Berdasarkan diagram di atas dapat diketahui bahwa kalangan menengah- atas di wilayah DKI Jakarta sebanyak 39 persen. Dengan demikian, jumlah
konsumen yang membeli produk beras di supermarket sebanyak 15,6 persen 39 x 40 dari seluruh konsumen Jakarta. Potensi pasar beras melalui saluran
pemasaran supermarket adalah sebanyak 551 ton per hari 15,6 x 3530 ton per hari. Saat ini jumlah pasokan beras yang melalui supermarket DKI Jakarta
sebanyak 450 ton per hari Suriyana, 2005. Dari data di atas, terlihat bahwa ada sebagian konsumen beras
supermarket yang tidak terlayani dengan baik dan harus membeli beras melalui saluran lain yaitu sebesar 101 ton per hari. Jumlah tersebut merupakan peluang
pasar bagi PGIB untuk memasok beras ke supermarket. Untuk lebih jelasnya, perhitungan peluang pasar di supermarket dapat dilihat pada Tabel 25. Dengan
demikian, peluang pasar total bagi PGIB baik peluang yang timbul akibat peningkatan permintaan maupun peluang akibat adanya unserved consumer di
supermarket adalah sebesar 152,97 ton per hari kerja 51,97 ton +101 ton. Tabel 25. Perhitungan peluang pasar supermarket
Jumlah tonhari
Keterangan Potensi pasar a
3530 Segmen menengah-atas b
1377 39
1
x a Konsumen beras supermarket c
551 40
2
x b Pasokan beras supermarket d
450
2
Peluang pasar supermarket 101
c – d
Sumber :
1
Dinas Kependudukan DKI Jakarta
2
Selamet,2003
3
Suriyana, 2005
5.9 Jalur Distribusi
PGIB merupakan produsen beras yang berlokasi di luar wilayah DKI Jakarta Tambun dan dapat dikategorikan sebagai pedagang daerah. Untuk
melayani konsumen DKI Jakarta dan sekitarnya, PGIB memiliki dua alternatif yaitu pemasaran langsung dan tidak langsung. Dengan pemasaran langsung, PGIB
memasarkan produknya langsung ke tangan konsumen. Pemasaran langsung dapat dilakukan PGIB untuk melayani konsumen khusus seperti TNI, Pegawai Negeri
Sipil, konsumen sekitar lokasi industri atau pesanan khusus lainnya. Pemasaran
tidak langsung menggunakan saluran pemasaran yang ada yaitu pasar tradisional dan supermarket.
Untuk menjaga efisiensi pemasaran, sedapat mungkin saluran pemasaran yang digunakan PGIB tidak panjang, namun memiliki potensi yang besar. Dari
delapan jalur pemasaran beras di DKI Jakarta, jalur yang paling potensial dan efisien adalah melalui saluran pasar tradisional dan supermarket tanpa agen
ataupun pasar induk Cipinang. 1. Pedagang Daerah PGIB
Supermarket Konsumen
2. Pedagang Daerah PGIB Pasar Tradisional
Konsumen Pemilihan kedua jalur tersebut berdasarkan pertimbangan beberapa hal
antara lain : • Lokasi PGIB tidak terlalu jauh dari Jakarta sehingga PGIB dapat langsung
mendistribusikan produknya ke pasar tradisional di Jakarta. • Kedua jalur tersebut dapat memperpendek rantai pemasaran karena tidak
melalui pasar induk Cipinang maupun agen sehingga harga di tingkat konsumen dapat bersaing dan terjangkau.
• Sebagian besar target segmen konsumen menengah-atas menggunakan saluran pasar tradisional 46,7 dan supermarket 40 sehingga distribusi
melalui saluran tersebut akan tepat sasaran. PGIB dapat menggunakan dua saluran tersebut untuk memasarkan produk
beras yang dihasilkan dengan tetap menjaga konsistensi terhadap segmentasi spesialisasi produk. Produk yang dihasilkan adalah beras kualitas baik kualitas I
dan II yang dipasarkan kepada kalangan menengah-atas melalui supermarket dan pasar tradisional.
5.10 Analisa Persaingan