52
2.2 Kajian Empiris
Ada beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini, di antaranya yaitu:
1 Penelitian oleh Sri Wilujeng pada tahun 2012
dari jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar PGSD, Universitas Negeri Semarang UNNES
yang berjudul “Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar pada Siswa Kelas
IV Materi Bangun Ruang Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe teams games tournament
TGT di SDN Muarareja 02 Tegal”. Penelitian Tindakan Kelas PTK ini dilakukan melalui dua siklus dan setiap siklus
terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Hasil penelitian yang diperoleh dari hasil belajar
siswa pada siklus I yaitu: rata-rata kelas 67,29, ketuntasan belajar secara klasikal 70,83, rata-rata aktivitas siswa 73,19, dan nilai perfomansi
guru 83,80 dengan kriteria AB. Hasil belajar pada siklus II yaitu: rata- rata kelas 77,27, ketuntasan belajar secara klasikal 90,90, rata-rata
aktivitas siswa 79,65, dan nilai perfomansi guru 90,60 dengan kriteria A.
2 Penelitian oleh Fitri Handayani berjudul “Pembelajaran Kooperatif Tipe
Team Game Tournament TGT Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Kelas VII SMP Negeri 1 Purwodadi Kabupaten Pasuruan”. Hasilnya
sebelum diterapkan pembelajaran kooperatif TGT
pada materi keragaman bentuk muka
Bumi
adalah nilai
aktivitas siswa rendah, rata-rata klasikal hanya mencapai 63,65. Namun setelah dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model
53
pembelajaran TGT pada tindakan siklus I rata-rata klasikal naik menjadi 79,70 kemudian pada Siklus II rata-rata klasikal menjadi 84,19 lalu dilanjutkan lagi pada Siklus III 87.64.
Itu berarti terdapat peningkatan yang cukup signifikan sebesar 37,7.
3 Penelitian oleh Luh Juwita Purwanti 2010 yang berjudul “Meningkatkan
Hasil Belajar Ipa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament TGT Berbantuan Lembar Kerja Siswa LKS di
Sekolah Dasar pada siswa kelas V Semester II di Sekolah Dasar No.3 Anturan Kecamatan Buleleng Tahun Ajaran 20092010”. Dapat diketahui
bahwa hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar IPA setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
teams games tournament
TGT berbantuan LKS dengan nilai ketuntasan belajar siswa secara klasikal pada siklus I 76,66 berada pada kategori tinggi 23 orang
siswa yang dapat mencapai KKM dan pada siklus II 93,3 berada pada kategori sangat tinggi 28 orang siswa yang dapat mencapai KKM. Ini
berarti bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe teams games
tournament TGT berbantuan LKS sebesar 16,64. Berdasarkan analisis
data dan pembahasan disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament
TGT berbantuan LKS sangat efektif digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD No.3
Anturan tahun ajaran 20092010.
2.3 Kerangka Berfikir