Pendekatan Saintifik pada Pembelajaran PPKn SMASMK

81 data, adanya analisa, dan fakta. Dengan metode ilmiah seperti ini diharapkan kita akan mempunya sifat bebas prasangka dan sifat objektif. Selanjutnya secara sederhana pendekatan ilmiah merupakan suatu cara atau mekanisme untuk mendapatkan pengetahuan dengan prosedur yang didasarkan pada suatu metode ilmiah. Ada juga yang mengartikan pendekatan ilmiah sebagai mekanisme untuk memperoleh pengetahuan yang didasarkan pada struktur logis. Pendekatan ilmiah ini memerlukan langkah-langkah pokok, yaitu: mengamati, menanya, mengumpulkan datainformasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan.

5. Langkah-langkah Pembelajaran PPKn SMASMK dengan Pendekatan Saintifik

a. Menanya Kegiatan menanya lebih diutamakan aktivitasnya dilakukan oleh peserta didik. Hal-hal yang dipertanyakan peserta didik terkait sesuatu yang bersifat faktual hingga analitik. Dengan demikian peserta didik akan berkembang kemampuan berfikir kritisnya. b. Mengumpulkan datainformasi Kegiatan mengumpulkan datainformasi melalui kegiatan uji coba, mengeksplorasi lebih mendalam, dan mengumpulkan data sehingga data yang telah diperoleh dapat dianalisis dan disimpulkan. c. Mengasosiasi Mengasosiasi adalah kegiatan peserta didik untuk membandingkan antara data yang telah diolahnya dengan teori yang ada sehingga dapat ditarik kesimpulan dan atau ditemukannya prinsip dan konsep penting.dan pelaksanaannya erat hubungannya dengan kegiatan menalar.Dalam pembelajaran PPKn SMASMK, terdapat dua cara menalar, yaitu penalaran induktif dan penalaran deduktif. d. Mengomunikasikan Kegiatan peserta didik dalam mendiskripkan dan menyampaikan hasil temuannya dari kegiatan mengamati, menanya, uji coba, dan mengasosiasi. Kegiatan mengomunikasikan ditujukan kepada orang lain baik secara lisan maupun tulisan dan dibantu dengan perangkat teknologi baik konvensional maupun Teknologi Informasi dan Komunikasi. 82 Contoh Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran PPKn SMASMK No Uraian Kegiatan 1 Pendahuluan a. Guru mempersiapkan suasana belajar yang menyenangkan, memanjatkan do’a bersama, menanyakan kesiapan belajar siswa, serta kehadiran para siswa. b. Guru mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan sebelumnya yaitu hak asasi manusia dalam Pancasila dikaitkan dengan kompetensi yang akan dipelajari dan di kembangkan. c. Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. d. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan Dilakukan. e. Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan. 2 Kegiatan Inti 1 Mengamati a Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok masing-masing berjumlah 5 – 6 orang. b Peserta didik membaca wacana yang berjudul TKI Asal Brebes Dianiaya Majikan di Singapura yang terdapat pada Buku Teks PPKn Kelas XII Bab 1, Sub-bab B, kemudian guru dapat menambahkan penjelasan terkait dengan wacana tersebut dengan berbagai fakta baru yang berhubungan dengan kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia di Indonesia. c Peserta didik menganalisis kasus tersebut dengan menjawab beberapa pertanyaan yang terdapat dalam wacana tersebut. 2 Menanya a Peserta didik membuat identifikasi pertanyaan sebanyak mungkin tentang kasus pelanggaran hak asasi manusia dan penyimpangan nilai-nilai Pancasila dalam berbagai kasus pelanggaran hak asasi manusia di Indonesia, misalnya sebagai berikut. • Apa yang dimaksud dengan kasus pelanggaran hak asasi manusia? • Apa yang dimaksud dengan pelanggaran berat hak asasi manusia? • Apakah faktor-faktor yang menyebabkan pelanggaraan hak asasi manusia? • Nilai-nilai apa yang dilanggar dalam kasus pelanggaran hak asasi manusia? b Peserta didik merumuskan hipotesis, yakni pernyataan statement sebagai jawaban sementara atas pertanyaan yang diajukan. Kompetensi yang dikembangkan adalah kreativitas, rasa ingin tahu dan kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis. 3 Mengumpulkan Informasi data a Peserta didik mencari informasi lanjutan dengan membaca sumber lain yang relevan baik dari internet, web, maupun media sosial