Hakikat, Kedudukan, dan Unsur Dasar Wawasan Nusantara

44 2 Tata laku lahiriah merupakan kekuatan yang utuh, dalam arti kemanunggalan kata dan karya, keterpaduan pembicaraan dan perbuatan.

4. Tujuan, Fungsi dan Asas Wawasan Nusantara

Wawasan Nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional daripada kepentingan individu, kelompok golongan, suku bangsa atau daerah. Kepentingan-kepentingan tersebut tetap dihormati, diakui, dan dipenuhi selama tidak bertentangan dengan kepentingan nasional atau kepentingan masyarakat.

5. Bentuk Wawasan Nusantara

a Wawasan Nusantara sebagai landasan konsepsi ketahanan nasional. Wawasan Nusantara dipandang sebagai konsepsi politik ketatanegaraan dalam upaya mewujudkan tujuan nasional. Sebagai suatu konsepsi politik yang didasarkan pada pertimbangan konstelasi geografis, Wawasan Nusantara dapat dikatakan sebagai penerapan teori geopolitik dari bangsa Indonesia. b Wawasan nusantara sebagai wawasan pembangunan mempunyai arti cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri serta lingkungannya selalu mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. c Wawasan nusantara sebagai wawasan pertahanan dan keamanan negara. Wawasan Nusantara sebagai wawasan pertahanan dan keamanan negara mempunyai arti pandangan geopolitik Indonesia dalam lingkup tanah air Indonesia sebagai satu kesatuan yang meliputi seluruh wilayah dan segenap kekuatan negara. Wawasan Nusantara sebagai wawasan kewilayahan. Untuk menjaga eksistensi suatu negara, perlu ditentukan batas-batas wilayah nasional agar tidak terjadi sengketa dengan negara tetangga, serta sebagai bentukwujud untuk menjaga dan mempertahankan kedaulatan negara. 45

6. Faktor-Faktor Penyebab Memudarnya Pemahaman Wawasan Nusantara

Faktor-faktor penyebab memudarnya pemahaman Wawasan Nusantara dapat berasal dari internal ataupun eksternal a Faktor internal, antara lain: 1. Adanya egosentrisme, yakni suatu paham yang dibangun dari semangat lokal tanpa memperhatikan kepentingan bersama demi kepentingan bangsa dan negara. 2. Sikap etnonasionalisme, merupakan sikap yang menonjolkan etnis tertentu sebagai superioritas dalam seluruh etnis yang ada di Indonesia. Sikap ini dapat menimbulkan konflik dan membunuh semangat demokrasi dan juga menghambat proses nasinalisme dalam mewujudkan integritas nasional. 3. Adanya kesenjangan program pembangunan pemerintah pusat pada pemerintah daerah. b Faktor ekstern, antara lain: 1. Pengaruh globalisasi. Bangsa Indonesia yang dikenal dengan budaya ketimuran yang sangat menjujung tinggi etika dan moral bangsa dengan adanya globalisasi ini telah mempengaruhi perilaku masyarakat Indonesia 2. Pengaruh dari konstelasi politik internasional. Negara-negara superpower berusaha mencari pengaruh dari negara-negara berkembang untuk melaksanakan idiologi dari negara tersebut, seperti pertarungan pengaruh antara ideologi komunis dan liberal.

7. Implementasi Wawasan Nusantara dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika

Implementasi Wawasan Nusantara dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika tercermin pada pola pikir, sikap, dan tindakperilaku yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari pada kepentingan pribadi, golongan, dan atau kelompok sendiri. Wawasan Nusantara dapat diterapkan dalam kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia a Dalam kehidupan politik, antara lain: