Deskripsi Data Ke- 6 Analisis Kesulitan-Kesulitan yang Dialami Guru Ekonomi SMA untuk Melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) SKRIPSI

59 Informan ES :“Sudah mba, saya sudah pernah bikin PTK. Pada saat itu kan ini ya saya mau naik pangkat dari golongan IVA ke IVB. Nah kalau syarat sekarang kan kalau mau naik pangkat harus ada PTKnya, ya lalu saya buat PTK itu.” :“Sudah mba, tapi ya itu… dulu saya bersama teman-teman yang ingin mengajukan kenaikan pangkat sudah membuat PTK 1 dan modul 11 sudah diajukan ke DIKPORA dari tahun 2010. Tapi sampai sekarang tidak ada pemberitahuan sama sekali apakah PTK saya diterima atau tidak, apakah modul saya diterima atau tidak. Makanya saya bingung mba. Kemarin-kemarin sudah saya konfirmasi ke DIKPORA katanya berkas saya tidak ada. Gimana? Padahal sudah dikumpulin berkas-berkasnya jadi satu sak sekolah lho mba kok bisa tidak ada ya saya juga bingung. Kalau ada konfirmasinya kan bisa tahu oh saya salahnya disini, nanti kan bisa dibenakne tapi yang ini tidak ada.” :“Sejak saat itu ya, saya sudah pasrah mba, mau mungggah ya ngono nek ra munggah yo ngono. Toh nanti kalau sudah pensiun kan ada kenaikan pangkat secara otomatis. Jadi langsung naik dari golongan IVA ke IVB. Dah gitu aja.” Sedangkan informan lainnya yaitu informan ET, dan TY sedang dalam proses melakukan PTK. Informan TY sedang mencoba membuat latar belakang pada proposal PTK, sedangkan informan ES sudah mencapai bab II. Berikut rincian pernyataan kedua informan tersebut: Informan TY :“Iya, proses kesana PTK.” :“Baru mencoba… pembuatan latar belakang.” Informan ET :“Bab 3? Berarti bab 1 2 mungkin mba.” Informan lainnya yaitu SI dan WK masih berencana untuk melakukan PTK. Berikut pernyataan informan WK dan SI: Informan WK :“In shaa Allah dua tahun lagi paling tidak ya besok tahun depan.” Informan SI :“Rencana ya pasti PTK. Karena untuk kenaikan pangkat harus PTK dan itu nilainya tinggi.”

7. Deskripsi Data Ke- 6

Deskripsi data ke-6 berisi mengenai persepsi–persepsi guru untuk melakukan PTK. Persepsi guru yang terkait dengan PTK dapat menyebabkan guru belum melakukan PTK. Persepsi–persepsi tersebut adalah: 60 a. PTK Membutuhkan Waktu yang Lama. Persepsi ini dibuktikan dengan pernyataan berikut: Informan ET :“Oh gitu… Ya membutuhkan waktu yang lama ya.” Informan TY :“Iya bisa, jika disiklus 1 nanti dilanjutkan siklus 2 sampai terjadi peningkatan.” Informan WK :“Mungkin bisa jadi. Tergantung juga yang melakukan penelitian nggih, kalau dia kepengin cepat selesai mestinya bisa cepat selesai, tapi kalau kepengin ko sek per-bab dulu per-bab dulu atau per tahap–tahap itu tadi dalam arti perlu ko sek ko sek itu jadi akhirnya lama ya.” Informan SI :“Sebenarnya kalau dana gak, sebenarnya pemikiran yang besar dalam arti meluangkan waktu buat membuat model pembelajaran meluangkan waktu untuk merekap hasilnya dan sebagainya itu aja. Kalau biaya kan kita sendiri laptop punya kita sendiri, printer kan sekolah ada, kalau biaya kayaknya gak kan di kelas. Hanya butuh waktu.”

b. PTK Membebani Tugas Seorang Guru

Persepsi yang menyatakan bahwa PTK dapat membebani tugas seorang guru ditunjukkan pada pernyataan berikut: Informan ET :“Saya kira kalau PTK itu butuh waktu juga nggih, kalau guru sudah dibebani 24 jam mengajar, kemudian dengan sistem penilaian yang istilahnya dengan kurikulum 2013 itu kan sangat rinci sekali ya. Saya rasa waktu untuk menilai saja tidak cukup. Apalagi ditambah dengan beban PTK itu tadi. Terlalu membebani lah kalau menurut saya karena tugas guru kan tidak hanya mengajar, membuat penilaian, mengawasi peserta didik dan sebagainya.”

c. Anggaran Dana yang Cukup Besar

Persepsi tersebut dibuktikan dengan pernyataan berikut ini: Informan WK :“Mestinya iya karena mungkin ada semacam edaran untuk hmm apa tu.” :“He’em kuisioner itu kan dibagikan ke siswa kan perlu dana materi, dana pikiran juga iya tho?”

d. Persepsi Diri Sibuk

Dari kelima guru ekonomi yang menjadi informan dalam penelitian ini, ada dua informan yang sedang proses melakukan PTK. Kedua informan tersebut adalah informan ET dan TY. Proses pembuatan PTK 61 dilakukan sejak tahun 2012 dan hingga kini kurang lebih sudah empat tahun belum dikembangkan lebih lanjut. Informan TY terakhir mengembangkan pada penyusunan latar belakang pada bab I sedangkan untuk informan ET terakhir mengembangkan pada bab II. Belum dikembangkannya PTK dari kedua informan tersebut dapat disebabkan karena adanya persepsi diri sibuk. Hal ini ditunjukkan pada data berikut: Informan TY :“Oh yang berusaha membuat PTK dari tahun kalau ga salah tahun 2011 2012 ya ketika dapat itu terus coba- coba membuat.” :“Iya masih proses sampai sekarang belum dilanjutkan.” :“Sebenarnya karena kalau sibuknya ya agak ya. Sibuknya kan karena mengajar dua tempat ya disana- sini, jadi yang harus dipersiapkan banyak banget ya ada membuat soal, harus mempersiapkan penilaian sekarang kan K13 Kurikulum 2013 juga lumayan banyak.” :“Iya, ribet di dua sekolah agak repot juga.” :“Ada 14 jam 1,2,3 juga disini 1,2,3 juga itu loh repotnya mba. Dalam satu hari itu 1,2,3, disini 1,2,3 otomatis kan dalam satu hari itu kan mempersiapkan yang kelas 1 yang ini, yang ini buat kelas 2, kadang nanti sore sampai kelas 3 juga jadi ya kayak gitu.” Informan ET :“….karena untuk mengajar saja sudah penuh jamnya.” :“Iya mba.” Sibuk Persepsi sibuk ini juga dialami informan lainnya yang belum melakukan PTK yaitu informan WK. Berikut pernyataan informan WK: Informan WK :“Ya bisa juga… Karena mungkin belum ada waktu untuk membuat PTK itu. Pas mau mengajukan kenaikan pangkat lagi sregep hehe karena salah satu syaratnya itu. Nek ora kui ko sek.”

8. Deskripsi Data Ke- 7