masih kuat karena lebih dari 50 persen interaksi antara pemulung masih terus terjalin, namun hubungan antara pemulung tersebut terlihat kian melemah.
7.2. Hubungan Pemulung dengan Lapak
Dilihat dari interaksi yang dilakukan, hubungan pemulung dengan lapaknya termasuk baik karena 68 persen pemulung dan lapak sering berinteraksi. Interaksi yang
cukup baik sebanyak 28 persen sedangkan interaksi yang buruk hanya terjadi 4 persen Tabel 23.
Tabel 23 Jumlah Pemulung Menurut Frekuensi Interaksi dengan Lapak
, Juli 2005
Frekuensi Interaksi dengan Lapak Jumlah
Persen
Sering 18 72
Jarang 6 24
Tidak pernah 1
4 Total 25
100
Keterangan : Sering
: bila responden selalu berinteraksi dengan lapak di luar waktu penimbangan Jarang
: bila responden tidak selalu berinteraksi dengan lapak di luar waktu penimbangan
Tidak pernah
: bila responden tidak pernah berinteraksi dengan lapak di luar waktu
penimbangan
Alasan pemulung yang sering berinteraksi dengan lapak adalah karena pemulung menilai perlakuan lapak mereka sangat baik, lapak senang bercanda, lapak merupakan
teman satu kampung, lapak sering mengajak ngobrol, kondisi bedengan yang saling berdekatan, tidak perhitungan, memberikan pinjaman uang ketika pemulung menemui
kebutuhan yang mendesak dan peduli ketika anak buahnya sakit. Adapun hubungan pemulung dan lapak yang kurang baik atau kurang akrab karena memang sifat
pemulung tersebut pendiam atau pemulung tersebut tidak suka mencampuri urusan orang lain. Untuk pemulung yang tidak pernah berinteraksi dengan lapak di luar jam
kerja alasannya karena pemulung memang tidak memiliki kepentingan dengan lapak.
Hubungan yang terbentuk antara pemulung dengan lapak adalah hubungan saling menguntungkan dan membutuhkan, karena lapak memberikan pekerjaan dan
penghasilan yang menjanjikan kepada anak buah yang pada umumnya masih relasi di tengah-tengah sulitnya mencari pekerjaan pada saat ini. Di sisi lain, lapak pun tidak bisa
menjalankan usahanya bila tidak ada pemulung yang menjadi anak buahnya. Semakin banyak anak buahnya, penghasilan lapak pun akan semakin besar. Untuk menarik anak
buah maka lapak memberikan fasilitas yang memadai kepada anak buahnya seperti kamar gratis selama bekerja untuk lapak tersebut, terkadang air dan listrik gratis,
dipinjamkan kompor sementara waktu, pembayaran barang pulungan lancar, dan harga beli lapak yang cenderung tinggi. Sebagai gantinya, maka pemulung akan mencari
barang pulungan sebanyak dan sesanggup mungkin. Hal ini tak hanya berguna untuk lapak namun lebih tepatnya berguna untuk diri pemulung itu sendiri. Besarnya
pendapatan pemulung tergantung dari usaha pemulung untuk memperoleh itu semua. Mengenai peraturan dalam memulung, lapak memberikan peraturan tersebut
secara tidak tertulis. Peraturan tersebut antara lain: dalam memulung harus jujur, tidak boleh mencuri, harga ditentukan oleh lapak, sopan dan dilarang untuk memukuli orang.
7.3. Hubungan Pemulung dengan Masyarakat Sekitar