tanah longsor, dan kelembagaan bencana alam dan pengisian angket minat belajar siswa pada tanggal 20 Mei 2015.
Penelitian ini diawali dengan observasi kondisi lingkungan sekolah dan lingkungan kelas secara keseluruhan dan wawancara langsung terhadap
guru Geografi kelas X MIA Imersi di SMA Negeri Karangpandan. Observasi awal tersebut dilakukan untuk mengetahui kondisi belajar siswa secara non
fisik. Kondisi belajar siswa secara fisik meliputi kondisi ruang kelas, fasilitas yang terdapat di masing-masing kelas yang dapat menunjang kegiatan belajar
siswa, dan ketersedian bahan dan sumber belajar Geografi. Kondisi belajar siswa secara non fisik meliputi suasana kelas yang terjadi pada pembelajaran.
Aktivitas siswa yang dapat dilihat dalam mengikti pembelajaran, sikap atau tanggapan siswa dalam mengikuti pembelajaran.
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2013:117. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MIA
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Imersi SMA Negeri Karangpandan yang berjumlah 56 siswa. Populasi ini memiliki karakteristik sebagai berikut;
sarana prasarana kelas yang lengkap dan tata ruang kelas yang nyaman yang mendukung proses pembelajaran, tingkat kepandaian dan orientasi berfikir
siswa yang lebih baik dan berkualitas daripada siswa kelas regular, kondisi proses pembelajaran yang lebih kondusif daripada kelas regular, terkadang
dalam kelas imersi ini menggunakan pengantar berbahasa inggris yang tidak digunakan di kelas regular. Populasi tersebut dibagi menjadi dua kelas.
Penjelasan lebih lanjut perhatikan Tabel 3.2 berikut ini. Tabel 3.1 Jumlah Siswa Kelas X MIA Imersi SMA Negeri Karangpandan
No Kelas
Jumlah Siswa Perempuan
Laki-Laki Jumlah Total
1. X MIA Imersi 1
19 siswa 8 siswa
27 siswa 2.
X MIA Imersi 2 18 siswa
11 siswa 29 siswa
Jumlah Siswa Kelas X MIA Imersi 56 siswa
Sumber: SMA Negeri Karangpandan data sekunder Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila jumlah dalam populasi besar dan tidak memungkinkan bagi peneliti untuk mempelajari semua yang ada pada populasi, maka peneliti
dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut Sugiyono, 2013:118.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling. Teknik purposive sampling adalah teknik pengambilan
sampel dengan pertimbangan tertentu Sugiyono, 2013:124. Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa pertimbangan, misalnya alasan
keterbatasan waktu, tenaga dan dana sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh.
Pertimbangan yang digunakan dalam penelitian ini didasarkan pada karakteristik yang dimiliki sampel ini yaitu kemampuan yang dimiliki siswa
hampir sama, siswa kurang antusias sehingga cenderung hanya menerima segala materi yang disampaikan guru. Siswa juga memiliki rasa ingin tahu
rendah, enggan untuk bertanya pada materi yang kurang jelas, dan sebagian
besar siswa memiliki tingkat keaktifan dan partisipasi rendah selama pembelajaran berlangsung. Sebagian dari siswa juga terlihat jenuh dan kurang
menikmati proses pembelajaran yang berlangsung sehingga mereka lebih memilih mengobrol dengan teman sebangku atau asyik bermain gadget.
Berdasarkan uraian diatas peneliti mengambil sampel kelas X MIA Imersi 1 yang berjumlah 27 siswa.
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional