Tahap Pekerjaan Lapangan Tahap Pemeriksaan Keabsahan Data. Deskripsi Data Ke–1

47 pada bab II berisi teori-teori yang dikemukakan oleh beberapa ahli. Teori tersebut digunakan untuk menunjang kegiatan penelitian yang dilakukan. Selain berisi teori, bab II juga berisi kerangka berpikir. Kerangka berpikir tersebut diturunkan dari latar belakang dan landasan teori yang digunakan dalam melakukan penelitian. Pada bab III peneliti menguraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam penelitian. Pembahasan mengenai metode penelitian dimulai dari tempat dan waktu penelitian, metode dan pendekatan penelitian, data dan sumber data, teknik pengambilan subjek penelitian, teknik pengumpulan data, teknik uji validitas data, teknik analisis data hingga prosedur penelitian.

d. Persiapan Administratif Penelitian.

Tahap selanjutnya setelah menyusun rancangan penelitian adalah melakukan persiapan administrasi penelitian, pengurusan perizinan dilakukan dengan mulai dari dosen ke tingkat jurusan, fakultas sampai pada institusi serta lembaga-lembaga yang terkait dengan sekolah yang akan digunakan sebagai tempat penelitian.

e. Menyiapkan Instrumen Penelitian, Peralatan dan Perlengkapan Penelitian

Peneliti pada tahap ini menyiapkan instrumen penelitian, peralatan dan perlengkapan penelitian yang dibutuhkan untuk memperlancar, mempermudah dan memperjelas kegiatan pengumpulan data yang diperoleh di lapangan. Pada tahap ini, langkah yang dilakukan adalah mempersiapkan instrumen penelitian berupa pedoman wawancara dan mempersiapkan peralatan dokumentasi seperti kamera dan alat perekam suara voice recorder. Selain itu, peneliti juga mempersiapkan perlengkapan seperti alat tulis untuk keperluan kegiatan penelitian.

2. Tahap Pekerjaan Lapangan

Langkah selanjutnya setelah melakukan tahap pra-lapangan adalah tahap pekerjaan lapangan. Pada tahap pekerjaan lapangan, peneliti 48 memasuki lapangan untuk melakukan penelitian dan mengumpulkan data penelitian. Pada tahap ini peneliti memasuki lapangan sesuai dengan tempat dan waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Kemudian peneliti melakukan penelitian sesuai dengan sintak dari metode dan pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian yaitu metode studi kasus dan pendekatan penelitian kualitatif. Langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data dengan menggunakan teknik pengambilan subjek penelitian dan teknik pengumpulan data yang telah ditentukan pada bab III. Pada penelitian ini, teknik pengambilan subjek yang digunakan peneliti adalah non probability sampling dengan teknik purposive sampling dan bersifat snowball sampling. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara dan dokumentasi.

3. Tahap Pemeriksaan Keabsahan Data.

Menilai keabsahan atau kevalidan suatu data perlu melakukan pemeriksaan secara cermat dan teliti. Kevalidan suatu data dilihat dari substansi, sumber data, maupun teknik pengambilan data. Uji yang digunakan untuk memeriksa keabsahan data pada penelitian ini menggunakan dua uji yaitu dengan melakukan uji kredibilitas dan uji dependability.

