5.10.3. Daya Tawar Menawar KonsumenPembeli
Daya tawar menawar konsumen dan produsen pedagang ditentukan oleh struktur pasar yang berlaku. Struktur pasar beras di pasar tradisional bersifat
persaingan monopolistis. Baik pembeli maupun pedagang secara individu tidak mampu mempengaruhi dan menentukan harga. Harga terbentuk hasil
keseimbangan permintaan dan penawaran pasar sehingga daya tawar menawar antara pembelikonsumen dan pedagangprodusen seimbang. Melalui mekanisme
ini, pada kondisi tertentu salah satu pihak dapat lebih ditekan. Pada saat panen raya dengan jumlah produksi yang melimpah konsumen mampu menekan
produsen sehingga harga produk menjadi rendah. Sebaliknya pada masa paceklik dimana produksi beras turun, produsen dan pedagang mampu menekan konsumen
untuk membayar dengan harga yang tinggi. Melihat kondisi tawar menawar seperti di atas, maka PGIB harus mampu mengatur jumlah produk beras yang
beredar di pasaran agar harga produk dapat stabil. Struktur pasar di supermarket bersifat persaingan oligopoli. Hanya ada
beberapa perusahaan yang bertindak sebagai pelaku pasar. Di supermarket, ada kecenderungan produsen pedagang memiliki daya tawar menawar yang lebih
tinggi dibandingkan dengan konsumen. Hal ini terlihat dari harga produk beras yang ditawarkan jauh lebih tinggi daripada harga beras di pasar tradisional,
tentunya dengan atribut produk yang lebih lengkap. Harga produk beras yang ditawarkan di supermarket bersifat harga pas sehingga konsumen juga tidak
memiliki kemampuan untuk melakukan tawar menawar harga beras yang akan dibeli.
5.10.4. Persaingan Dari Pesaing Baru.
Jumlah pelaku pemasaran beras sangat banyak baik dari pedagang penggilingan, pedagang daerah, pedagang pasar induk Cipinang, pedagang pasar
tradisional, hingga pedagang supermarket. Pasar beras sangat terbuka bagi pesaing baru yang akan masuk. Secara struktural tidak ada barier yang besar yang
menghambat pesaing baru. Meskipun demikian, pesaing baru harus memiliki kemampuan untuk bersaing di tengah persaingan ketat memperoleh bahan baku
dan merebut pasar. Persaingan ketat merupakan hambatan alami bagi pesaing
baru. Kondisi ini merupakan sebuah kekuatan bagi PGIB yang memiliki daya serap bahan baku besar dan teknologi proses yang memadai sehingga PGIB akan
kompetitif di pasaran. Pada saluran pemasaran supermarket terdapat barier yang cukup besar
bagi pesaing baru yang akan masuk pasar. Pengelola supermarket menerapkan persyaratan yang ketat bagi pemasoknya. Hanya produsen pemasok dengan
produk yang berkualitas yang bisa masuk ke pasar supermarket sehingga persaingan dan ancaman dari pesaing baru relatif lebih kecil dibandingkan dengan
saluran pasar tradisional.
5.10.5. Persaingan Dari Produk Substitusi