95 tertinggi terdapat pada interaksi pengolahan tanah P3 dan pemberian bahan organik dosis 15
ton per ha.
11. Jumlah Gabah
Jumlah gabah per malai padi gogo di areal karet umur 2 tahun dipengaruhi dengan sangat nyata oleh perlakuan interaksi varietas dengan metode pengolahan tanah dan oleh perlakuan
interaksi varietas dengan pemberian dosis bahan organik Lampiran Tabel 169. Pada Tabel 42 disajikan analisis data pengaruh interaksi varietas dengan metode pengolahan
tanah terhadap jumlah gabah per malai. Terlihat bahwa untuk varietas Si Kembiri jumlah gabah per malai tertinggi ditunjukkan pada metode pengolahan tanah P2.
Tabel 42. Jumlah Gabah Per Malai Varietas Padi Gogo Pada Berbagai Metode Pengolahan Tanah di Areal Karet Umur 2 Tahun
Varietas Metode Pengolahan Tanah
Rata-rata
V1 = Si Kembiri P1 = Tanah Dikikis dengan Cangkul 1 x
46.48 dC P2 = Olah Tanah - Cangkul 1 x
47.66 dC P3 = Olah Tanah - Cangkul 2 x
32.40 eD
Rata-rata 42.18 aA
V2 = Situ Patenggang P1 = Tanah Dikikis dengan Cangkul 1 x
85.93 bAB P2 = Olah Tanah - Cangkul 1 x
76.04 cB P3 = Olah Tanah - Cangkul 2 x
90.14 aA
Rata-rata 84.04 bB
Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang tidak sama pada kolom dan atau baris yang sama, berbeda nyata pada taraf uji 5 huruf kecil dan berbeda sangat nyata pada taraf uji 1 huruf besar menurut uji jarak
Duncan
Sedangkan pada varietas Situ Patenggang, jumlah gabah tertinggi ditunjukkan pada perlakuan metode pengolahan tanah P3. Antara varietas Si Kembiri dan Situ Patenggang,
jumlah gabah tertinggi ditunjukkan oleh varietas Situ Patenggang. Pada Tabel 43 disajikan data analisis pengaruh perlakuan varietas dan pemberian dosis
bahan organik terhadap jumlah gabah per malai di areal karet umur 2 tahun. Dapat dilihat bahwa pada varietas Si Kembiri jumlah gabah per malai tertinggi terdapat pada dosis bahan
organik 10 ton per ha. Pada varietas Situ Patenggang jumlah gabah tertinggi ditunjukkan oleh perlakuan dosis bahan organik 5 ton per ha. Jumlah gabah tertinggi di antara ke dua
Universitas Sumatera Utara
96 varietas ditunjukan pada varietas Situ Patengggang pada dosis bahan organik 5 ton per ha.
Terlihat bahwa terdapat perbedaan pola respon antara varietas Si Kembiri dan Situ Patenggang terhadap perlakuan pemberian dosis bahan organik pada jumlah hasil gabah per
malai. Respon tertinggi ditunjukan oleh varietas Situ Patenggang dibandingkan dengan varietas lokal Si Kembiri.
Tabel 43. Jumlah
Gabah Per Malai
Varietas Padi Gogo Pada Berbagai Dosis Bahan Organik
di Areal Karet Umur 2 Tahun Varietas
Dosis Bahan Organik tonha Rata-rata
V1 = Si Kembiri B0 = 0
45.74 fE B1 = 5
34.41 gF B2 = 10
53.83 eD B3 = 15
34.73 gF
Rata-rata 42.18aA
V2 = Situ Patenggang B0 = 0
74.26 dC B1 = 5
92.42 aA B2 = 10
80.64 cC B3 = 15
88.82 bAB
Rata-rata 84.04bB
Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang tidak sama pada kolom dan atau baris yang sama, berbeda nyata pada taraf uji 5 huruf kecil dan berbeda sangat nyata pada taraf uji 1 huruf besar menurut uji jarak
Duncan.
12. Persentase Gabah Hampa