Bobot Kering Jerami PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI VARIETAS PADI GOGO PADA

89 2 4 6 8 10 12 14 4 MST 8 MST 12 MST 16 MST Umur Tanaman Bo b o t Ke ri n g Ak a r g V1 V2 varietas Situ Patenggang lebih tinggi dibandingan dengan varietas Si Kembiri. Bobot kering akar tertinggi dicapai pada pengamatan umur tanaman 8 MST kemudian cenderung menurun pada umur tanaman 12 MST dan 16 MST. Gambar 17. Grafik Pola Perkembangan Bobot Kering Akar Menurut Varietas pada Umur 4 – 16 MST di Areal Karet 2 Tahun Pada pengaruh dosis bahan organik terhadap bobot kering akar tanaman padi gogo tertinggi ditunjukkan dosis 5 tonha selama pengamatan selang umur tanaman 4 – 16 MST Tabel 36. Tabel 36. Bobot Kering Akar Padi Gogo g Menurut Dosis Bahan Organik Pada Berbagai Umur Tanaman di Areal Karet 2 Tahun Dosis Bahan Organik tonha Umur Tanaman MST 4 8 12 16 B0 = 0 2.02cC 9.18dC 7.62dC 6.85dC B1 = 5 2.51aA 11.43aA 9.48aA 8.53aA B2 = 10 2.25bB 10.24cB 8.50cB 7.65cB B3 = 15 2.30bB 10.47bB 8.69bB 7.82bB Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang tidak sama pada kolom yang sama, berbeda nyata pada tarafuji 5 huruf kecil dan berbeda sangat nyata pada taraf uji 1 huruf besar menurut uji jarak Duncan.

7. Bobot Kering Jerami

Respon bobot kering jerami per rumpun tanaman padi gogo di areal karet 2 tahun dipengaruhi sangat nyata oleh interakasi varietas dengan metode pengolahan tanah dan dosis bahan organik pada umur tanaman 4 – 16 MST Lampiran Tabel 159, 160, 161, 162. Bobot kering jerami tertinggi umumnya ditunjukkan oleh varietas Situ Patenggang dibandingkan dengan Si Kembiri Tabel 37 pada masing-masing tingkatan umur tanaman. Universitas Sumatera Utara 90 Tabel 37. Bobot Kering Jerami Varietas Padi Gogo g Menurut Umur Tanaman Pada Berbagai Metode Pengolahan Tanah dan Dosis Bahan Organik di Areal Karet 2 Tahun Varietas Metode Pengolahan Tanah Dosis Bahan Organik tonha 4 MST 0 5 10 15 V1 = Si Kembiri P1 = Tanah Dikikis dengan Cangkul 1 x P2 = Olah Tanah - Cangkul 1 x P3 = Olah Tanah - Cangkul 2 x 3.47mD 4.23gC 2.70nE 3.73kD 4.40gC 3.60lD 4.10iC 5.20cAB 4.43gC 3.73kD 3.80jD 5.20cAB V2 = Situ Patenggang P1 = Tanah Dikikis dengan Cangkul 1 x P2 = Olah Tanah - Cangkul 1 x P3 = Olah Tanah - Cangkul 2 x 4.27hC 5.20cAB 5.87aA 5.03eC 4.93fC 5.93aA 5.13dBC 5.10dBC 5.47bAB 5.20cAB 5.77aA 5.80aA 8 MST V1 = Si Kembiri P1 = Tanah Dikikis dengan Cangkul 1 x P2 = Olah Tanah - Cangkul 1 x P3 = Olah Tanah - Cangkul 2 x 14.57jE 17.77eC 11.33kF 15.69hD 18.49dC 15.08iDE 17.21fC 21.82bB 18.59dC 15.66hD 15.98gD 21.82bB V2 = Situ Patenggang P1 = Tanah Dikikis dengan Cangkul 1 x P2 = Olah Tanah - Cangkul 1 x P3 = Olah Tanah - Cangkul 2 x 17.95eC 21.84bB 24.63aA 21.60bB 20.10cB 24.20aA 21.61bB 21.43bB 22.90bB 21.85bB 24.21aA 24.35aA 12 MST V1 = Si Kembiri