experiences yang dapat membantu siswa memberi makna terhadap konsep- konsep dan ilmu pengetahuan yang sedang dipelajari dan guru perlu melatih
siswa agar mampu mengaitkan, membuat rasional, dan memaknai konsep- konsep yang dipelajari.
B. Metode Pembelajaran Berbasis Masalah
1. PengertianMetode Pembelajaran
Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata
agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal Sanjaya, 2008:147. Sedangkan menurut Hamzah 2007:2 model pembelajaran
didefinisikan sebagai cara yang dilakukan guru, yang dalam menjalankan fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Contohnya untuk melaksanakan strategi ekspositori bisa digunakan metode ceramah sekaligus metode tanya jawab atau bahkan diskusi
dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia termasuk menggunakan media pembelajaran.
Arrends dalam Trianto, 2007:9, menyeleksi enam model pengajaran yang sering dan praktis digunakan guru dalam mengajar, yaitu:
presentasi, pengajaran langsung, pengajaran konsep, pembelajaran kooperatif, pengajaran berdasarkan masalah, dan diskusi kelas. Arends dan
pakar model pembelajaran lain berpendapat, bahwa tidak ada satu model pembelajaran yang paling baik diantara yang lainnya, karena masing-
masing model pembelajaran dapat dirasakan baik, apabila telah
diujicobakan untuk mengajarkan materi pelajaran tertentu. Oleh karena itu dari beberapa model pembelajaran yang ada perlu kiranya diseleksi model
pembelajaran yang mana yang paling baik untuk mengajarkan suatu materi tertentu.
2. Istilah dan PengertianMetode Pembelajaran Berbasis Masalah
Problem Based Learning PBL adalah kurikulum dan proses pembelajaran Trianto, 2007:67. Dalam kurikulumnya, dirancang
masalah-masalah yang menuntut peserta didik mendapat pengetahuan penting, yang membuat mereka mahir dalam memecahkan masalah, dan
memiliki model belajar sendiri serta memiliki kecakapan berpartisipasi dalam tim. Proses pembelajarannya menggunakan pendekatan yang
sistematik untuk memecahkan masalah atau menghadapi tantangan yang nanti diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Model pembelajaran
berbasis masalah dilakukan dengan adanya pemberian rangsangan berupa masalah-masalah yang kemudian dilakukan pemecahan masalah oleh
peserta didik yang diharapkan dapat menambah keterampilan peserta didik dalam pencapaian materi pembelajaran.
Pengajaran berbasis masalah telah dikenal sejak zaman John Dewey, yang sekarang ini mulai diangkat sebab ditinjau secara umum
pembelajaran berbasis masalah terdiri dari menyajikan kepada siswa situasi masalah yang autentik dan bermakna yang dapat memberikan
kemudahan bagi
mereka untuk
melakukan penyelidikan
dan inkuiri.Menurut Dewey Trianto, 2007:67 belajar berdasarkan masalah
adalah interaksi antara stimulus dengan respon, merupakan hubungan antara dua arah belajar dan lingkungan.Lingkungan memberi masukan
kepada siswa berupa bantuan dan masalah, sedangkan sistem saraf otak berfungsi menafsirkan bantuan itu secara efektif sehingga masalah yang
dihadapi dapat diselidiki, dinilai, dianalisis serta dicari pemecahannya dengan baik. pengertian serta bisa dijadikan pedoman dan tujuan
belajarnya.
3. Ciri-Ciri Khusus Pembelajaran Berdasarkan Masalah