92
0.00 0.10
0.20 0.30
0.40 0.50
0.60 0.70
4 MST 8 MST
12 MST 16 MST
Umur Tanaman R
as io
B o
bot K
er ing
A k
ar -
J er
am i
V1 V2
16 MST
V1 = Si Kembiri P1 = Tanah Dikikis dengan Cangkul 1 x
P2 = Olah Tanah - Cangkul 1 x P3 = Olah Tanah - Cangkul 2 x
0.23eCD 0.22efCD
0.28cAB 0.21fCD
0.23eCD 0.32bAB
0.22efCD 0.17hiDE
0.20fgD 0.22efCD
0.32bAB 0.14jE
V2 = Situ Patenggang P1 = Tanah Dikikis dengan Cangkul 1 x
P2 = Olah Tanah - Cangkul 1 x P3 = Olah Tanah - Cangkul 2 x
0.23eCD 0.27cBC
0.22efCD 0.29cAB
0.34aA 0.28cAB
0.29cAB 0.26dBC
0.28cAB 0.27cBC
0.25dBC 0.25dBC
Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang tidak sama pada kolom dan atau baris yang sama, berbeda nyata pada taraf uji 5 huruf kecil dan berbeda sangat nyata pada taraf uji 1 huruf besar menurut uji jarak Duncan
Dilihat dari perkembangan umur tanaman, rasio bobot kering akar – jerami untuk masing – masing varietas di areal karet 2 tahun meningkat pada pengamatan umur tanaman 4 – 8
MST, kemudian pada selang umur tanaman 8 – 16 MST cenderung menurun tajam Gambar 18. Rasio bobot kering akar – jerami tertinggi dari ke dua varietas ditunjukkan pada
pengamatan umur tanaman 8 MST.
Gambar 18. Grafik Perkembangan Rasio Bobbot Kering Akar – Jerami menurut Umur Tanaman 4 – 16 MST dan Varietas di Areal Karet TBM 2 Tahun
9. Jumlah Malai
Jumlah malai per rumpun tanaman di areal karet 2 tahun pada pengmatan 16 MST hanya dipengruhi oleh perlakuan tunggal varietas dan perlakuan tunggal dosis bahan organik
dengan pengaruh sangat nyata untuk varietas dan pengaruh nyata untuk pemberian dosis bahan organik Lampiran Tabel 167. Pada Tabel 39 dapat dilihat, jumlah malai varietas
Situ Patenggang lebih tinggi dari pada varietas lokal Si Kembiri. Pada perlakuan dosis bahan organik jumlah malai tertinggi ditunjukkan pada perlakuan dosis 5 dan 10 tonha.
Universitas Sumatera Utara
93
y = -0.0172x
2
+ 0.2372x + 14.211 R
2
= 0.998
13.0 13.5
14.0 14.5
15.0 15.5
5 10
15
Dosis Bahan Organik tonha J
u m
la h
M a
la iR
u m
p un
Tabel 39. Jumlah Malai Per Rumpun Varietas Padi Gogo Pada Berbagai Dosis Bahan Organik di Areal Karet 2 Tahun
Varietas Dosis Bahan Organik tonha
Rata-rata B0 = 0
B1 = 5 B2 = 10
B3 = 15
Si Kembiri
10.00 10.56 10.11 10.11 10.19bB
Situ Patenggang
18.44 19.33 19.67 17.67 18.78aA
Rata-rata 14.22bA 14.94aA 14.89aA 13.89cA
14.49
Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang tidak sama pada kolom dan atau baris yang sama, berbeda nyata pada taraf uji 5 huruf kecil dan berbeda sangat nyata pada taraf uji 1 huruf besar menurut uji jarak
Duncan.
Pada Gambar 19 disajikan kurva respon pengaruh perlakuan dosis bahan organik terhadap jumlah malai per rumpun tanaman di areal karet umur 2 tahun.
.
