kerja, menganggur karena menunggu panen dan mengubah gaya hidup orang jalanan menjadi orang yang lebih baik.
Tabel 6 Distribusi Alasan Menjadi Pemulung, Juli 2005 Alasan Menjadi Pemulung
Jumlah Pernyataan Persen
Ada relasi yang telah bekerja di kota 10
14,9 Dapat bekerja secara bebastidak terkekang
4 5,9
Disuruh orang tua 3
4,5 Mencari pekerjaan yang resikonya rendah
1 1,5
Mencari pengalaman 1
1,5 Menganggur
1 1,5
Mengikuti suami 1
1,5 Mengubah diri dari pola kehidupan orang jalanan
yang sering tidur di jalanan menjadi tidur dalam rumah
1 1,5
Memulung tidak sulit untuk dilakukan 14
20,9 Tidak ada alternatif pekerjaan lain
15 22,4
Tidak memerlukan persyaratan tertentu, seperti modal uang, pendidikan dan keterampilan
16 23,9 Total 67
100,0
Catatan: Tiap responden pemulung dapat memberikan lebih dari satu jawaban
5.7. Riwayat Pekerjaan Pemulung
Sebelum mencoba bekerja sebagai pemulung, 84 persen responden telah mencoba pekerjaan lain. Semua pekerjaan yang telah dicoba merupakan pekerjaan pada sektor
informal, diantaranya adalah buruh tani, berdagang, tukang kebun, tukang bakso, ‘temer’ mobil, pengamen, jaga toko, tukang semir, tukang becak, tukang bajaj, tukang
masak, penjahit, nelayan, tukang sampah, dan pembantu rumahtangga. Berikut adalah pernyataan salah seorang responden:
“...riwayat pekerjaan sebelum saya jadi pemulung adalah sebelum pindah ke kota saya masih menganggur. Pada umur 8 tahun saya diajak bapak ke kota untuk
bantu-bantu bapak jadi tukang sampah kemudian dari situ saya baru tahu ada profesi pemulung dari teman-teman saya.....”. An18 th pemulung
Lampiran 3a
Tabel 8 Jumlah Pemulung Menurut Kepemilikan KTP Musiman, Juli 2005 Kepemilikan KTP Musiman
Jumlah Persen
Punya 1
4 Tidak
24 96
Total 25 100
Namun persentase terbesar jenis pekerjaan yang telah ditekuni sebelum menjadi pemulung adalah buruh tani yakni 43 persen Tabel 7.
Tabel 7 Riwayat Pekerjaan Pemulung, Juli 2005 Pekerjaan Pemulung
Jumlah Persen
Bajaj 2 5,6
Becak 2 5,6
Berdagang 4 11,4
Buruh tani 15
43 Jaga toko
1 2,9
Nelayan 1 2,9
Pengamen 1 2,9
Pengurus makam 1
2,9 Penjahit 1
2,9 Pembantu Rumah Tangga
2 5,6
Temer mobil 1
2,9 Tukang kebun
2 5,6
Tukang masak 1
2,9 Tukang semir
1 2,9
Total 35 100,0
Catatan: Tiap responden pemulung dapat memberikan lebih dari satu jawaban
5.8. Kepemilikan KTP Musiman
Hampir seluruh pemulung 96 di Desa Kedaung ini tidak memiliki KTP musiman Tabel 8. Pemulung yang mempunyai KTP musiman adalah pemulung yang
mempunyai kepentingan tertentu dengan birokrasi pemerintah seperti yang diungkapkan oleh seorang responden yang mempunyai KTP musiman sebagai berikut:
“....Iya mbak, saya buat KTP musiman, KTP ini memproses anak saya yang sakit. Waktu itu kan anak saya diare, trus saya disarankan oleh tetangga
untuk ke LKC Lembaga Kesehatan Cuma-Cuma dari Dompet Duafa Republika saja, karena LKC khusus untuk orang yang tidak mampu dan
LKC pun tidak akan meminta biaya. Oleh karena itu saya bawa anak saya ke sana. Syarat di LKC ini relatif mudah. Di LKC ini anak saya ditangani dan
menginap selama 3 hari. Entah mengapa saya disuruh membawa anak saya ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Dan belakangan ini saya tahu bahwa
anak saya menderita busung lapar. Di rumah sakit ini saya dimintai surat Keterangan tidak mampu dari RT setempat, KTP setempat KTP musiman
dan Kartu Keluarga. Terus terang aja untuk mengurusi ini saya sangat repot karena saya bukan penduduk asli. Demi mendapatkan pengobatan gratis,
saya mengurusi itu semua. Bahkan saya harus meminta surat keterangan dari Rumah Sakit Umum Tangerang, dan sebagainya. Untuk semua itu uang
yang saya habiskan hampir mencapai Rp500.000,00 Kartu Keluarganya aja sendiri sudah Rp200.000,00 sedangkan KTP Rp50.000,00....”.Al28 th
pemulung
Pemulung yang tidak mempunyai KTP musiman pada umumnya karena mereka tidak mengetahui bahwa warga migran harus memiliki KTP Musiman. Selain itu
mereka pun tidak pernah ataupun tidak mau berurusanberkepentingan dengan birokrasi atau tempat pelayanan setempat. Sebagian kecil dari responden yang mengaku
mengetahui perihal KTP Musiman ini sengaja tidak membuatnya karena proses pembuatan KTP ini birokrasinya sangat rumit, mahal dan masa berlakunya pun tidak
lama seperti KTP asli. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh salah seorang responden:
“...KTP musiman? Iya saya tahu kak, itu KTP buat orang di luar Desa Kedaung kan. Saya tahunya dari teman saya yang kebetulan ngurusin KTP
musiman ini buat berobat anaknya rumah sakit. Mahal banget kak. Untuk bikin
satu KTP aja bisa sampai Rp50.000-an. Sudah begitu jadinya lama banget
sampai 3 bulan. Kalau KTP-nya mau cepet jadi, tambah lagi uangnya kak, makanya dari pada gitu, mending uangnya buat keperluan
yang lain...”. Sr24 th, pemulung
5.9. Ikhtisar