76
6. Bobot Kering Akar
Setiap sampel akar tanaman yang telah dicuci bersih sesuai perlakuan dikering - anginkan. Kemudian akar dipotong-potong ± 5 cm lalu dimasukan ke dalam amplop kertas dan dilem.
Amplop diovenkan di laboratorium pada temperatur 60 C sampai bobot kering akar
konstan. Berat kering akar diukur sebanyak empat kali yaitu saat tanaman berumur 4,8,12, dan 16 MST. Pengamatan dilakukan pada tanaman sampel destruktif dari setiap perlakuan.
7. Bobot Kering Jerami Pengukuran bobot kering jerami dilakukan pada saat tanaman berumur 4,8,12 dan 16 MST.
Jerami tanaman sampel setelah diambil dari petak percobaan sesuai perlakuan dipotong- potong dengan ukuran ± 5 cm. Setelah itu dijemur di sinar matahari beberapa hari sampai
kondisinya kering. Kemudian dimasukan ke dalam amplop dan dikeringkan lebih lanjut di dalam oven di laboratoruim pada suhu 80
C hingga berat keringnnya konstan. Pengamatan dilakukan pada tanaman sampel destruktif dari setiap perlakuan.
8. Rasio Bobot Kering Akar – Jerami
Data ini dihitung dengan memperbandingkan bobot kering akar dan jerami untuk masing-
masing perlakuan. Data diukur saat tanaman berumur 4,8,12 dan 16 MST. 9. Jumlah Malai
Jumlah malai dihitung dari setiap rumpun tanaman sampel sesuai perlakuan yang dicobakan.
Data diamati pada akhir penelitian. 10. Panjang Malai
Jumlah malai pada setiap rumpun tanaman sampel sesuai perlakuan diukur panjang malainya. Panjang malai diukur dari pangkal sampai ujung malai. Data panjang malai rata-
rata jumlah panjang malai dibagai jumlah malai dari rumpun tanaman sampel.
11. Jumlah GabahMalai
Pada setiap rumpun tanaman sampel sesuai perlakuan dihitung jumlah gabah pada setiap malai yang ada. Data rata-rata jumlah gabah per malai sesuai perlakuan yang dicobakan
Universitas Sumatera Utara
77 adalah jumlah seluruh gabah pada rumpun tanaman sampel dibagi jumlah seluruh malai
yang ada. Data ini digunakan sebagai data jumlah gabah per malai. 12. Persentase Gabah Hampa
Pada setiap malai dari rumpun tanaman sampel dihitung jumlah gabah hampa untuk masing- masing perlakuan. Persentase gabah hampa adalah jumlah gabah hampa dari seluruh malai
yang ada dari tanaman sampel dibagi total jumlah seluruh gabah dalam satuan persen. 13. Bobot 1000 Butir Gabah
Hasil gabah dari setiap rumpun tanaman sampel dari masing-masing perlakuan dijemur di bawah sinar matahari hingga kadar air ± 14. Kadar air diukur dengan alat Protimeter.
Gabah yang telah dikeringkan ditimbang bobotnya untuk 1000 butir dengan timbangan digital. Penimbangan untuk setiap perlakuan dilakukan sebanyak tiga kali. Hasil rata-rata
sebanyak tiga kali penimbangan merupakan data bobot 1000 butir gabah. 14. Produksi Gabah
Pada setiap rumpun tanaman sampel sesuai masing-masing perlakuan yang dicobakan produksi gabahnya dipanen. Gabah kemudian dikeringkan di sinar matahari sampai kadar air
14 . Selanjutnya gabah berisi dan gabah hampa dipisahkan dengan cara ditampi. Gabah berisi pada setiap rumpun tanaman sampel ditimbang dan hasil rata-ratanya merupakan data
produksi gabah per rumpun tanaman. 15. Indeks Panen
Data indeks panen IP dari masing-masing perlakuan yang dicobakan dalam penelitian ini
dihitung dengan formula sebagai berikut :
Produksi gabah adalah rata-rata hasil gabah per rumpun tanaman sampel dari masing-masing perlakuan. Produksi gabah dihitung pada kadar air 14 . Berat kering total tanaman adalah
Universitas Sumatera Utara
78 berat kering akar tanaman ditambah berat kering jerami dari rumpun tanaman sampel dari
masing-masing perlakuan.
16. Produksi Gabah Per Plot