131
0.000 0.050
0.100 0.150
0.200 0.250
0.300
4 MST 8 MST
12 MST 16 MST
Umur Tanaman MST R
asi o
B o
b o
t K er
in g
A kar
- Jer
am i
V1 V2
tanaman 4 – 8 MST, kemudian cenderung menurun tajam pada umur tanaman 8 – 12 MST dan pada umur 12 – 16 MST terjadi sedikit peningkatan. Perkembanagan rasio bobot kering
akar – jerami tertinggi dari ke dua varietas ditunjukkan oleh varietas Situ Patenggang.
Gambar 27. Grafik Perubahan Rasio Bobot Kering Jerami Menurut Varietas dan Umur 4 – 16 MST di Areal Tanaman Karet 3 Tahun
9. Jumlah Malai
Banyknya jumlah malai yang berkembanag per rumpun tanaman di areal karet 3 tahun dipengaruhi sangat nyata oleh adanya interaksi antara varietas dengan metode pengolahan
tanah dan pemberian dosis bahan organik Lampiran Tabel 209. Pada Tabel 73 disajikan hasil analisis data pengaruh interaksi varietas, metode pengolahan
tanah dan dosis bahan organik terhadap jumlah malai per tanaman.
Tabel 73. Jumlah Malai Per Rumpun Varietas Padi Gogo Pada Berbagai Metode Pengolahan Tanah dan Dosis Bahan Organik di Areal Karet 3 Tahun
Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang tidak sama pada kolom dan atau baris yang sama, berbeda nyata pada taraf uji 5 huruf kecil dan berbeda sangat nyata pada taraf uji 1 huruf besar menurut uji jarak
Duncan.
Varietas Metode Pengolahan
Tanah Dosis Bahan Organik tonha
Rata-rata B0 = 0
B1 = 5 B2 = 10
B3 = 15
V1 = Si Kembiri
P1 = Tanah Dikikis dgn Cangkul 1 x P2 = Olah Tanah - Cangkul 1 x
P3 = Olah Tanah - Cangkul 2 x 9.33eB
7.67hD 8.00gD
7.67hD 9.67deB
11.00cB 9.00eBC
9.33eB 8.33fgCD
8.00gD 9.33eB
8.33fCD 8.50
9.00 8.92
Rata-rata 8.33 9.44
8.89 8.56
8.81
V2 = Situ Patenggang
P1 = Tanah Dikikis dgn Cangkul 1 x P2 = Olah Tanah - Cangkul 1 x
P3 = Olah Tanah - Cangkul 2 x 9.00eBC
12.00aA 9.33eB
11.67bAB 8.00gD
8.00gD 11.00cB
9.33eB 8.33fCD
12.33sA 10.00dB
8.00gD 11.00
9.83 8.42
Rata-rata 10.11
9.22 9.56
10.11 9.75
Universitas Sumatera Utara
132 Dari data di atas terlihat bahwa jumlah malai tertinggi untuk varietas Si Kembiri terdapat
pada pengolahan tanah P3 dan dosis bahan organik 5 ton per ha. Sedangkan untuk varietas Situ Patenggang, jumlah malai tertinggi terdapat pada pengolahan tanah P1 dan dosis bahan
organik 15 ton per ha. Antara ke dua varietas jumlah malai tertinggi ditunjukkan oleh varietas Situ Patenggang.
Informasi lebih lanjut dari data di atas dapat dijelaskan bahwa antara varietas Si Kembiri dan Situ Patenggang terdapat perbedaan responya terhadap jumlah malai per tanaman karena
pengaruh perlakuan metode pengolahan tanah dan pemberian bahan organik. Respon varietas Situ Patenggang umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan varietas Si Kembiri.
10. Panjang Malai