P1 = Tanah Dikikis dengan Cangkul 1 x P2 = Olah Tanah - Cangkul 1 x P3 = Olah Tanah - Cangkul 2 x 25.29lE 30.80gD 19.67mF 27.20jE 32.08fD 26.22kE 29.95hD 37.79dC 32.26fD 27.19jE 27.69iDE 37.84dC V2 = Situ Patenggang P1 = Tanah Dikikis dengan Cangkul 1 x P2 = Olah Tanah - Cangkul 1 x P3 = Olah Tanah - Cangkul 2 x 31.13gD 37.78dC 42.77bA 36.71eC 35.87fC 43.21aA 37.53dC 37.04eC 39.85cB 37.93dC 41.89bAB 42.14bAB 16 MST V1 = Si Kembiri P1 = Tanah Dikikis dengan Cangkul 1 x P2 = Olah Tanah - Cangkul 1 x P3 = Olah Tanah - Cangkul 2 x 22.86jE 27.83fCD 17.79kF 24.58hE 29.00eC 23.73iE 27.11gCD 34.14bAB 29.17eC 24.60hE 25.00hE 34.21bAB V2 = Situ Patenggang P1 = Tanah Dikikis dengan Cangkul 1 x P2 = Olah Tanah - Cangkul 1 x P3 = Olah Tanah - Cangkul 2 x 25.49hE 30.97cB 28.24fCD 28.88eC 30.70cB 31.39cB 30.52cBC 33.78bAB 32.63bAB 29.45dC 31.42cB 36.13aA Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang tidak sama pada kolom dan atau baris yang sama, berbeda nyata pada taraf uji 5 huruf kecil dan berbeda sangat nyata pada taraf uji 1 huruf besar menurut uji jarak Duncan Pada umur tanaman 4 - 16 MST, respon varietas Si Kembiri terhadap bobot kering jerami tertinggi terdapat pada pengolahan tanah P1 dan P2 dengan dosis bahan organik masing- masing pada dosis 5 ton dan 10 ton per ha. Sedangkan pada varietas Situ Patenggang ditunjukkan pada metode pengolahan tanah P3 dengan dosis bahan organik 5 tonha untuk umur tanaman 4 – 12 MST. Kemudian pada umur tanaman 16 MST respon varietas Situ Patenggang tertinggi terhadap bobot kering jeramai ditunjukkan pada pengolahan tanah P3 dengan dosis bahan organik 15 tonha. Universitas Sumatera Utara 91 8. Rasio Bobot Kering Akar – Jerami Rasio bobot kering akar dan jerami dari umur tanaman 4 – 16 MST di areal karet 2 tahun sangat dipengaruhi oleh interaksi varietas dengan metode pengolahan tanah dan dosis bahan organik Lampiran Tabel 163, 164, 165, 166. Pada Tabel 38 terlihat bahwa terdapat perbedaan respon varietas terhadap rasio bobot kering akar – jerami akibat perlakuan metode pengolahan tanah dan dosis bahan organik. Pada varietas Si Kembiri rasio bobot kering akar – jerami tertinggi ditunjukkan pada perlakuan pengolahan tanah metode P2 dan P3 dengan masing-masing perlakuan bahan organik dosis 10 ton dan 5 tonha dari umur tanaman 4 – 16 MST. Sedangkan pada varietas Situ Patenggang rasio bobot kering akar – jerami teringgi ditunjukkan pada perlakuan pengolahan tanah metode P2 dengan pemberian bahan organik dosis 5 tonha. Antara varietas Si Kembiri dan Situ Patenggang rasio bobot kering akar – jerami tertinggi diperlihatkan oleh varietas Situ Patenggang dari hasil semua pengamatan umur tanaman 4, 8, 12 dan 16 MST. Tabel 38 Rasio Bobot Kering Akar Varietas Padi Gogo Menurut Umur Tanaman Pada Berbagai Metode