4. Menyusun Laporan Penelitian

Langkah selanjutnya setelah melakukan tahap pemeriksaan keabsahan data adalah menyusun laporan penelitian. Setelah laporan penelitian sudah terbentuk, maka selanjutnya agar laporan tersebut teruji keabsahan dan kevalidan datanya maka perlu review. Kegiatan review dilakukan oleh auditor eksternal. Auditor eksternal pada penelitian ini adalah pembimbing dalam melakukan penelitian ini. Kemudian setelah kegiatan review oleh auditor eksternal langkah selanjutnya adalah merevisi atau memperbaiki untuk menyempurnakan laporan penelitian sesuai dengan hasil review yang mengacu pada ketentuan atau aturan kevalidan yang berlaku. 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini di salah satu Sekolah Menengah Atas SMA yang ada di Kota Surakarta. Lokasi sekolah tersebut sangat strategis dan mudah dijangkau. Hal ini dikarenakan lokasi sekolah berdekatan dengan tempat Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum SPBU, swalayan, dan tempat fotokopi sehingga memudahkan siswa, guru maupun tenaga kependidikan dalam memenuhi kebutuhan untuk memfotokopi, mengisi bensin maupun membeli keperluan yang tersedia di swalayan dekat sekolah. Konsep yang diusung oleh sekolah adalah sekolah yang berwawasan lingkungan. Mengacu pada konsep tersebut maka lingkungan sekolah banyak ditanami pohon–pohon agar bernuansa asri. Fasilitas sekolah termasuk dalam kategori baik dan lengkap, tersedia ruang kelas yang cukup untuk kegiatan pembelajaran bahkan ada ruang khusus untuk mata pelajaran tertentu seperti ruang musik dan ruang batik. Jumlah laboratorium juga lengkap. Macam– macam laboratorium yang tersedia yaitu laboratorium Biologi, Fisika, Kimia, Komputer dan laboratorium Ilmu Pengetahuan Sosial IPS. Dari berbagai fasilitas sekolah tersebut, ada beberapa fasilitas yang masih membutuhkan penambahan ataupun perbaikan. Salah satu fasilitas sekolah yang membutuhkan penambahan adalah tempat duduk di halaman sekolah yang dapat digunakan siswa untuk kegiatan diskusi. Tempat duduk di halaman sekolah jumlahnya masih terbatas, sehingga kurang dapat memenuhi kebutuhan siswa yang ingin belajar ataupun berdiskusi di halaman sekolah. Selain itu, fasilitas sekolah yang perlu diadakan penambahan dan perbaikan adalah internet sekolah. Keberadaan internet di sekolah sudah menjadi kebutuhan siswa dan guru, untuk memenuhi kebutuhan internet pihak sekolah memberikan fasilitas wifi di beberapa spot area yaitu di ruang guru dan laboratorium komputer sedangkan di ruang 49 50 kelas belum tersedia wifi. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa keberadaan wifi pada saat ini belum sepenuhnya dapat digunakan secara optimal karena sinyal wifi belum dapat menjangkau semua ruangan yang ada pada sekolah. Upaya yang dilakukan pihak sekolah untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menganggarkan perbaikan dan penambahan wifi dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah RAPBS pada tahun depan yaitu tahun 2017. Adanya penambahan spot area wifi diharapkan dapat membantu siswa mengakses internet sehingga mampu menunjang kegiatan pembelajaran agar lebih efektif dan efisien. Jumlah guru ada 60 orang sedangkan jumlah guru ekonomi ada lima orang dengan prosentase tiga guru induk dan dua guru non induk. Kedua guru non induk tersebut mengajar untuk pemenuhan jam mengajar sebagai keperluan sertifikasi guru. Semua guru ekonomi baik guru induk maupun non induk merupakan guru yang sudah tersertifikasi. Informan dalam penelitian ini adalah seluruh guru ekonomi baik guru induk maupun non induk dan kepala sekolah. Berikut rincian daftar informan dan golongan kepangkatan yang dimiliki serta keterangan jabatan yang diampu. Tabel 4. Daftar Informan dan Keterangan No Inisial Guru Golongan Keterangan 1 WK IIIB Guru Ekonomi Kelas XII 2 SI IIIC Guru Ekonomi Kelas X 3 ET IIIC Guru Kelas X,XI,XII LM Ekonomi 4 TY - Guru Kelas X,XI,XII LM Ekonomi 5 ES IVA Guru Ekonomi Kelas XI 6 YM IVB Kepala Sekolah Sumber: Data Hasil Penelitian

2. Deskripsi Data Ke–1

Deskripsi data ke-1 berisi mengenai motivasi guru untuk melakukan PTK. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa guru ekonomi yang menjadi informan dalam penelitian ini termotivasi melakukan PTK adalah untuk keperluan kenaikan pangkat. Hal ini ditunjukkan pada pernyataan berikut: 51 Informan ES :“Ya untuk kenaikan pangkat itu mba” Informan ET :“Ya untuk menunjang kenaikan pangkat itu ya.” Informan TY :“…Ada dorongan juga ada motivasinya. Ini naik tingkat ini, itu lebih termotivasi lagi seperti itu.” Informan WK :“PTK. Karena kan syarat dari kenaikan pangkat kan PTK itu.” Informan SI :“Rencana ya pasti PTK. Karena untuk kenaikan pangkat harus PTK dan itu nilainya tinggi.” Berdasarkan wawancara lebih lanjut kepada salah satu informan yang sudah melakukan PTK yaitu informan ES, motivasi melakukan PTK tidak hanya digunakan sebagai keperluan kenaikan pangkat namun digunakan juga untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang dapat berimplikasi pada hasil belajar peserta didik. Berikut pernyataan informan ES: Informan ES :“Karena waktu itu kan saya melihat banyak siswa yang belum siap dalam menerima pembelajaran. Saya ingin menggunakan metode diskusi itu tadi. Coba ah ta ganti pake ini bagaimana, ternyata hasilnya lebih baik dan akhirnya saya ajukan untuk PTK itu tadi.”

3. Deskripsi Data Ke–2