Serapan Karbon PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI VARIETAS PADI GOGO PADA

103 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pada varietas Si Kembiri produksi gabah per plot tertinggi karena pengaruh perlakuan dosis bahan organik diperoleh pada dosis 10 ton per ha sedangkan pada varietas Situ Patenggang diperoleh pada dosis bahan organik 5 ton per ha. Produksi gabah per plot varietas Situ Patenggang lebih tinggi secara sangat nyata dibandingkan dengan varietas lokal Si Kembiri. Dapat kita lihat juga bahwa terdapat perbedaan yang sangat jelas respon produksi gabah per plot dari ke dua varietas yang dikaji terhadap perlakuan pemberian dosis bahan organik yang terapkan. Varietas Situ Patenggang menunjukkan respon yang lebih tinggi terhadap perlakuan bahan organik yang diterapkan dibandingkan dengan varietas Situ Patenggang dimana produksi gabah per plot tertinggi diperoleh pada dosis 5 tonha.

17. Serapan Karbon

Parameter serapan karbon oleh tanaman padi gogo di areal tanaman karet umur 2 tahun pada penelitian ini dipengaruhi oleh interaksi varietas dengan metode pengolahan tanah dan dosis bahan organik dengan intensitas pengaruh sangat nyata Lampiran Tabel 175. Pada Tabel 52 disajikan hasil analisis data serapan karbon per tanaman varietas padi gogo karena pengaruh interaksi varietas dengan metode pengolahan tanah dan pemberian dosis bahan organik di areal karet umur 2 tahun. Tabel 52. Serapan Karbon Varietas Padi Gogo g Pada Berbagai Metode Pengolahan Tanah dan Dosisi Bahan Organik di Areal Karet 2 Tahun Varietas Metode Pengolahan Tanah Dosis Bahan Organik tonha Rataan B0 = 0 B1 = 5 B2 = 10 B3 = 15 V1 = Si Kembiri P1 = Tanah Dikikis dgn Cangkul 1 x 13.02mE 13.65jklE 15.13jD 13.87jkE 13.92 P2 = Olah Tanah - Cangkul 1 x 15.67hD 16.41gD 18.47fC 15.15ijD 16.43 P3 = Olah Tanah - Cangkul 2 x 10.48nF 14.41jkDE 16.13gD 18.03fCD 14.76 Rata-rata 13.05 14.82 16.58 15.68 15.03 V2 = Situ Patenggang P1 = Tanah Dikikis dgn Cangkul 1 x 15.96ghD 19.69deBC 19.98dBC 20.10dBC 18.93 P2 = Olah Tanah - Cangkul 1 x 19.96dBC 20.02dBC 19.38eBC 21.78bAB 20.29 P3 = Olah Tanah - Cangkul 2 x 21.76bAB 23.07aA 21.19cAB 21.88bAB 21.97 Rata-rata 19.23 20.93 20.18 21.25 20.40 Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang tidak sama pada kolom dan atau baris yang sama, berbeda nyata pada taraf uji 5 huruf kecil dan berbeda sangat nyata pada taraf uji 1 huruf besar menurut uji jarak Duncan Universitas Sumatera Utara 104 Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa serapan karbon per tanaman tertinggi pada varietas lokal Si Kembiri terdapat pada kombinasi perlakuan metode pengolahan tanah P2 dengan dosis pemberian bahan organik 10 ton per ha B2. Sedangkan pada varietas Situ Patenggang serapan karbon tertinggi terdapat pada kombinasi perlakuan merode pengolahan tanah P3 dengan pemberian bahan organik dosis 5 ton per ha B1. Rata-rata serapan karbon oleh varietas Situ Patenggang lebih tinggi dibandingkan dengan serapan karbon oleh varietas Si Kembiri. Dari data di atas dapat diketahui terdapat perbedaan respon serapan karbon di antara ke dua varietas yang diteliti terhadap adanya perlakuan pengolahan tanah dan pemberian bahan organik. Terlihat varietas Situ Patenggang mempunyai respon yang lebih tinggilebih baik terhadap serapan karbon per tanaman dibandingkan dengan varietas Si Kembiri di areal karet umur 2 tahun. Serapan karbon tertinggi terdapat pada kombinasi perlakuan pengolahan tanah P3 dan dosis pemberian bahan organik 5 ton per ha pada varietas Situ Patenggang.

18. Bobot Kering Gulma