d. Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Terjadinya Tanah Longsor
Prinsipnya tanah longsor akan terjadi apabila gaya pendorong pada lereng lebih besar daripada gaya penahannya. Gaya penahan
umumnya dipengaruhi oleh kekuatan batuan dan kepadatan tanah, sedangkan gaya pendorong dipengaruhi oleh besarnya sudut lereng,
air, beban, serta berat jenis tanah batuan. Setiap daerah memiliki penyebab terjadinya tanah longsor yang
berbeda-beda sesuai dengan kondisi geologi dan morfologi daerah tersebut. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya tanah longsor
antara lain: hujan; lereng yang terjal; tanah yang kurang padat dan tebal; batuan yang kurang kuat; jenis tata lahan; getaran; susut muka
air danau atau bendungan; adanya beban tambahan; pengikisan atau erosi; materi timbunan pada tebing; bekas longsoran lama;
penggundulan hutan; dan daerah pembuangan sampah Hartuti, 2009:172.
e. Wilayah Rawan Tanah Longsor
Indonesia adalah negara yang terletak pada pertemuan tiga lempeng dunia, yaitu: lempeng Eurasia; lempeng Pasifik; dan lempeng
Indonesia-Australia yang bergerak saling menumbuk. Akibat tumbukan antar lempeng tersebut antara lain: terbentuknya palung
samudera; lipatan; punggungan dan patahan di busur kepulauan; sebaran gunung api; dan sebaran gempa bumi.Gunung api yang ada di
Indonesia berjumlah 129 atau 13 persen dari jumlah gunung api aktif
di dunia. Dengan demikian Indonesia rawan terhadap bencana letusan gunung
api ddan
gempa bumi
http:ibnurusydy.comgeo- bencanalongsor.
Jenis tanah pelapukan yang sering dijumpai di Indonesia adalah hasil letusan gunung api yeng sebagian besar berupa lempung dengan
sedikit pasir yang rawan terhadap pergerakan tanah. Setiap tahunnya kerugian yang ditanggung akibat bencana tanah longsor sekitar 800
miliar rupiah sedangkan jiwa yang terancam sekitar satu juta.Berikut beberapa daerah yang memiliki rawan longsordi Indonesia.
Tabel 2.2 Daerah Rawan Bencana Longsor di Indonesia
Tahun 2003-2005 No.
Lokasi Banyaknya
1 Jawa Tengah
327 lokasi 2
Jawa Barat 276 lokasi
3 Sumatra Barat
100 lokasi 4
Sumatra Utara 53 lokasi
5 Yogyakarta
30 lokasi 6
Kalimantan Barat 23 lokasi
7 Sisanya tersebar di NTT, Riau, Kalimantan Timur, Bali,
dan Jawa Timur. Sumber: Hartuti 2009:181
Berdasarkan Tabel 2.2 dapat diketahui bahwa daerah yang memiliki lokasi tanah longsor paling banyak adalah Provinsi Jawa
Tengah. Kondisi ini dipengaruhi oleh struktur geologi dan morfologi Provinsi Jawa Tengah. Jawa Tengah didominasi dengan dataran tinggi
yang memiliki tebing yang curam, terdapat banyak gunung api yang masih aktif, memiliki curah hujan dengan intensitas tinggi ketika
musim penghujan dan rawan akan pergerakan tanah. Jawa Tengah memiliki tanah pelapukan berkomposisi sebagian besar lem.pung
dengan sedikit pasir dan bersifat subur. Tanah yang terlalu banyak mengandung lempung merupakan tanah yang kurang padat dan terlalu
tebal sehinggaberpotensi terhadap bencana tanah longsor dan rentan terhadap pergerakan tanah terutama ketikamusim penghujan.
2. Mitigasi Bencana Tanah Longsor