Gambaran Umum Kecamatan Karangpandan
Desa yang memiliki luas terbesar yaitu Desa Tohkuning dengan luas 5,4672 km², kemudian Desa Bangsri dengan luas 4,1004 km², sedangkan
untuk desa yang terkecil yaitu Desa Harjosari dengan luas 2,0502 km². Desa yang memiliki jumlah penduduk paling banyak adalah Desa Karangpandan
yaitu sebanyak 5497 jiwa dan desa yang memiliki jumlah penduduk paling sedikit adalah Desa Gondangmanis dan Desa Gerdu yaitu sebanyak 2344 jiwa.
Desa Karangpandan memiliki kepadatan penduduk paling banyak yaitu 2.010,90 jiwakm² dan Desa Tohkuning memiliki kepadatan penduduk paling
sedikit yaitu 929 jiwakm². Kecamatan Karangpandan secara astronomis terletak padakoordinat
7 36
’
44. 2”LS dan 03
’
50. 3”BT Google Earth Kecamatan Karangpandan. Batas-batas administrasi Kecamatan Karangpandan adalah
sebagai berikut. a.
Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Ngargoyoso. b.
Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kecamatan Tawangmangu. c.
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Matesih. d.
Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Karanganyar Google Earth Kecamatan Karangpandan.
Kecamatan Karangpandan memiliki sarana pendidikan yang terdiri dari 26 Sekolah Dasar Negeri, 1 Sekolah Dasar Swasta, 3 SLTP Negeri, 2
SLTP Swasta, 1 MTs, 1 MTs, 1 SMA Negeri, dan 1 SMK Swasta. SMA yang berstatus negeri terletak di Desa Karangpandan yaitu SMA Negeri
Karangpandan sedangkan SMK yang berstatus swasta terletak di Desa
Karangpandan yaitu SMK Bung Karno Kecamatan Karangpandan dalam Angka Tahun 2014.
Kecamatan Karangpandan memiliki jenis tanah mediteran cokelat
kemerahan sehingga tanahnya tergolong subur RTRW Kabupaten Karanganyar 2011-2031. Sumberdaya mineral yang dimiliki berupa bahan
galian golongan C seperti: andesit lepas, pasir batu gunung, pasir batu kali, tanah liat dan trass
http:id.m.wikipedia.orgwikipotensi-karanganyar .
Mayoritas penduduk di Kecamatan Karangpandan bekerja pada sektor pertanian persawahan dan perkebunan.
Kondisi geografis Kecamatan Karangpandan sebagian merupakan daerah curam bertebing yang berada di kaki gunung lawu membuat daerah
Karangpandan rawan terhadap bencana tanah longsor pada saat musim penghujan. Persebaran daerah rawan longsor di Kecamatan Karangpandan
akan disajikan dalam Tabel 4.7 berikut ini. Tabel 4.7 Persebaran Daerah Rawan Longsor Kecamatan KarangpandanTahun
2014 Kecamatan
Karangpandan Desa
Gerdu Dusun
Banjarsari, Gondangrejo, Rotonongo, Sidorejo, Popongan, Ngroto.
Sumber: Babinsa Desa Gerdu Kecamatan Karangpandan Tahun 2015 Daerah yang paling parah terkena bencana tanah longsor adalah Desa
Gerdu yang hampir seluruh wilayahnya terkena bencana tanah longsor ketika musim penghujan tiba. Bahkan ada beberapa rumah warga yang lantainya
retak dan pecah karena pergerakan tanah yang cepat ketika musim penghujan. Sebanyak 28 keluarga di Dukuh Gondangrejo tinggal di lokasi rawan longsor.
Tanah longsor yang terjadi pada tanggal 13 Febuari 2015 membuat tanah di Dukuh Gondangrejo mengalami patahan atau rekahan dan berbentuk tapal
kuda dan menimbulkan banyak korban jiwa luka maupun meninggal dunia http:solopos.com20150227kawasan-rawan-bencana-karanganyar-28-
keluarga-tinggal-di-lokasi-rawan-longsor-580687 .
Berdasarkan akumulasi dari jumlah kasus pergerakan tanah sejak tahun 2012 silam, tercatat 210 rumah warga di Dukuh Gerdu yang rawan roboh dan
sejauh ini kondisi rumah dan tanah pekarangan warga banyak yang mengalami keretakan. Warga Dukuh Gondangrejo menutup dan memadatkan retakan
tanah tersebut dengan tanah yang baruuntuk mencegah semakin besarnya retakan tanah tetapi warga dilarang untuk merekonstruksi bangunan yang
rusak akibat tanah longsor http:soloblits.co.id20150325tanah-gerak-210- rumah-di-karangpandan-rawan-roboh. Penggunaan lahan yang tidak sesuai
aturan dapat memperbesar gaya pendorong sehingga mempercepat terjadinya pergerakan tanah. Hampir 90 lahan di Dukuh Gondangrejo tidak dapat
dimanfaatkan untuk pembuatan tempat tinggal maupun pemanfaatan lahan lainnya dikarenakan kondisi tanah tidak stabil dan rawan terjadi pergerakan
tanah BPBD Kabupaten Karanganyar.