembelajaran berbasis masalah ini membutukan daya pikir yang tinggi. Siswa juga biasa mendengarkan ceramah, kemudian diubah menjadi metode pemecahan masalah akan membutuhkan waktu yang lama untuk penyesuain diri.