memecahkan permasalahan yang sedang mereka kaji. Siswa mampu mengembangkan pengetahuannya pada pengamatan.
Pembelajaran dengan metode pembelajaran berbasis masalah ini digunakan untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa terhadap materi
mitigasi bencana tanah longsor. Berdasarkan empat prinsip untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa proses pembelajaran ini terbukti
membantu siswa dalam membangkitkan pemahaman konsep siswa. Pembelajaran ini dapat menarik perhatian siswa melalui kegiatan belajar
yang baru sehingga mereka dapat merasakan suasana belajar yang baru dan ditambah diadakannya observasi lapangan yang semakin menambah
perhatian siswa untuk menambah pengetahuan dan pemahaman mereka. Kepercayaan diri dan kepuasaan siswa meningkat melalui proses diskusi
untuk bertukar pikiran dan informasi baru, belajar bersama dari hal yang mudah hingga hal sulit serta saling membantu dan bertukar pengetahuan
agar yang tidak tahu menjadi tahu. Pembelajaran berbasis masalah ini telah mencapai tujuan
pembelajaran yaitu memberikan pembelajaran sesuai kebutuhan siswa mengenai pentingnya mengetahui kondisi kebencanaan daerah tempat
tinggal mereka khususnya bencana tanah longsor dan mitigasi bencana tanah longsor agar kelak pengetahuan dan pemahaman ini dapat mereka
terapkan dalam kondisi nyata.
2. Efektivitas Pembelajaran Mitigasi Bencana Tanah Longsor Berbasis
Masalah
Pembahasan mengenai
efektivitas pembelajaran
meliputi pembahasan hasil penilaian kinerja guru, penilaian minat belajar siswa dan
aktivitas belajar siswa. Pembahasan setiap indikator atau sub variabel akan disajikan sebagai berikut.
a.
Kinerja Guru
Keberhasilan dalam mencapai tujuan pembelajaran tidak terlepas dari kemampuan kinerja guru. Guru tidak lagi berperan
sebagai seorang yang menyiapkan diri untuk melakukan presentasi di depan kelas, tetapi merancang dan menciptakan pengalaman-
pengalaman belajar learning experiences yang dapat membantu siswa memberi makna terhadap konsep-konsep dan ilmu pengetahuan
yang sedang dipelajari dan guru perlu melatih siswa agar mampu mengaitkan, membuat rasional, dan memaknai konsep-konsep yang
dipelajari. Penilaian kinerja guru didasarkan pada tiga tugas guru dalam
pembelajaran yaitu: tugas perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran yang efektif, dan penilaian pembelajaran. Berdasarkan
hasil penelitian nilai persentase yang diperoleh guru dalam kegiatan perencanaan pembelajaran adalah 100 dengan perolehan skor 4
sehingga dapat dikategorikan tugas perencanaan pembelajaran berjalan dengan sangat baik. Faktor yang menyebabkan perencanaan
pembelajaran berjalan dengan baik adalah: guru menyusun silabus
pembelajaran, menyusun RPP sesuai dengan silabus pembelajaran yang mencakup tujuan pembelajaran, menyusun bahan ajar secara
runtut, membuat media pembelajaran berupa PPT sebagai media penyampain materi kepada siswa, guru menyusun LKS untuk
mempermudah siswa dalam belajar, dan guru merencanakan kegiatan belajar yang efektif dengan mengggunakan metode pembelajaran
berbasis masalah untuk mencapai tujuan pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan nilai persentase yang diperoleh
guru dalam kegiatan pelaksanaan pembelajaran adalah 95,24 dengan perolehan skor 4 sehingga dapat dikategorikan tugas pelaksanaan
pembelajaran berjalan dengan sangat baik. Faktor yang menyebabkan pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan baik adalah: guru
menguasai materi pelajaran dengan baik dan menyampaikan materi dengan bahasa formal yang baik dan benar, memulai pembelajaran
secara efekif dengan memberikan apersepsi dan motivasi agar siswa semangat dalam belajar, guru dapat mengelola kelas dengan baik dan
mendorong siswa agar terlibat aktif dalam pembelajaran, dan guru mengakhiri pembelajaran secara efektif dengan melakukan feedback
dan membuat kesimpulan pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan nilai persentase yang diperoleh
guru dalam kegiatan penilaian pembelajaran adalah 75 dengan perolehan skor 3 sehingga dapat dikategorikan tugas penilaian
pembelajaran berjalan dengan baik. Faktor yang menyebabkan