17 Winataputra 2007, mengemukakan bentuk kesadaran berkonstitusi bagi
warga Negara Indonesia yaitu Kesadaran dan kesediaan untuk
mempertahankan dan mengisi kemerdekaan Indonesia sebagai hak azasi bangsa dengan perwujudan perilaku sehari-hari antaralain: Belajarbekerja keras
untuk menjadi manusia Indonesia yang berkualitas, siap membela Negara sesuai dengan kapasitas dan kualitas pribadi masing-masing, dan rela berkorban untuk
Indonesia, tidak bersikap primordialistik, berjiwa kemitraan pluralistic, dan bekerja sama secara professional.
2. Kesadaran Berkonstitusi Sebagai Identitas Nasional dan
Lambang Persatuan Bangsa
Kesadaran berkonstitusi juga mempunyai fungsi sebagai identitas nasional. Dikatakan demikian karena dengan kesadaran kita bisa menunjukkan
sesuatu yang berbeda dengan bangsa lain, hal ini diakarenakan konstitusi setiap Negara berbeda satu dengan yang lainnya.
Kesadaran berkonstitusi juga mendorong warga Negara untuk selalu patuh terhadap aturan-aturan atau kaidah-kaidah yang telah ditetapkan dalam
undang-undang. Salah satu bentuk nyata pentingnya budaya sadar berkonstitusi bagi pelaksanaan konstitusi adalah terkait dengan kewenangan Mahkamah
Konstitusi menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar.Oleh karena pembudayaan berkonstistusi sangat urgen.
Budaya sadar berkonstitusi tercipta tidak hanya sekedar mengetahui norma dasar dalam konstitusi. Lebih dari itu, juga dibutuhkan pengalaman nyata
untuk melihat dan menerapkan konstitusi dalam praktik kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, menumbuhkan
budaya sadar berkonstitusi adalah suatu proses panjang dan berkelanjutan.
3. Implementasi Kesadaran
Berkontitusi Dalam
Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara.
Kesadaran berkonstitusi perlu untuk diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari supaya dapat terwujud masyarakat yang sesuai dengan
konstitusi. Adapun implementasi dari kesadaran berkonstitusi salah satu dianaranya adalah mempunyai kemauan untuk bersama-sama membangun jiwa
18 kemanusiaan yang adil dan beradab dengan perwujudan perilaku sehari-hari
antara lain: menghormati orang lain seperti menghormati diri sendiri, memperlakukan orang lain secara proporsional, dan bersikap empatik pada
orang lain.
D. Aktivitas Pembelajaran
Pembelajaran tentang
penanaman kesadaran
berkonstitusi ini
menggunakan Model pembelajaran problem based learning yang bertujuan merangsang peserta untuk belajar melalui berbagai permasalahan nyata dalam
kehidupan sehari-hari terkait kesadaran berkonstitusi yang telah dipelajarinya melalui langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:
1. Mengorientasi peserta pada masalah. 2. Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran.
3. Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok. 4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.
5. Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah. Setelah peserta mendapat jawaban terhadap masalah yang ada, selanjutnya dianalisis
dan dievaluasi.
E. LatihanKasusTugas
Sebutkan beberapa contoh sikap yang mencerminkan kesadaran berkonstitusi dalam kehidupan sehari-hari
F. Rangkuman
Kesadaran berkonstitusi secara konseptual diartikan sebagai kualitas pribadi seseorang yang memancarkan wawasan, sikap, dan perilaku yang
bermuatan cita-cita dan komitmen luhur kebangsaan dan kebernegaraan Indonesia. Kesadaran berkonstitusi merupakan salah satu bentuk keinsyafan
warga negara akan pentingnya mengimplementasikan nilai-nilai konstitusi. Kesadaran berkonstitusi juga mendorong warga Negara untuk selalu
patuh terhadap aturan-aturan atau kaidah-kaidah yang telah ditetapkan dalam undang-undang.