Pengolahan Tanah dan Dosis Bahan Organik di Areal Karet 2 Tahun Varietas Metode Pengolahan Tanah Dosis Bahan Organik tonha 4 MST 0 5 10 15 V1 = Si Kembiri P1 = Tanah Dikikis dengan Cangkul 1 x P2 = Olah Tanah - Cangkul 1 x P3 = Olah Tanah - Cangkul 2 x 0.46cB 0.43cBC 0.54bAB 0.40dBC 0.45cB 0.63aA 0.43cBC 0.34eD 0.39dBCD 0.44cBC 0.62aA 0.28fE V2 = Situ Patenggang P1 = Tanah Dikikis dengan Cangkul 1 x P2 = Olah Tanah - Cangkul 1 x P3 = Olah Tanah - Cangkul 2 x 0.46cB 0.53bAB 0.44cBC 0.57aA 0.66aA 0.55bAB 0.57aA 0.51bAB 0.55bAB 0.54bAB 0.48cB 0.48cB 8 MST V1 = Si Kembiri P1 = Tanah Dikikis dengan Cangkul 1 x P2 = Olah Tanah - Cangkul 1 x P3 = Olah Tanah - Cangkul 2 x 0.50cdC 0.47deCD 0.59bAB 0.44eDE 0.48dCD 0.68aA 0.47deCD 0.37gEF 0.42fDE 0.48dCD 0.68aA 0.31hF V2 = Situ Patenggang P1 = Tanah Dikikis dengan Cangkul 1 x P2 = Olah Tanah - Cangkul 1 x P3 = Olah Tanah - Cangkul 2 x 0.50cdC 0.57bAB 0.47deCD 0.62bAB 0.72aA 0.60bAB 0.62bAB 0.55cABC 0.60bAB 0.58bAB 0.52cBC 0.52cBC 12 MST V1 = Si Kembiri P1 = Tanah Dikikis dengan Cangkul 1 x P2 = Olah Tanah - Cangkul 1 x P3 = Olah Tanah - Cangkul 2 x 0.24eBC 0.22fC 0.28bAB 0.21fgCD 0.23efBC 0.33aA 0.23efBC 0.18iDE 0.20ghCD 0.23efBC 0.32aA 0.15jE V2 = Situ Patenggang P1 = Tanah Dikikis dengan Cangkul 1 x P2 = Olah Tanah - Cangkul 1 x P3 = Olah Tanah - Cangkul 2 x 0.24eB 0.27cdB 0.23eBC 0.30bAB 0.34aA 0.29bAB 0.30bAB 0.27cdAB 0.29bAB 0.28bAB 0.25dB 0.25dB Universitas Sumatera Utara 92 0.00 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 0.60 0.70 4 MST 8 MST 12 MST 16 MST Umur Tanaman R as io B o bot K er ing A k ar - J er am i V1 V2 16 MST V1 = Si Kembiri P1 = Tanah Dikikis dengan Cangkul 1 x P2 = Olah Tanah - Cangkul 1 x P3 = Olah Tanah - Cangkul 2 x 0.23eCD 0.22efCD 0.28cAB 0.21fCD 0.23eCD 0.32bAB 0.22efCD 0.17hiDE 0.20fgD 0.22efCD 0.32bAB 0.14jE V2 = Situ Patenggang P1 = Tanah Dikikis dengan Cangkul 1 x P2 = Olah Tanah - Cangkul 1 x P3 = Olah Tanah - Cangkul 2 x 0.23eCD 0.27cBC 0.22efCD 0.29cAB 0.34aA 0.28cAB 0.29cAB 0.26dBC 0.28cAB 0.27cBC 0.25dBC 0.25dBC Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang tidak sama pada kolom dan atau baris yang sama, berbeda nyata pada taraf uji 5 huruf kecil dan berbeda sangat nyata pada taraf uji 1 huruf besar menurut uji jarak Duncan Dilihat dari perkembangan umur tanaman, rasio bobot kering akar – jerami untuk masing – masing varietas di areal karet 2 tahun meningkat pada pengamatan umur tanaman 4 – 8 MST, kemudian pada selang umur tanaman 8 – 16 MST cenderung menurun tajam Gambar 18. Rasio bobot kering akar – jerami tertinggi dari ke dua varietas ditunjukkan pada pengamatan umur tanaman 8 MST. Gambar 18. Grafik Perkembangan Rasio Bobbot Kering Akar – Jerami menurut Umur Tanaman 4 – 16 MST dan Varietas di Areal Karet TBM 2 Tahun

9. Jumlah Malai