Segmentasi HASIL DAN PEMBAHASAN ASPEK PEMASARAN

terhadap pola pemasaran beras. Informasi produk dengan atribut tertentu harus dapat diketahui konsumen secara jelas khususnya melalui kemasan. Selain untuk menyampaikan informasi atribut produk, kemasan juga berperan untuk menarik konsumen. Produk yang sudah dikemas dengan atribut spesifik dikehendaki oleh konsumen tertentu terkait dengan tingkat pendapatan dan pendidikan. Pada umumnya produk tersebut akan dipasarkan di tempat-tempat tertentu pula misalnya supermarket. Baik secara langsung ataupun tidak, perubahan preferensi konsumen terhadap atribut produk beras turut mempengaruhi perubahan pola pemasaran produk. Perubahan preferensi konsumen beras ke arah kualitas yang lebih baik dengan atribut yang lebih rinci akan menyebabkan sebagian konsumen tidak terlayani dengan baik atau menimbulkan adanya unserved consumer. Hal ini dikarenakan sebagian besar produsen beras merupakan kelompok penggilingan padi sederhana PPS, kecil PPK, dan menengah PPM dengan kualitas produk beras yang relatif rendah dan atribut yang tidak lengkap. Perubahan preferensi konsumen dan munculnya unserved consumer merupakan peluang bagi PGIB BULOG untuk memenuhi permintaan konsumen khususnya konsumen yang tidak terlayani dengan baik tersebut dengan memproduksi produk beras yang berkualitas tinggi dan memiliki atribut yang lengkap. Hal ini juga menjadi tantangan tuntutan bagi PGIB BULOG untuk dapat mengungkap secara rinci atribut dari produk beras yang dikehendaki oleh konsumen serta menjamin konsistensi kualitas beras yang dihasilkan dengan teknologi proses dan manajemen yang baik. Hanya dengan teknologi dan manajemen yang sederhana beras produksi PGIB akan sulit bersaing baik di pasaran lokal apalagi dunia.

5.2 Segmentasi

Segmentasi konsumen beras merupakan salah satu upaya PGIB untuk meningkatkan ketepatan penetapan sasaran pemasaran. Dalam pemasaran beras terbentuk sebuah pola segmentasi preferensi terkelompok. Pasar menunjukkan kelompok-kelompok preferensi yang berbeda atau segmen pasar alami. Setiap produk beras untuk target masing-masing segmen memiliki atribut tertentu sesuai dengan kehendak konsumen. Hasil riset Selamet 2003 memberikan kesimpulan bahwa terdapat perbedaan preferensi terhadap sifat beras pada konsumen kelas sosial yang berbeda. Perbedaan tersebut khususnya dilatarbelakangi oleh adanya perbedaan pendapatan konsumen. Semakin tinggi status ekonomi konsumen cenderung semakin banyak atribut penampakan beras yang dipertimbangkan dalam pembeliannya. Pada konsumen kelas atas, tercatat ada enam atribut yang dinilai sangat penting diantaranya bersih dari benda selain beras, keseragaman warna butir beras, warna alami beras, kepulenan nasi, kejernihan warna butir beras, dan keseragaman butir beras beras tidak dicampur. Sedangkan pada konsumen kelas ekonomi bawah ada tiga atribut yang dinilai sangat penting yaitu harga beras, kepulenan nasi dan keutuhan butir beras. Atas dasar perbedaan latar belakang konsumen dan perbedaan permintaan terhadap atribut produk beras, maka pola pemasaran beras hasil PGIB harus disegmentasi secara jelas. Segmentasi pasar beras dapat dilakukan atas dasar beberapa hal seperti geografis, prilaku, dan demografis. Berdasarkan geografis pasar beras dapat dikelompokkan sesuai daerah tertentu misalnya kota, desa, provinsi dan lainnya. Aspek prilaku dapat digunakan untuk mengelompokkan pasar beras ke dalam segmen konsumen yang membeli beras di supermarket dan konsumen yang membeli beras di pasar tradisional. Sedangkan segmentasi pasar berdasarkan demografi khususnya ekonomi, konsumen beras dikelompokkan menjadi konsumen beras dengan pendapatan atas, menengah, dan bawah. Ketiga dasar segmentasi di atas dapat digunakan untuk meningkatkan ketepatan pemilihan sasaran pasar PGIB. Pada dasarnya segmentasi pasar beras bersumber pada perbedaan preferensi konsumen terhadap produk beras beserta atributnya. Hanya saja perbedaan preferensi tersebut dilatarbelakangi oleh kondisi ekonomi yang berbeda. Pendapatan konsumen juga membentuk pola perilaku konsumen dalam membeli beras terkait tempat atau saluran pemasaran yang digunakan. Sesuai dengan konsep pendirian PGIB Bulog yaitu rice to rice processing , industri yang mengolah beras asalan atau beras kualitas rendah menjadi produk beras dengan kualitas yang lebih tinggi, maka pola pemilihan sasaran yang tepat bagi PGIB adalah pola segmentasi spesialisasi produk. Dengan pola ini berarti PGIB berkonsentrasi dalam menghasilkan produk beras yang dijual kepada beberapa segmen. Target segmen pasar yang potensial untuk dilayani PGIB adalah konsumen yang mengkonsumsi beras kualitas baik, kemudian lebih dispesifikkan pada konsumen kelas ekonomi menengah dan atas termasuk unserved consumer . Untuk menajamkan ketepatan sasaran pemasaran produk beras PGIB, maka perlu ditentukan target segmentasi geografis dan perilaku yaitu wilayah pasar dan saluran pemasaran yang berpotensial dan sesuai dengan target segmen PGIB Pembahasan lebih lanjut pada sub bab 5.3 dan 5.9. Setelah penentuan target segmen secara rinci, maka perlu disusun strategi pemasaran beras sesuai dengan segmen tersebut. Pembahasan lebih lanjut pada sub bab 5.11. Selain itu juga diperlukan kajian optimasi komposisi produk yang dihasilkan untuk memperoleh keuntungan optimal dengan batasan-batasan yang ada. Pembahasan lebih lanjut pada sub bab 5.12.

5.3 Penentuan Wilayah Pemasaran