Hubungan Pemulung dengan Pemerintah Setempat Ikhtisar

Berdasarkan data Tabel 25, tanggapan penerimaan warga masyarakat termasuk baik 60 . Sebanyak 4 persen menganggap penerimaan masyarakat biasa-biasa saja, dan sebanyak 36 persen menganggap bahwa penerimaan masyarakat terhadap kehadiran pemulung tidak baik Tabel 25. Tabel 25 Jumlah Pemulung dalam Menanggapi Penerimaan Masyarakat , Juli 2005 Penerimaan Masyarakat Jumlah Persen Baik 15 60 Biasa saja 1 4 Tidak baik 9 36 Total 25 100

7.4. Hubungan Pemulung dengan Pemerintah Setempat

Yang dimaksud dengan pemerintahan setempat adalah pemerintah Desa Kedaung. Sebagian besar 88 responden tidak pernah berhubungan dengan aparat pemerintahan Desa Kedaung sedangkan sisanya 12 adalah responden yang pernah tetapi jarang berhubungan dengan pemerintah setempat Tabel 26. Biasanya mereka berhubungan bila ada keperluan saja Mengenai keberadaan pemulung di Desa Kedaung tidak dipermasalahkan oleh pemerintah setempat, asalkan bekerja secara halal maka pemerintah tidak melarangnya. Pemulung merasa bahwa kehadiran pemulung diterima oleh pemerintah setempat karena keberadaan pemulung selama di desa ini tidak pernah dipermasalahkan oleh pemerintah. Namun ada seorang pemulung yang beranggapan bahwa penerimaan pemerintah bukan hanya dilihat dari segi dipermasalahkannya atau Tabel 26 Jumlah Pemulung Menurut Frekuensi Interaksi Pemulung dengan Pemerintah Setempat, Juli 2005 Frekuensi Interaksi Pemulung dengan Pemerintah Jumlah Persen Jarang 3 12 Tidak pernah 22 88 Total 25 100 tidak keberadaaan pemulung ini, namun lebih kepada apakah ada niatan baik dari pemerintah untuk memperhatikan kehidupan sosial ekonomi pemulung.

7.5. Ikhtisar

Interaksi pemulung antar sesama teman dalam satu bedengan berlangsung sering. Mengenai musyawarah dan tindakan sekedar mendengarkan serta memberi solusi kepada temannya yang sedang kesulitan hanya sebagian responden yang melakukannya. Dilihat dari hubungan antara lapak dengan anak buah cukup baik karena lebih dari setengah responden sering berinteraksi dengan lapak di luar waktu penimbangan. Bila dilihat dari interaksi antara pemulung dengan warga masyarakat sekitar, maka sebagian besar pemulung jarang bahkan tidak pernah berinteraksi dengan masyarakat sekitar karena pemulung merasa tidak pantas untuk berbicara dengan mereka. Pemulungpun tidak ada yang aktif pada kegiatan-kegiatan sosial di lingkungan RT mereka, kecuali ikut membayar uang kas. Mengenai hubungannya dengan pemerintah, pemulung jarang sekali atau bahkan tidak pernah berhubungan dengan pemerintah setempat. Hal ini terjadi karena pemulung merasa ada tembok pembatas yang membatasi interaksi mereka, seperti keadaan mereka yang termasuk kalangan ekonomi ke bawah, kumuh dan status kependudukan yang tidak terdaftar sebagai masyarakat Desa Kedaung. Bila terdapat hal-hal berkaitan dengan birokrasi kependudukan atau pemerintahan, mereka lebih senang menyelesaikannya di daerah asal mereka, sebagai contoh membuat KTP dan mencoblos Pemilu. BAB VIII HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK PEMULUNG, KARAKTERISTIK KERJA DAN HUBUNGAN SOSIAL PEMULUNG

8.1. Hubungan Antara Karakteristik Pemulung dengan Karakteristik Kerja