Peranan Negara Uraian Materi
                                                                                75 Guna  mengatasi  ketegangan  antara  Blok  Barat  dan  Blok  Timur  yang  terus
bersitegang, bangsa Indonesia memprakarsai didirikannya Gerakan Non-Blok Non  Aligned.  Negara-negara  pemrakarsa  Non-Blokan  antara  lain:
Afghanistan,  India,  Indonesia,  Republik  Arab  Persatuan  Mesir,  dan Yugoslavia.
3.  KTT Konferensi Tingkat Tinggi KTT pertama Non Blok diadakan di Beograd atau
Belgrado Yugoslavia dari tanggal 1 - 6 September 1961 atas undangan dari Presiden  Yosef  Broz  Tito  Yugoslavia,  Abdul  Nasser  Mesir,  dan  Sukarno
Indonesia.  KTT  ini  dihadiri  oleh  25  negara  dari  Asia-Afrika,  Amerika  Latin, dan  Eropa.  Adapun  KTT  Non  Blok  ini  oleh  negara
–  negara  Barat  disebut Dunia Ketiga The Third World.
4.  Mengirimkan Misi Garuda MISIRIGA Pada  bulan  Januari  1957  dikirimlah  Pasukan  Garuda  I  ke  Timur  Tengah  di
bawah komando Kolonel Hartoyo, yang kemudian diganti oleh Letnan Kolonel Suadi.  Pada  tahun  1960,  di  Kongo  terjadi  perang  saudara.  Untuk
mendamaikan situasi di Kongo ini, Indonesia mengirimkan Pasukan Garuda II di  bawah  pimpinan  Kolonel  Prijatna,  sedangkan  sebagai  komandan  batalion
adalah  Letkol  Solichin  Gautama  Purwanegara.  Selanjutnya  Misi  Garuda  III dikirim  ke  Kongo  dipimpin  oleh  Brigjen  Kemal  Idris.  Keikutsertaan  Indonesia
dalam  Misi  Perdamaian  ini  tergabung  dalam  Pasukan  Dewan  Keamanan Perserikatan  Bangsa-Bangsa  DK-PBB.  Hal  ini  karena  tentara  kita
mengembangkan sikap bersahabat dan cinta damai. Sampai saat ini, bangsa Indonesia  telah  puluhan  kali  terlibat  dalam  misi  perdamaian  dunia  di  bawah
bendera Perserikan Bangsa-Bangsa PBB. 5.  Menjadi  anggota  Perserikatan  Bangsa-Bangsa  PBB  atau  United  Nations
Organization  UNO.  Sebagai  anggota  PBB,  bangsa  Indonesia  aktif  terus dalam  usaha  menciptakan  perdamaian  dan  keamanan  dunia  internasional,
salah  satu  di  antaranya  ialah  dengan  aktifnya  Indonesia  dalam  mengirimkan misi  perdamaian  yang  tergabung  dalam  Misi  Republik  Indonesia  Garuda
MISIRIGA. 6.  Mendirikan ASEAN
Sebagai perwujudan dari politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif, pada tanggal  8  Agustus  1967,  Indonesia  dengan  negara-negara  Asia  Tenggara
76 lainnya  mendirikan  organisasi  yang  diberi  nama  ASEAN  Association  of  The
South  East  Asian  Nations,  Organisasi  Negara-negara  Asia  Tenggara  yang didrikan  berdasarkan  Deklarasi  Bangkok.  Adapun  tujuannya  adalah  untuk
Mempercepat  pertumbuhan  ekonomi,  kemajuan  sosial,  dan  budaya, pendidikan, dan IPTEK, serta memelihara kerja sama yang erat dan berguna
dengan  organisasi –  organisasi  internasional  dan  regional.  Tujuan  tersebut
termaktub  dalam  Deklarasi  Bangkok  yang  ditanda tangani  oleh  lima  menteri luar  negeri  negara-negara  Asia  Tenggara.  Kelima  menteri  tersebut  ialah:
Adam  Malik  Indonesia,  Tun  Abdul  Razak  Malaysia,    Thanat  Khoman Thailand, Rajaratnam Singapura, dan Narcisco Ramos Filipina. Pada saat
berkecamuk Perang Vietnam, Indonesia juga memprakarsai diselenggarakan- nya  Jakarta  Informal  Meeting  JIM  yang  membahas  mengenai  upaya-upaya
mendamaikan Vietnam. 7.  Menjalin  Kerja  Sama  dengan  Negara-negara  di  Dunia.  Dalam  organisasi
internasional,  Indonesia  juga  bekerja  sama  dalam  OPEC  Organization  of Petroleum
Exporting Countries-Negara-negara
pengekspor minyak,
Organisasi  Konferensi  Islam  OKI,  dan  APEC  Asia  Pacific  Economic Cooperation = Kerjasama Ekonomi Negara Asia Pasifik. Selain itu, Indonesia
juga menjadi anggota organisasi internasional lainnya.
                