Gambar 19. Hubungan antara Jumlah Malai Per Rumpun dan Dosis Bahan Organik di Areal Karet Umur 2 Tahun
Terlihat bahwa model dugaan kurva respon jumlah malai per rumpum tanaman terhadap perlakuan dosis bahan organik berbentuk kwadratik dengan nilai dugaan jumlah malai
Ỷmaks. = 15.03 malai pada dosis rata-rata pemberian bahan organik maksimum 6.89 tonha untuk ke dua varietas Si Kembiri dan Situ Patenggng.
10. Panjang Malai
Parameter panjang malai di areal karet 2 tahun dipengaruhi sangat nyata oleh perlakuan varietas dan interkasi metode pengolahan tanah dengan pemberian dosis bahan organik
Lampiran Tabel 168 . Pada Tabel 40 ditunjukkan bahwa penampilan panjang malai varietas lokal Si Kembiri lebih tinggi dibandingkan dengan panjang malai Situ Patenggang.
Universitas Sumatera Utara
94
Tabel 40. Panjang Malai Varietas Padi Gogo Pada Berbagai Metode Pengolahan Tanah di Areal Karet 2 Tahun
Varietas Metode Pengolahan Tanah
Panjang Malai cm
V1 = Si Kembiri P1 = Tanah Dikikis dengan Cangkul 1 x
24.08 P2 = Olah Tanah - Cangkul 1 x
24.50 P3 = Olah Tanah - Cangkul 2 x
24.58
Rata-rata 24.39 aA
V2 = Situ Patenggang P1 = Tanah Dikikis dengan Cangkul 1 x
20.83 P2 = Olah Tanah - Cangkul 1 x
21.33 P3 = Olah Tanah - Cangkul 2 x
20.17
Rata-rata 20.78 bB
Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang tidak sama pada kolom dan atau baris yang sama, berbeda nyata pada taraf uji 5 huruf kecil dan berbeda sangat nyata pada taraf uji 1 huruf besar menurut uji jarak
Duncan
Kemudian pada Tabel 41 disajikan pengaruh interaksi perlakuan metode pengolahan tanah dan dosis bahan organik terhadap panjang malai di areal karet umur 2 tahun. Ditunjukkan
pada tabel bahwa panjang malai padi gogo tertinggi terdapat pada kombinasi perlakuan pengolahan tanah P3 dengan dosis bahan organik 15 tonha.
Tabel 41. Panjang Malai Padi Gogo Menurut Metode Pengolahan Tanah Pada Berbagai Dosis Bahan Organik di Areal Karet Umur 2 Tahun
Metode Pengolahan Tanah Dosis Bahan Organik TonHa
Rata-rata B0 = 0
B1 = 5 B2 = 10
B3 = 15
P1 = Tanah Dikikis dengan Cangkul 1 x 21.33fC 22.67cB
23.50aA 22.33dB 22.46
P2 = Olah Tanah - Cangkul 1 x 22.83cB
22.83cB 23.00bB 23.00bB
22.92 P3 = Olah Tanah - Cangkul 2 x
22.17eB 22.33dB
21.33fC 23.67aA
22.38
Rata-rata 22.11 22.61 22.61 23.00
22.58
Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang tidak sama pada kolom dan atau baris yang sama, berbeda nyata pada taraf uji 5 huruf kecil dan berbeda sangat nyata pada taraf uji 1 huruf besar menurut uji jarak
Duncan.
Pada metode pengolahan tanah P1 respon panjang malai tertinggi terdapat pada perlakuan bahan organik dosis 10 tonha. Pada metode pengolahan tanah P2 respon panjang malai
tertinggi terdapat pada dosis bahan organik 5 – 10 ton per ha dan pada pengolahan tanah P3 respon panjang malai tertinggi terdapat pada dosis bahan organik 15 tonha. Dibandingkan
diantara ke tiga interaksi metode pengolahan tanah dan dosis bahan organik panjang malai
Universitas Sumatera Utara
95 tertinggi terdapat pada interaksi pengolahan tanah P3 dan pemberian bahan organik dosis 15
ton per ha.
11. Jumlah Gabah