I. PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang
Pada tanggal 10 Mei 2003 melalui Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 2003, Perum Bulog resmi berbadan hukum Perusahaan Umum Perum. Sebagai
Perusahaan Umum selain bertugas dalam pelayanan publik, Bulog dituntut untuk memperoleh keuntungan dari kegiatan usahanya. Perum Bulog mempunyai tiga
misi utama, yakni : i tugas pelayanan publik, ii kegiatan ekonomi di bidang pangan dan usaha lain, iii usaha dalam bidang produksi, pemasaran, dan jasa di
bidang komoditi pangan. Dalam konteks inilah Bulog mengembangkan dua kelompok besar strategi yaitu strategi kegiatan pelayanan publik kaitannya dengan
optimasi aset dan implementasi usaha bisnis untuk mendukung penugasan publik dan corebusiness sejalan dengan perspektif jangka panjang menjadikan Bulog
sebagai ”logistic service company”. Prasarana dan fasilitas Bulog masih banyak yang penggunaannya belum
optimal. Hal ini adalah peluang yang segera dapat dimanfaatkan. Salah satu dari banyak fasilitas tersebut adalah fasilitas Balai Penelitian Teknologi Pangan
BPTP Tambun. Pada areal tersebut terdapat dua bangunan gudang masing- masing berkapasitas 3500 ton yang dibiarkan kosong. Fasilitas lain seperti kantor,
laboratorium, asrama, guest house, ruang pelatihan, kantin, musholla, dan lapangan olahraga juga tidak banyak digunakan karena aktivitas di BPTP yang
sangat sedikit. Oleh karena itu, pemanfaatan aset BPTP Tambun perlu ditingkatkan terutama dalam kegiatan usaha untuk membangun sumber
pendapatan. Pengkajian ini ditujukan untuk mengetahui kelayakan pemanfaatan fasilitas penggudangan di Tambun sebagai Pusat Grading Industri Beras PGIB
sebagai satu langkah dalam upaya pengembangan usaha komersial Perum Bulog. Usaha komersial di bidang beras masih sangat berpeluang karena posisi
beras sebagai pangan pokok utama sumber karbohidrat bagi penduduk Indonesia belum bisa tergantikan meskipun berbagai sumber bahan pangan, baik yang
bersumber dari bahan pangan lokal maupun dari produk impor sudah berkembang. Makin pesatnya pertambahan penduduk Indonesia, tuntutan pemenuhan jumlah
produksi beras juga terus meningkat. Di sisi lain, dengan semakin tingginya
tingkat pendidikan masyarakat serta dengan mudahnya penyebaran informasi seiring kemajuan teknologi, juga secara bertahap mengubah pola konsumsi dan
cara pandang masyarakat terhadap mutu kualitas pangan yang dikonsumsi. Perbaikan daya beli masyarakat yang diharapkan meningkat setelah Indonesia
keluar dari krisis ekonomi akan menggeser peta permintaan ke arah beras bermutu tinggi.
Oleh karena itu diperlukan kajian studi secara lebih mendalam mengenai struktur pasar, pangsa pasar, perkembangan permintaan, segman pasar, jalur
distribusi, persaingan, peluang market share, proyeksi penjualan dan margin serta promosi dan advertising produk beras yang akan dihasilkan Pusat Grading
Industri Beras Bulog. Kajian tersebut akan memberikan gambaran kelayakan pendirian Pusat Grading Industri Beras Bulog dari aspek pemasaran sekaligus
menyajikan informasi yang menjadi dasar pengambilan keputusan kelayakan pendirian industri secara keseluruhan.
1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan dari pengkajian kelayakan ini adalah untuk mengetahui kelayakan pendirian Pusat Grading Industri Beras PGIB Bulog khususnya dari aspek
pemasaran. Hasil studi yang diperoleh akan menunjukkan bahwa pendirian PGIB tersebut layak, layak bersyarat atau tidak layak.
1.3 Ruang Lingkup
Kajian aspek pemasaran produk beras ini merupakan salah satu bagian dari studi kelayakan pendirian PGIB Bulog secara keseluruhan meliputi aspek teknis
dan teknologi, produksi, manajemen, lingkungan dan aspek finansial. Ruang lingkup analisis kelayakan aspek pemasaran pendirian industri ini meliputi:
1. Pemilihan target wilayah pemasaran produk beras PGIB Bulog. 2. Menganalisa kondisi pasar beras yang meliputi struktur pasar, pangsa pasar,
dan perkembangan permintaan produk beras. 3. Menganalisa rantai pemasaran, margin, saluran distribusi, persaingan, promosi
dan advertising produk beras.
4. Memprediksi potensi pasar PGIB Bulog yang meliputi segmentasi pasar, peluang market share, kombinasi produksi optimum, proyeksi penjualan dan
profit. Wilayah pasar yang dianalisis adalah wilayah pemasaran DKI Jakarta
sebagai target utama pemasaran produk beras PGIB Bulog.
1.4 Manfaat
Hasil dari pengkajian masalah khusus ini berupa kelayakan aspek pemasaran dan rekomendasi pemasaran beras hasil produksi PGIB Bulog. Hasil
kajian akan menyajikan informasi penting sebagai bahan pertimbangan bagi industri Bulog untuk mengambil keputusan terkait re-investment fasilitas dan
pendirian PGIB Bulog-Tambun. Kajian ini juga bermanfaat bagi pengguna umum untuk mengetahui garis besar pemasaran beras khususnya di wilayah DKI Jakarta
dan sekitarnya.
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Studi Kelayakan