Segmentasi Targetting Aspek Pemasaran

daripada pesaing dengan mempertahankan kesejahteraan konsumen dan masyarakat. Menurut Behrens, W dan Hawranek P.M 1991 studi kelayakan aspek pemasaran meliputi lingkungan bisnis, target pasar, segmentasi pasar, saluran distribusi, kompetisi, siklus hidup produk, permintaan dan penawaran, strategi pemasaran, pangsa pasar, harga proyeksi biaya, dan penjualan pendapatan, implikasi terhadap kapasitas produksi dan kebutuhan bahan baku.

2.3.1 Segmentasi

Menurut Kotler 1997 segmentasi adalah proses mengidentifikasi dan membentuk kelompok pembeli atau konsumen yang berbeda yang mungkin meminta produk danatau bauran pemasaran tersendiri. Proses pembentukan segmen tediri dari tiga langkah yaitu tahap survei, tahap analisa, dan tahap pembentukan. Segmentasi dapat dibentuk dengan berbagai cara. Beberapa dasar yang umum digunakan untuk melakukan segmentasi pelanggan antara lain segmentasi geografis, segmentasi demografis seperti usia, jenis kelamin, penghasilan, generasi, dan kelas sosial, segmentasi psikografis seperti gaya hidup dan kepribadian, dan segmentasi perilaku seperti manfaat, status pemakai, tingkat pemakaian, status kesetiaan, dan sikap. Persyaratan segmentasi yang efektif antara lain : • Dapat diukur. Ukuran, daya beli, dan profil segmen dapat diukur. • Besar. Segmen cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani. • Dapat diakses. Segmen dapat dijangkau dan dilayani secara efektif. • Dapat dibedakan. Segmen-segmen secara konseptual dapat dipisah-pisahkan dan memberikan tanggapan yang berbeda terhadap elemen dan program bauran pemasaran yang berbeda. • Dapat diambil tindakan. Program-program yang efektif dapat dirumuskan untuk menarik dan melayani segmen-segmen tersebut.

2.3.2 Targetting

Setelah melakukan segmentasi, langkah berikut adalah memilih target yang tepat bagi produk yang akan dijual, atau sering disebut dengan Targetting. Terdapat lima pola pemilihan pasar sasaran antara lain Kotler, 1997 : • Konsentrasi segmen tunggal. Perusahaan memilih sebuah segmen tunggal untuk dilayani dan tidak melayani segmen lainnya. • Spesialisasi selektif. Perusahaan memilih sejumlah segmen, masing-masing menarik secara objektif dan memadai, berdasarkan tujuan dan sumber daya perusahaan. • Spesialisasi produk. Perusahaan berkonsentrasi dalam menghasilkan produk tertentu yang dijualnya pada beberapa segmen. Produk yang dijual sejenis namun memiliki atribut yang berbeda-beda untuk masing-masing segmen. • Spesialisasi pasar. Perusahaan berkonsentrasi dalam melayani banyak kebutuhan dari suatu kelompok pelanggan tertentu. • Cakupan seluruh pasar. Perusahaan berusaha melayani seluruh kelompok pelanggan dengan semua produk yang mungkin mereka butuhkan.

2.3.3 Positioning