Implementasi Pembelajaran Mitigasi Bencana Tanah Longsor Berbasis Masalah

memberikan motivasi bagi guru untuk meningkatkan profesionalisme guru dalam proses pembelajaran melalui kreativitas penggunaan model pembelajaran berbasis masalah. Bagi pihak sekolah, hasil penelitian diharapkan mampu memberikan masukan bagi sekolah bahwa implementasi pembelajaran berbasis masalah dapat digunakan sebagai upaya pemahaman konsep dan penerapan pemahaman konsep materi yang diterima siswa selama proses pembelajaran berlangsung khususnya pada mata pelajaran Geografi.

E. Penegasan Istilah

Istilah-istilah yang ditegaskan dari judul penelitian ini yaitu meliputi istilah implementasi dan pembelajaran mitigasi bencana tanah longsor berbasis masalah. Istilah-istilah tersebut akan ditegaskan sebagai berikut.

1. Implementasi

Implementasi adalah suatu proses penerapan ide, konsep, kebijakan atau inovasi dalam suatu tindakan praktis sehingga memberikan dampak, baik berupa pengetahuan, keterampilan, nilai, sikap Mulyana, 2009:178. Berdasarkan pengertian implementasi tersebut, dapat diartikan secara sederhana bahwa implementasi adalah pelaksanaan suatu program dalam pembelajaran dalam rangka pembentukan karakter dan kompetensi siswa. Implementasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pelaksanaan pembelajaran mitigasi bencana tanah longsor dengan metode pembelajaran berbasis masalah Problem Based Learning. Implementasi ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan proses pembelajaran dan pemahaman siswa, efektivitas pembelajaran dan kendala yang dialami pada pelaksanaan pembelajaran mitigasi bencana tanah longsor berbasis masalah.

2. Pembelajaran Mitigasi Bencana Tanah Longsor Berbasis Masalah

Pengajaran berbasis masalah merupakan pendekatan yang efektif untuk pengajaran proses berpikir tingkat tinggi. Pembelajaran ini membantu siswa untuk memproses informasi yang sudah jadi dalam benaknya dan menyusun pengetahuan mereka sendiri tentang dunia sosial dan sekitarnya. Pembelajaran ini cocok untuk mengembangkan pengetahuan dasar maupun kompleks Ranuratman dalam Trianto, 2007:68. Pembelajaran berbasis masalah termasuk dalam model pembelajaran konstruktivistik. Anita Woolfolk dalam Pribadi, 2009:156 mengemukakan definisi pendekatan konstruktivistik sebagai “… pembelajaran yang menekankan pada peran aktif siswa dalam membangun pemahaman dan memberi makna terhadap informasi dalam peristiwa yang dialami.” Mitigasi bencana tanah longsor adalah segenap usaha yang dilakukan untuk mengurangi resiko bencana dan dampak kerugian yang disebabkan oleh bencana tanah longsor. Mitigasi bencana harus diberikan sejak dini kepada siswa SD, SMP maupun SMA, mengingat peran akademisi dalam mitigasi bencana sangat diperlukan. Penelitian ini mengacu pada KI dan KD untuk kelas X SMAMA. Materi mitigasi bencana termasuk dalam KD Kompetensi Dasar 3.7, yaitu mengevaluasi tindakan yang tepat dalam mitigasi bencana alam KEMENDIKBUD, 2013:132.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Kajian pustaka yang ada dalam penelitian ini meliputi pendekatan konstruktivistik, metode pembelajaran berbasis masalah, efektivitas pembelajaran, tinjauan materi mitigasi bencana tanah longsor dan pemahaman belajar siswa. Pustaka –pustaka tersebut akan dijelaskan sebagai berikut.

A. Pendekatan Konstruktivistik

Asal kata konstruktivisme yaitu “to construct” yang berarti “membentuk”.Konstruktivisme adalah salah satu aliran filsafat yang mempunyai pandangan bahwa pengetahuan yang kita miliki adalah hasil konstruksi atau bentukan diri kita sendiri.Dengan kata lain, kita akan memiliki pengetahuan apabila kita terlibat aktif dalam proses penemuan pengetahuan dan pembentukannya dalam diri kita.Berdasarkan pandangan ini, tugas seorang guru atau instruktur adalah menciptakan lingkungan belajar yang sering diistilahkan dengan “scenario of problems”, yang mencerminkan adanya pengalaman belajar yang otentik atau nyata dan dapat diaplikasikan dalam sebuah situasi yang sesungguhnya. Gagnon dan Collay dalam Pribadi, 2009:159 berpendapat bahwa siswa belajar dan membangun pengetahuan manakala dia terlibat aktif didalam kegiatan belajar. Contoh aktivitas pembelajaran yang menandai siswa melakukan konstruksi pengetahuan terdiri atas beberapa bentuk kegiatan sebagai berikut: merumuskan pertanyaan secara kolaboratif;menjelaskan 13