Pada penelitian ini penentuan kriteria pemilihan wilayah pemasaran, derajat kepentingan kriteria dan penilaian alternatif wilayah pemasaran dilakukan
oleh empat orang penilai antara lain dua orang praktisi pedagang beras di pasar induk beras Cipinang Jakarta, satu orang akademisi dosen pemasaran, dan
peneliti sendiri. Kriteria yang digunakan dalam pemilihan wilayah pemasaran antara lain ukuran pasar, jumlah segmen yang sesuai, pertumbuhan pasar,
persaingan, saluran pemasaran, biaya transportasi dan infrastruktur dan fasilitas penunjang. Ada enam alternatif wilayah pemasaran yang dinilai antara lain DKI
Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Bandung.
b. Ukuran Pasar dan Proyeksi Perkembangan Pasar
Beras merupakan produk pangan pokok masyarakat Indonesia. Ukuran pasar atau jumlah permintaan beras di suatu wilayah dihitung berdasarkan
estimasi standar BPS yaitu dengan mengalikan jumlah penduduk di wilayah tersebut dengan ketersediaan konsumsi dan kebutuhan lain beras per kapita.
Dimana : Ketersediaan = konsumsi individu dan penggunaan lain. Ketersediaan beras per kapita penduduk Indonesia tahun 2005 = 139,15 kgth atau
0,381 kghari BPS, 2006 Prediksi perkembangan pasar beras pada tahun mendatang dihitung
berdasarkan perkembangan jumlah penduduk dan peningkatan rata-rata jumlah konsumsi per tahun yang diperoleh dari laporan badan terkait BPS dan
Departemen Pertanian RI. Ukuran pasar tahun ke-i dapat diprediksikan menggunakan rumus dengan koefisien yang mengikuti kaidah Segitiga Pascal
berikut : Segitiga Pascal :
Koefisien tahun ke-1 1
Koefisien tahun ke-2 1 2 1
Koefisien tahun ke-3 1 3 3 1
Koefisien tahun ke-4 1 4 6 4 1
,dst Sehingga rumus ukuran pasar tahun ke-i sebagai berikut :
Potensi Pasar = Jumlah Penduduk x Ketersediaan per kapita
UP
1
= UP + UP
x MK
1
UP
2
= UP + 2 UP
x MK
1
+ UP x MK
2
UP
3
= UP + 3 UP
x MK
1
+ 3 UP x MK
2
+ UP x MK
3
UP
i
= C
p1
UP + C
p2
UP x MK
1
+ C
pn
UP x MK
...
+ C
pi+1
UP x MK
i
UP
i
= UP
{ C
p1
+ C
p2
x MK
1
+ C
p3
x MK
2
+ C
pn
x MK
...
+ C
pi+1
x MK
i
} Dimana : UP
i
= Prediksi ukuran pasar tahun ke-i UP
= Ukuran pasar tahun ini ke-0 MK = Pertumbuhan rata-rata jumlah konsumsi per tahun
i = Tahun yang akan diprediksi C
pn
= Koefisien ke-n dalam Segitiga Pascal, 1 n i+1
c. Margin Tataniaga
Analisis margin tataniaga digunakan untuk melihat efisiensi jalur tataniaga beras. Marjin tataniaga dihitung berdasarkan pengurangan harga penjualan dengan
harga pembelian pada setiap tingkat lembaga tataniaga. Margin tataniaga pada dasarnya merupakan penjumlahan dari biaya-biaya tataniaga dan keuntungan yang
diperoleh dari lembaga pemasaran. Secara sistematis margin tataniaga dirumuskan sebagai berikut Limbong dan Sitorus,1987 :
M
i
= P
si
- P
bi
...................................................1 M
i
= C
i
+ µ
i
...................................................2 Dimana : M
i
= Margin pemasaran pasar tingkat ke – i P
si
= Harga jual pasar tingkat ke – i P
bi
= Harga beli pasar tingkat ke – i C
i
= Biaya pemasaran tingkat ke – i µ
i
= Keuntungan lembaga tataniaga pasar tingkat ke – i Penyebaran margin tataniaga beras dapat pula dilihat berdasarkan
persentase keuntungan terhadap biaya tataniaga pada masing-masing lembaga tataniaga. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan rumus :
Rasio biaya-keuntungan = µ
i
x 100...........................3 C
i
Dimana : µ
i
= Keuntungan tataniaga lembaga tingkat ke – i C
i
= Biaya tataniaga lembaga ke – i
d. Analisis Persaingan