105 gogo 4, 8, 12 MST maupun pada pengamatan umur tanaman 16 MST. Sementara pada areal
yang ditanami varietas padi gogo Situ Patenggang, bobot kering gulma terendah terdapat pada perlakuan pengolahan tanah P3 dengan dosis pemberian bahan organik 5 ton per ha
B1.
Tabel 53. Bobot Kering Gulma Varietas Padi Gogo g Pada Berbagai Metode Pengolahan Tanah dan Dosisi Bahan Organik di Areal Karet Umur 2 Tahun
Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang tidak sama pada kolom dan atau baris yang sama, berbeda nyata pada taraf uji 5 huruf kecil dan berbeda sangat nyata pada taraf uji 1 huruf besar menurut uji jarak
Duncan
Telihat pada tabel rata-rata bobot kering gulma pada areal yang ditanami varietas Situ Patenggang lebih rendah dibandingkan dengan areal yang ditanami varietas Si Kembiri
selama pengamatan perkembangan umur tanaman 4 – 16 MST.
Varietas Metode Pengolahan Tanah
Dosis Bahan Organik tonha Rataan
B0 = 0 B1 = 5
B2 = 10 B3 = 15
4 MST
V1 = Si Kembiri
P1 = Tanah Dikikis dgn Cangkul 1 x 13.95aA 13.92aA 13.87bAB
13.92aA 13.92 P2 = Olah Tanah - Cangkul 1 x
13.85bcB 13.83bcB 13.73dC 13.91aA 13.83
P3 = Olah Tanah - Cangkul 2 x 14.05aA 13.94aA 13.83bcB 13.73dC 13.89
Rata-rata
13.95 13.90
13.81 13.85
13.88
V2 = Situ Patenggang
P1 = Tanah Dikikis dgn Cangkul 1 x 13.85bcB 13.75dC 13.74dC 13.73dC 13.77
P2 = Olah Tanah - Cangkul 1 x 13.73dC 13.76dC 13.74dC 13.66eC 13.72
P3 = Olah Tanah - Cangkul 2 x 13.64fD 13.63fD 13.69eCD
13.65fD 13.66
Rata-rata 13.74
13.72 13.73
13.68 13.72
8 MST
V1 = Si Kembiri
P1 = Tanah Dikikis dgn Cangkul 1 x 10.69bB 10.57cB 10.40dB 10.58cB 10.56
P2 = Olah Tanah - Cangkul 1 x 10.34fB 10.26fB 9.90cB 10.54eB 10.26
P3 = Olah Tanah - Cangkul 2 x 11.05aA 10.64cB 10.25fgBC 9.90
10.46
Rata-rata 10.70
10.49 10.18
10.34 10.43
V2 = Situ Patenggang
P1 = Tanah Dikikis dgn Cangkul 1 x 10.32fB 9.97hC 9.92hC 9.89hC 10.03
P2 = Olah Tanah - Cangkul 1 x 9.89hC 10.02hC 9.94hC 9.63jC 9.87
P3 = Olah Tanah - Cangkul 2 x 9.59kCD 9.56llD 9.78iC 9.62jkCD 9.63
Rata-rata
9.93 9.85
9.88 9.71
9.84 12 MST
V1 = Si Kembiri
P1 = Tanah Dikikis dgn Cangkul 1 x 7.89bB 7.72bB 7.46cBC 7.72bB 7.70
P2 = Olah Tanah - Cangkul 1 x 7.39cdBC 7.27dBC 6.75fgD 7.67bB
7.27 P3 = Olah Tanah - Cangkul 2 x
8.40aA 7.81bB 7.25dBC 6.74gD 7.55
Rata-rata 7.89
7.60 7.15
7.38 7.51
V2 = Situ Patenggang
P1 = Tanah Dikikis dgn Cangkul 1 x 7.36dBC 6.85fD 6.77fgD 6.73gD 6.93
P2 = Olah Tanah - Cangkul 1 x 6.75fgD 6.92eD 6.82eD 6.37iD 6.72
P3 = Olah Tanah - Cangkul 2 x 6.29jD 6.25jD 6.56hD 6.35iD 6.36
Rata-rata 6.80
6.67 6.72
6.49 6.67
16 MST
V1 = Si Kembiri
P1 = Tanah Dikikis dgn Cangkul 1 x 5.88bB 5.77bB 5.60cdB 5.77bB 5.76
P2 = Olah Tanah - Cangkul 1 x 5.56dBC 5.48dBC 5.14eC 5.74bB
5.48 P3 = Olah Tanah - Cangkul 2 x
6.22aA 5.83bB 5.47dBC 5.13efC 5.66
Rata-rata
5.89 5.69
5.40 5.55
5.63
V2 = Situ Patenggang
P1 = Tanah Dikikis dgn Cangkul 1 x 5.54dBC 5.20eC 5.15eC 5.13efC 5.25
P2 = Olah Tanah - Cangkul 1 x 5.14eC 5.25eC 5.19eC 4.89gC 5.12
P3 = Olah Tanah - Cangkul 2 x 4.84hD 4.81hD 5.01fgCD
4.88hD 4.88
Rata-rata 5.17
5.09 5.12
4.97 5.08
Universitas Sumatera Utara
106
0.0 2.0
4.0 6.0
8.0 10.0
12.0 14.0
16.0
4 MST 8 MST
12 MST 16 MST
Umur Tanaman MST Bo
b o
t Ke ri
n g
G u
lm a
g
V1 V2
Dari penelitian ini diketahui bahwa terdapat perbedaan respon bobot kering gulma yang tumbuh pada areal yang ditanami varietas Si Kembiri dan pada araeal yang ditanami
varietas Situ Patenggang karena pengaruh perlakuan kombinasi metode pengolahan tanah dan pemberian bahan organik.
Kemampuan menekan penurunan nilai bobot kering gulma di areal percobaan yang dikaji lebih kuat pada areal yang ditanami padi gogo varietas Situ Patenggang dibandingkan
dengan varietas Si Kembiri dengan adanya interaksi perlakuan metode pengolahan tanah dan pemberian dosis bahan organik. Penekanan penurunan bobot kering gulma yang terkuat
terdapat pada perlakuan interaksi varietas Situ Patenggang dengan metode pengolahan tanah P3 dan dosis bahan organik 5 ton per ha.
Pada Gambar 20 disajikan grafik pertumbuhan rata-rata bobot kering gulma menurut perkembangan umur tanaman dan varietas di areal karet umur 2 tahun. Dari gambar dapat
dilihat bahwa nilai bobot kering gulma cenderung semakin menurun dengan makin meningkatnya umur tanaman dari 4 -16 MST baik pada plot percobaan yang ditanami
varietas Si Kembiri maupun Varietas Situ Patenggang. Kecenderungan penurunan bobot kering gulma lebih besar terjadi pada plot yang ditanami varietas Situ Patenggang
dibandingkan dengan pada plot yang ditanami varietas lokal Si Kembiri.
Gambar 20. Grafik Pertumbuhan Bobot Kering Gulma Menurut Perkembangan Umur Tanaman dan Varietas di Areal Karet Umur 2 Tahun
Universitas Sumatera Utara
107
19. Pertumbuhan Tanaman Karet